ok nana:)

292 18 2
                                    


Vanila terbangun karena sinar mentari membuatnya harus membuka mata,kepalanya pusing dan berdenyut ketika dia bangun dan berdiri,hampir saja linglung dan jatuh tetapi vanila segera duduk dan menetralkan rasa pusing yang mendominasi,ini gara gara dirinya menangis.

Vanila bangkit turun kebawah,dengan hati hati agar tubuhnya seimbang vanila menuruni tangga satu persatu,ada orang yang memperhatikannya tampak kawatir,vanila tersenyum melihatnya.

"Pagi iqbal" sapa vanila sembari mencium pipi iqbal mesra

"Iya"

"Pagi mama,papa"

"Pagi sayang" ucap kedua orang tua itu

Vanila cukup tercenung melihat laki laki yang sedang menunduk,dibenaknya siapakah laki laki itu,sangat mirip dengan iqbal.

"Iqbal,itu siapa?" Bisik vanila

"Abang aku"

"Ha?kamu punya abang emang?"

"Punya,itu buktinya lagi makan"

"Oh iya ya"

"Sapa gih, "

"Siapa namanya iqbal?"

"Kennan"

"Halo kak kennan,pagi" sapa vanila lembut

Kennan mendongak dan tersenyum ramah ,vanila tampak terkejut dengan wajah kennan yang sama persis dengan wajah iqbal.

"GUE kennan,kembarannya iqbal"

"Ohh,hai gue vanila"

"Sorry buat yang kemaren udah bentak lo,dan perlakuan di perpus" vanila tampak berfikir,jadi yang kemaren itu bukan iqbal tetapi kennan kakak iqbal,vanila menghela nafas dan tersenyum.

"Iya,Gue maafin,nanti traktir makan ya bang"

Kennan tercengang bukannya seharusnya gadis itu marah dan tidak memaafkannya tapi dengan mudah bilang traktir dengan sebutan yang sopan "bang"

"Lo maafin gue?" Vanila mengangguk

"Semudah itu?"

"Iya"

Pantas saja iqbal marah dengan kelakuannya, gadis ini memang mirip bidadari,cantik dan baik,seharusnya dia tidak bersikap kurang sopan pada vanila,dia sedikit menyesal

"Makasih na"

"Iya abang"

"Sini,lo mau makan apa?" Tanya iqbal

"Hmmm,pengen roti"

"Selai?"

"Coklat" iqbal mengangguk,membuat sesuai keinginan gadis itu

"Makan" iqbal memberikan roti itu pada vanila

"Suapin" dengan telaten iqbal menyuapi vanila,terkadang coklat membuat mulut vanila belepotan, itu yang membuat iqbal berdecak sebal.

"Makan yang bener"

"Iya iya"

******

"Iqbal,vanila gak pengen sekolah,males ."

"Terus?"

"Ke mall yuk,jalan jalan "

"MALES" vanila sebal dan meninggalkan iqbal yang sedang berbaring karena tidak jadi berangkat sekolah.

VANILA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang