nine

277 23 1
                                    

Semogaaaaa sukaaa:)

Gitu aja udah seneng.


"Be,udah jam 10 nih,gue balik dulu " kata rion sambil melihat jam yang terpampang ditangannya.

"Yaudah balik sono,gue masih mau beli yang lain."

"Beneran nih gue tinggal?"

"Hemm,yaudah ah gue mau beli bajuu" vanila bangkit dan mencium pipi rion sekilas ."dada abanggg gantengg" teriak vanila meninggalkan rion ke toko baju.

"Dasar adek laknat" decak rion dengan tersenyum tipis setelah itu pergi ke menuju parkiran.

****

Vanila berjalan pelan setelah meminggalkan rion dikedai ice cream tadi,dia masih mencari toko yang menjual baju yang dia inginkan.

"Gila ini baju susah amat dah dicariinnya" kesal vanila

Sampai akhirnya dia masuk kesalah satu toko dan mencari baju baju yang dia inginkan.

"Mbak,ada baju model gini gak?" Tanya vanila sambil menyodorkan ponselnya kearah penjaganya.

"Bentar saya cek ,mbaknya bisa cari yang lain dulu"

"Yaudah,cepetan ya mbak"

"Baiklah,tunggu sebentar" ucap penjaga meninggalkan vanila.

****

Vanila mencari baju yang dia rasa pas dan dia menemukan 2 pasang dress dan 2 pasang baju tren terbaru.dia segera menuju kasir dan mwmbayarnya.

"Mbak tadi pesenan saya ada gak?"

"Oh..ada mbak tapi tinggal warna biru sama jingga,gimana mbak?"

Vanila nampak berfikir sampai akhirnya dia memilih dua duanya,sungguh pwmborosan yang hqq bukan:)))

"Terima kasih sudah belanja,"

" sama sama "ucap vanila meninggalkan toko baju dan menuju parkiran untuk memesan taksi.

****

Vanila segera mengehentikan taksi dan pulang,diperjalanan dia terswnyum karena ponsel dan bajunya semua baru dengàn gratis uang abangnya rion.

Saat lampu merah vanila tak sengaja melihat montor iqbal juga berhenti,senyumnya seketika hilang melihat iqbal tidak sendiri melainkan dengan seorang perempuan,ya perempuan yang sama saat dikelas dan itu alasan vanila marah dengan iqbal.dengan seksama vanila membuka kaca mobil dan melihat dengan jelas perempuan itu memwluk pinggang iqbal

Sang pemiliknya hanya diam menerima perlakuan perempuan itu,vanila tidak sadar jika dia sukdah menangia sekarang,sangat deras hanya karena melihat hal itu,hal yang biasa bagi orang lain tapi bukan untuk vanila.

"Pak ikutin montor merah besar itu" ucap vanila sedikit serak.

"Ah..iya non"

Taksi yang ditumpangi vanila terus mengikuti kemana arah montor iqbal melaju sampai akhirnya berhenti dirumah iqbal.vanila tetap diam tidak melakukan apapun.

Vanila segera membayar taksi dan turun ketika iqbal sudah masuk kedalam rumahnya.vanila berjalan kearah rumah iqbal,kenapa perempuan itu ketumah iqbal tanya vanila dalam hati.

Segera vanila membuka pintu rumah iqbal,dia masuk pelan pelan dilihatnya ruang tamu,ruang tv dan dapur,kosong semua,vanila memutuskan naik kekamar iqbal dan menemukan kedua insang itu sedang bermain ps bersama sangat seru sampai sampai vanila sudah masuk saja mereka tidak menyadarinya,perempuan itu bersorak karena dia memenangkan permainan dengan iqbal.

Vanila kaget saat perempuan itu memeluk iqbal dari samping dan dibalas oleh iqbal.vanila hampir kehilangan keseimbangan tubuh dan jatuh menimpa rak buku yang menimbulkan suara seketika  iqbal menoleh diikuti perempuan itu,iqbal terkejut saat melihat vanila didalam kamarnya dan melihat apa yang dilalukannya tadi.

Iqbal segera bangkit menyusul vanila,membantu vanila bangkit dengan susah payah vanila memegang lengan iqbal dan segera bangun dari tempat dimana dia jatuh tadi.

"Lo ga pa pa la?" Tanya iqbal kawatir

Apa?vanila salah dengar?iqbal mwmanggil namamya?bukan seperti biasa...vanila ingin menangis dia ingin menangis tapi dia tahan dia tidak ingin terlihat memyedihkan didepan perempuan itu,dia benciii sangat benci

"Sorry,tadi vanila cuma mau kerumah iqbal tapi gak ada orang dibawah jadi vanila naik keatas kekamar iqbal"  jelas vanila.

"Kenapa gak bilang,gue kan bisa jemput"

"Gak papa,vanila mau pulang aja"

"Gue anter ya la"

Vanila benci iqbal bersikap seperti ini kepada dia,vanila menggeleng dan pergi pulang tanpa dicegah atau dikejar.vanila pasrah dia beejalan sedikit pincang karena tadi kakinya mwmbentur kaki rak buku yang ada dikamar iqbal.

Dia masih tidak percaya iqbal mwmbiarkanya pergi begitu saja,segera vanila pergi membawa barang yang tadi dia tinggal diruang tamu.

Vanila berjalan dari rumah iqbal  menuju apartemen kakinya sangat sakit sampai berdarah dia segera naik ke life berjalan pelan kok arah pintu apartemen vanila segera memencet tombol password untuk masuk ke dalam apartemen.

Di dalam Apartemen vanilla menangis iqbal tidak mengejarnya dan membiarkannya pergi saja

"Hiks...hiks..vanila benci sama iqbal"



Sedih gak??

Apa kurang sedih?

Nyesekkk sih kalo menurut gue..gemessss gimana gitu😂

Semoga suka:)))))

Ig.rahma_priska

Followwww mee

VANILA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang