잠깐 소녀야~

1.9K 168 19
                                        

Ada yang ngira ini cuman bacotan yang kurang berfaedah dari, Cha?

Oh mungkin saja ada yang berfikiran demikian, ya kan^^


Sebenernya ini special part buat
Choi Shinbi sih :)
Yg mau baca silahkan, yg gamau skip aja gapapa tunggu sampai update part 32 berarti, yg mau menghujat pelakor yg masih idup atau pun yang sudah mendiang juga boleh di sini, btw cukup heran juga ga ada yg komentarin tentang Mingyu
di part 31, Apa mungkin karakter Mingyu nya kurang terbentuk apa gimana aku juga gatau :))
atau rata-rata pada sibuk ngomenin Wonu, shinbi sama duo kembar doang ya? Ah gatau dah :'>


_____________

Namaku Choi Shinbi, tahun ini usiaku baru menginjak 17 tahun.

Aku hanya tinggal dengan kakak perempuan ku, Choi Hana.
Dia yang bertanggung jawab untuk menjagaku, semenjak 5 tahun lalu ibu dan ayah bercerai lalu meninggalkan kami berdua begitu saja. Sehingga mau tak mau, kakak ku harus kerja sana sini demi membiayai hidup kami, dan untuk biaya sekolah ku juga.

Seringkali ku lihat kakak pulang dengan wajah lelahnya, aku merasa tak tega jika harus membiarkannya lelah sendirian sementara aku hanya menadah tangan menunggu uang dari hasil kerja kerasnya banting tulang siang malam.


"Aku ingin melamar kerja paruh waktu di cafe dekat sekolahku, boleh kan. Eon?"

"Fokus pada sekolah dan ujian untuk masuk universitasmu saja, tak perlu berfikir untuk bekerja. Selama aku masih ada kau tak harus mengorbankan waktu belajarmu untuk bekerja"

Aku tau ia pasti sangat kelelahan, dan aku sebagai manusia normal tak tega melihatnya begitu. Apalagi dia kakak kandungku sendiri.

"Tapi aku tak tenang melihat Eonnie lelah seperti ini, aku---"

"Belajarlah dengan sungguh-sungguh, buat aku bangga. Lalu masuklah ke universitas yang bagus supaya kau bisa merubah nasib kita"
Katanya seraya tersenyum padaku, manis sekali. Dia memang sangat cantik, lebih cantik dari ibu bagiku.

"Aku hanya minta satu hal itu saja padamu Choi Shinbi, jadi kumohon jangan khawatirkan aku. Aku akan berjuang semampuku agar kau tak kekurangan biaya untuk tetap bersekolah, arrachi?"

Ia mengusap kepalaku lembut, dan memberikan semangat untuk ku.
Aku merasa mendapat kekuatan dari semangat itu, dan aku pun ikut tersenyum untuknya.

"Terimakasih banyak, eonnie!"



Hari demi hari, hari kelulusan ku semakin dekat. Berbagai macam ujian akhir pun sudah ku lalui di sekolah ku, sekarang tinggal menunggu hasilnya saja.

Hasil dari upaya ku belajar siang malam selama ini untuk mendapatkan Nilai yang terbaik, supaya tidak mengecewakan Hana Eonnie. Aku ingin membuatnya bangga, aku ingin pengorbanan nya bekerja keras untukku tidak sia-sia.

Dan, ini juga untuk merubah nasib kami berdua.

Namun hal itu lagi-lagi harus terganjal masalah biaya, ijazah dan raport ku di tahan oleh pihak sekolah karena aku belum melunasi spp. Untuk ijazah, aku harus menebusnya.

Ne Vole Pas Mon Mari | JEON WONWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang