Question 18

789 90 7
                                    

Kamu memasuki rumah bersama Rendy, temanmu setelah pulang dari meeting kerja. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam dan kalian berdua bergegas naik ke kamar kamu di lantai dua.

"Gila tadi rasanya mau pecah kepalaku, untung aku sudah presentase, kasian si Robby gak terkejar deadlinenya." ujar Rendy sambil menghidupkan televisi.

"Tapi presentasemu bagus tadi, kurasa bos akan senang." ujarmu.

"Iya dong, kalau bos senang pangkatku akan dinaikkan!" Rendy berseru.

"Jangan lupa traktir kalau naik pangkat."

Kalian ngobrol santai sambil memakan cemilan yang tadi kalian beli hingga larut malam.

Malamnya ketika kamu tidur, tiba-tiba saja kamu terbangun karena terganggu dengan suara ketukan di jendela. Kamu melihat sekitar yang gelap karena lampunya dipadamkan dan juga badan Rendy yang tidur di sofa.

"Tolong, tolong!"

Kamu melihat ke arah jendela yang tertutup gorden, dan cahaya lampu jalan dari luar membuat siluet perempuan yang lagi gedor-gedor jendela pun terlihat.

"Tolongin aku, kumohon."

Kamu hendak membuka jendela untuk menanyakan apa yang terjadi pada perempuan itu, tapi akhirnya kamu hanya menjadikan itu niat dalam hati.

•••

how about my new cover? i hope u guys like it.

since i was really busy these days, im sorry if i was too long to not updating this story. i wish you guys still stay in here and wait for the next chapter!

detective's casesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang