[8] Akhir Sebuah Penyesalan

43 10 7
                                    

Sebenarnya aku ingin sekali memberikannya secara langsung, tapi aku tak punya nyali. Akhirnya aku meminta bantuan Jordan untuk memberikan kado itu pada Raay. Dan beruntungnya Jordan mau. Ah entah apa yang akan dilakukan Raay pada jam itu aku tak tahu.

Hari-H ulang tahun Raay

Ratih: "HBD, semoga bahagia. Maaf."

Raay: "Makasih Tih. Sebelum lo minta maaf udah gue maafin."

Ratih: "Sama-sama."

Raay: "Yapsss."

Malam harinya, saat aku membuka story milik Raay di whatsapp, aku terkejut bukan main. Dia memposting foto gadis. Sungguh, saat itu juga mataku berkaca-kaca, entah perasaan apa ini. Aku hendak mengomentari saja rasanya tak bisa, akhirnya aku mencoba memberanikan diri mengomentari story itu.

Ratih: "Eh gitu gak mau ngomong."

Raay: "Ngomong apa."

Ratih: "Ya kalau udah nyaman sama cewek."

Raay: "Ngomong apa?"

Raay: "Siapa yang udah nyaman sama cewek."

Raay: "Kenapa kok pake ngomong?"

Ratih: "Gak jadi deh."

Raay: "Kenapa pake ngomong, buat apa juga."

Ratih: "Lo beneran gak mau balik?"

Raay: "Tuhan belom jodohin kita."

Ratih: "Ya masa' secepet itu lo ke cewek lain?"

Raay: "Tau sendiri kan gue dulu playboy? Ya balik playboy lagi lah. Akhirnya nemuin yang lebih nyaman..."

Ratih: "Ini salah gue emang, tapi jangan melampiasin kayak gitu Raay. Nyesel gue ke kafe Marth dulu."

Raay: "Ngelampiasin apa maksudnya? Yang udah terjadi gak usah di sesali."

Ratih: "Masa' masalah 1 lo jadiin kek gini? Jangan balik kayak dulu plis, gue nyesel dari dulu emang."

Raay: "Udahlah, kesabaran gue udah habis."

Ratih: "Gue pengen memperbaikin lagi sebenernya."

Raay: "Udah terlambat."

Ratih: "Lo kok kek gitu ke gue sih Raay?"

Raay: "Kenapa lo kek gitu dulu?"

Ratih: "Kek gitu gimana?"

Raay: "Sadar Tih, kalau perlu baca chat lo dari atas."

Raay: "Pantes gak buat cowok kayak gue."

Ratih: "Gue cuek? Gue bomat? Emang gue orangnya kek gitu, gak tau harus bersikap gimana kalau sama cowok. Tau kan gue gak pernah pacaran juga."

Raay: "Masa itu pantes buat cowok kayak gue?"

Ratih: "Semisal gue gak nganggep lo, gue gak bakal nge-respons, tiap ada masalah gue ya balik lagi balik lagi. Emang menurut lo itu karena apa sih Raay?"

Raay: "Ngertiin, biasanya gue balasnya panjang tapi lo cuma bales 'Y' gue kurang sabar apa..."

Ratih: "Gue gak nyangka lo bakal ke cewek lain. gue juga udah mulai percaya sama lo, masa lo gak ngerasa sih Raay? Gue udah ngomong kan, gue kaku kalau ke anak cowok. Entah kenapa gue udah percaya-percayanya selalu ending-nya gini."

IS RAAY [I'm Sorry Raay] - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang