Bab 08

24.2K 1.2K 67
                                    

Cerita ini jauh dari kata sempurna . Mohon maaf jika banyak kata yang salah atau beberapa adegan yang kurang tepat.  Mohon memberikan masukan kalian untuk cerita ini.

Hargai usaha penulis dengan memberikan vote serta Komentar  kalian tentang cerita ini.  Hatur nuhun..

     

                     ~HAPPY READING~

  Mobil yang di kendarai Mikail berhenti di halaman depan rumahnya.  Pria itu keluar dari mobil dan membanting pintu dengan kasar.  Dengan wajah kaku Mikail memasuki rumah tanpa menghiraukan Devina yang masih tertinggal dalam mobil.

Farah yang kebetulan sedang duduk di ruang tamu tersentak saat pintu rumah terbuka tiba tiba dan menampilkan sosok suaminya yang berjalan lurus kedepan tanpa melihatnya.

"Mas " tegur Farah.  Namun Mikail seolah tuli mengabaikan teguran istri pertamanya itu.

"Mas Mikail kenapa? " gumamnya sedikit heran dengan tingkah Suaminya. 

Menoleh ke arah pintu.  Farah melihat Devina berjalan pelan masuk ke dalam rumah dengan menundukan kepalanya.

Farah berjalan menghampiri Devina " Devina.  Ada apa? " tanya nya

Devina diam membisu tanpa menjawab pertanyaan Farah.

Farah menghela nafas melihat kebisuan Devina.  Dengan lembut Farah menuntun Devina agar duduk di sofa " kamu berantem sama Mas Mikail? " Farah kembali bertanya.

Devina semakin menundukan kepalanya menghindari tatapan Farah. Kedua tangannya saling meremas satu sama lain.

"Bilang sama Mbak apa yang terjadi sayang "

Devina menggigit bibirnya menahan isakan yang hampir lolos.  Perlakuan lembut Farah seolah meruntuhkan pertahannya yang tadi ia bangun selama ber jam jam.

Dekat Farah Devina seolah ingin mengadukan keluh kesahnya. Kesakitan nya dan semua yang dirasakannya pada wanita baik hati ini.  Devina tidak sanggup menahan rasa sakit ini sendirian.

"Hiks..  " sebuah isakan kecil lolos dari bibir Devina.  membuat Farah menatapnya khawatir.

"Hey.  Cerita sama mbak,  ada apa dengan kalian berdua? "

"Hiks hiks " Farah menghela nafas dan menarik Devina dalam pelukannya.  Membiarkan Devina menangis terisak di sana.  Walaupun banyak pertanyaan yang ingin di lontarkannya. Namun Farah cukup mengerti bahwa saat ini keadaan Devina tidak memungkinkan untuk menjawab keingintahuannya.

Farah mengusap lembut kepala Devina yang di tutupi Khimar merah muda.  Dengan sabar Farah menunggu hingga Devina mau menceritakan semuanya.

"Sekarang cerita sama Mbak ada apa? " tanya Farah setelah Devina berhenti menangis.

Dengan wajah basah oleh air mata.  Devina menatap kosong kedepan "Devina di perkosa " Jawab Devina lirih. Tanpa berani menatap Farah yang sudah tersentak kaget.

"Apa? "

"Devina di perkosa Mbak.. Hiks "

"Si.. Siapa yang-"

"Mas Mikail jahat.. Vina takut sama Mas Mikail "

Mulut Farah menganga tidak percaya dengan apa yang di ucapkan Devina.  Tapi, mana mungkin Devina berbohong. Bibirnya bergerak seolah ingin mengatakan sesuatu namun tidak ada suara yang keluar dari mulutnya. Suara nya seolah tertahan dan menatap Devina menyesal.

"Oh Devina.  Mbak gak tahu harus bicara apa, Mbak sungguh menyesal" dengan cepat Farah kembali menarik Devina dalam pelukannya.

***

Istri ke 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang