BAB 7

2.5K 196 2
                                    

Sekarang semua sudah jelas. Rencana Kakyu itu tidak dapat dilaksanakan.

Kakyu harus membuat rencana baru.

Rencana yang bertujuan sama. Membantu Joannie tanpa membuat dirinya meninggalkan tujuannya datang ke Pegunungan Alpina Dinaria ini.

Semua telah jelas bagi Kakyu malam itu.

Joannie menceritakan semuanya dari awal keberangkatannya hingga ia berada di tempat ini.

Pada malam Joannie mengajukan keinginannya untuk ke rumah Bibi Lishie di Hymman kepada keluarganya itu, Joannie memang meminta langsung diantar malam itu juga. Seluruh keluarga Quentynna malam itu tidak ada yang melarang. Semua tahu Joannie tidak dapat dihentikan apalagi bila keinginannya itu menyangkut Jenderal Reyn. Tidak seorangpun yang menduga malam itu Joannie tidak pergi ke Hymman seperti yang seharusnya.

Joannie menyuruh kusir kereta keluarga mereka menghentikan kereta di sebuah penginapan. Kepadanya, Joannie beralasan ia ingin bermalam di sana. Kemudian ia menyuruh kusir kuda itu pulang.

Tanpa mencurigai apapun, kusir kuda itu kembali ke Quentynna House malam itu juga.

Tidak ada yang menyangka bila keesokan paginya, Joannie menyelinap ke dalam kereta yang khusus mengangkut barang-barang keperluan mereka selama berada di Naullie.

Baru ketika mereka membongkar muatan di tepi Hutan Naullie itulah, Joannie ketahuan.

Jenderal Reyn tentu saja sangat marah dan terkejut saat itu. Jenderal Reyn yang biasanya selalu sabar terhadap putra-putrinya terutama Joannie itu hingga memarahi putri kesayangannya itu.

“Apa yang kaulakukan di sini?” kata Jenderal Reyn waktu itu, “Apakah engkau sudah gila?”

Kata-kata kasar yang tidak pernah diucapkan Jenderal Reyn sebelumnya itu hampir saja membuat Joannie menangis. Tapi Joannie tahu ayahnya benar, ia seharusnya tidak boleh berada di sini.

Tetapi Joannie tetap memaksa dirinya berada di tempat ini tak lain karena ayahnya.

Cinta Joannie kepada Jenderal Reyn sangat besar hingga gadis itu tidak tega membiarkan ayahnya berperang sendirian. Walaupun banyak Jenderal yang mendampingi ayahnya, Joannie tetap ingin mendampingi ayahnya.

Joannie yang merasa bersalah tidak dapat berkata apa-apa karenanya.

Jenderal Reyn sangat marah hingga tidak tahu harus berbuat apa lagi.

Joannie terus menunduk bersalah di hadapan ayahnya tanpa mengatakan apa-apa seolah-olah menantikan hukuman.

Untung saja Pangeran Reinald meredakan kemarahan itu dan mengijinkan Joannie tetap di sana. Bila tidak mungkin Jenderal Reyn akan terus marah hingga saat ini.

Melihat Kakyu datang dengan pasukan bala bantuan saja, Jenderal Reyn yang tidak ingin anaknya maju ke medan pertempuran yang berbahaya ini, sangat marah. Apalagi kalau kemarahan yang dulu belum dipadamkan.

Mungkin karena bantuan itulah, Joannie menganggap pria itu mirip ayahnya.

Joannie menyukai pria yang baik hati itu.

Tetapi apa yang dapat dilakukan Joannie?

Sejak saat itu ia memang boleh tetap berada di Naullie tetapi ia tidak boleh meninggalkan tendanya apalagi menemui ayahnya yang jelas semakin sibuk tiap harinya.

Pertempuran yang kadang terjadi di dekat perkemahan mereka, memang membuat Joannie takut. Tetapi Joannie telah berjanji kepada dirinya sendiri untuk membantu ayahnya dan ia ingin menunjukkan kepada Pangeran kalau ia bukan wanita lemah.

Kelembutan Dalam Baja (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang