10.Pertemuan Pertama

4.4K 241 4
                                    

Saat aku keluar dari ruangan tersebut . Aku berjalan mengikuti asal sumber suara tersebut.

Disisi lain William yang terbangun dari tidurnya & melihat Verli yang berjalan mengendap-endap keluar . Akhirnya memutuskan untuk mengikutinya tanpa di ketahui Verli.

' kenapa dia berjalan mengendap-endap seperti itu?, pasti ada sesuatu yang ingin dia cari tau sendirian . Kalau nanti dia kenapa-napa bagaimana!! ya sudah kuikuti saja dia ' gumam William dalam hati.

Verli yang berhenti untuk menoleh ke segala arah tuk memastikan tidak ada yang sedang mengikutinya.


Ia terus berjalan hingga akhirnya berhenti di taman belakang gedung Academy.

" Siapa disana !! Kenapa kau memanggil manggilku terus ha... " bentak Verli

William pun kaget karena bentakan tersebut tetapi tak disangka ada seseorang berjubah panjang yang berada di sana dengan asap dan menghalangi wajahnya.

" hallo, Verli lama tak berjumpa apa kau tak mengenaliku ? " tanyanya

" Siapa kau mau apa kau kesini? " tanyaku balas dengan nada jengkel.

" aku !! "

" ya kau ?? "

" baiklah akan kuulangi sekali lagi mungkin kau lupa Verliana Castilia Skyzend namaku adalah Frokst " ucapnya sambil membuka penutup wajahnya.


Seketika Verli yang mendengarnya langsung kaget . William yang juga bersembunyi di sekitar sana juga kaget . Karena ini pertama kalinya ia melihat sang musuh besar yang pernah membantai Kerajaan Skyzend 16 tahun yang lalu.

Tanpa basa-basi akupun langsung mengucapkan mantara " Quibbler " .

Tapi sayangnya aura hitam dari Frokst dengan sekejap mengalahkan mantra tersebut.

Frokst pung balik merapalkan mantranya tanpa bersuara seketika suara pertir bergemuruh dan meyerang Verli.


Dan saat ia melihat cela pada Verli ia pun menunjukan ujung tongkat sihirnya dan kembali merapalkan mantranya.

Tapi sebelum mantra tersebut terbaca William yang melihatnya pun langsung menyerangnya seketika dengan mantra " Slughron "

Cttn : mantra ini adalah gabungan antar petir dan air.


Verli pun terkejut karena ternyata di belakangnya selama ini terdapat William yang membantunya.

Seketika mantra itu BERHASIL mengenai Frokst yang membuat tongkat sihirnya terpental jauh dan dengan cepat William menarik tangan Verli ke belakang tubuhnya.

Verli yang tak mau tinggal diam yang tepat di depannya ia sudah mengetahui topeng dari Frokst yang menjadi alasan kedua orang tuanya yang sudah membesarkannya selama 16 tahun mati tepat di hadapannya sendiri.

Dengan penuh amarah yang memuncak pada Verli , akhirnya Verli merapalkan mantra hebatnya sehingga membuat angin di tempat itu berhembus kencang dengan berapi-api dan petir yang mengamuk di langit untuk menyerang Frokst itu.

" Jadi kau adalah orang yang sudah menyerang orang tua kandungku saat di kerajaan. Dan kau adalah penyebab orang tua asuhku meninggal tepat di hadapanku dengan tragis " ucapku dengan MARAH yang sudah tak bisa kukendalikan lagi.

William yang mendengarnya akhirnya tau penderitaan yang sudah ditanggung oleh Verli dengan beratnya. Yang ia sembunyikan sendiri selama ini.


Frokst yang mendengarnya pun tersenyum karna mendapati lawan yang sepadan dengannya.

" sepertinya sudah cukup sampai di sini dulu putri . Aku akan kembali lagi dan dengan senang hati akan kulawankau tanpa mengenal sedikit kata AMPUN " Ucapnya sambil memasuki portal dan menghilang.

William yang tengah berusaha untuk menenangkan emosi Verli pun sudah kehabisan cara.

" Verli !! sudah cukup . Hentikan sekarang juga dia sudah pergi. Lagi pula orang tua asuhmu jikalau masih hiduppun mereka tak mau melihat anak yang dibesarkannya tak dapat mengendalikan kekuatannya seperti " teriakku pada Verli sambil memegang kedua bahunya.


Seketika badai tersebut perlahan mulai musnah dan sirna . Kini hanya tersisa cahaya rembulan saja yang menerangi malam mereka kembali.

Sesaat setelahnya , akhirnya kesadarangnya sudah pulih kembali. Verli yang masih terbayang-bayang akan kedua orang tua asuhnya langsung jatuh terduduk sambil menangis.

" hiks...hiks..hiks.. apa salahku sehingga aku harus menyaksikan mereka mati di depank--- " ucapku yang sambil menangis terpotong karena William langsung memelukku dengan erat.

" kau tidak bersalah sama sekali , mungkin sudah takdir mereka .Tenanglah sekarang disini ada aku dan teman-teman lainnya yang akan menjagamu " ucapku sambil menenangkannya dengan pelukan hangat dariku

Setelah beberapa lama kemudian..............






Kira-kira apa yang bakalan terjadi selanjutnya ya..

Penasaran ikuti terus ok

Oxford AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang