BAB 17 (TAMAT)

6.5K 273 21
                                    

"Aku heran."

Kakyu mengawasi ketiga kakaknya dan ibunya yang terus berkeliling Quentynna House. Entah apa yang mereka cari, sebentar mereka masuk ke kamar Joannie, sebentar lagi ke kamar Vonnie. Sejak tadi pagi mereka terus keluar masuk kamar tiada henti hingga Kakyu yang melihatnya menjadi pusing.

"Aku yang akan pergi tetapi mengapa kalian yang sejak tadi terlihat sangat bersemangat?"

"Tentu," kata Vonnie, "Ini pertama kalinya engkau mengenakan gaun, kami ingin engkau tampil paling cantik."

"Aku pasti terlihat aneh."

"Tidak mungkin, Kakyu," kata Lishie, "Kita, kakak-kakakmu ini semua cantik-cantik, mengapa engkau tidak?"

"Sudahlah, Kakyu, engkau pasti tampak cantik," Marie turut meyakinkan Kakyu. "Sayang Joannie tidak ada di sini. Kalau ia ada di sini, ia pasti dapat membantu kita."

"Ia pasti akan terkejut kalau nanti melihat Kakyu di pesta."

"Benar, Lishie. Aku ingin tahu bagaimana pendapatnya tentang ini."

"Kalian sudah menyiapkan semuanya?"

"Sudah, Mama," jawab ketika gadis itu serempak.

"Bagus. Sekarang kita harus mendandani Kakyu."

"Tunggu dulu. Mengapa aku harus bersiap-siap sepagi ini? Pesta itu baru akan berlangsung tiga jam lagi."

"Sudahlah, Kakyu," kata Lishie, "Kata Mama, pasti akan sulit mendandanimu, jadi sebaiknya engkau menurut saja."

Ketiga kakak beradik itu menarik Kakyu ke dalam Kamar Rias dan memulai pekerjaan mereka. Sementara ketiga kakaknya dan ibunya terus menyibukkan diri dengan dandanannya, Kakyu hanya menuruti mereka. Ia tidak tahu apa-apa selain tahu ia pasti akan tampak aneh.

Ternyata dugaan Kakyu salah. Kakyu tampak cantik sekali setelah didandani cukup lama oleh Vonnie, Marie juga Lishie. Tak ketinggalan pula ibu mereka, Lady Xeilan.

"Engkau cantik sekali, Kakyu. Lihatlah bayanganmu di cermin."

Hanya Kakyu yang merasa aneh melihat dirinya yang sekarang mengenakan gaun yang indah. Rambut merah yang biasanya dibiarkan terurai hingga bahu atau dimasukkan ke dalam topi, kini disanggul rapi.

Kakyu merasa aneh melihatnya, tetapi tidak keempat wanita lainnya.

"Engkau cantik sekali," ulang Lady Xeilan.

"Benar, Mama. Tak kusangka ternyata Kakyu juga bisa tampak cantik kalau didandani."

"Lishie, jangan bercanda," sergah Vonnie kemudian ia bertanya pada Kakyu, "Bagaimana pendapatmu, Kakyu?"

"Aku merasa aneh."

"Tentu saja," kata Lady Xeilan, "Engkau terlalu lama mengenakan pakaian laki-laki lalu kini engkau mengenakan gaun. Pasti engkau merasa aneh."

"Engkau telah siap, Kakyu. Sekarang giliran kami mempersiapkan diri kami."

"Benar, Marie," kata Lishie, "Aku akan membantumu. Kalau sudah selesai, engkau harus membantuku."

"Kalian jangan melupakan aku."

Ketiga gadis itu bergegas meninggalkan Kamar Rias.

"Engkau cantik sekali, Kakyu." Untuk kesekian kalinya Lady Xeilan mengucapkan kalimat itu, "Aku senang akhirnya bisa melihatmu mengenakan gaun."

"Apakah aku tidak nampak aneh?"

"Tidak, Kakyu. Engkau cantik. Lihatlah sendiri bayanganmu di cermin."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kelembutan Dalam Baja (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang