Dunia yang awalnya terlihat indah penuh warna, perlahan pudar dari penglihatan gadis bernama Bae Joo Hyun. Kecelakaan mobil yang dialaminya 16 tahun yang lalu, membuat tulang belakang kepalanya mengalami cedera dan berpengaruh pada syaraf matanya. Meski begitu Joohyun bersyukur dirinya masih hidup, namun Joohyun harus rela menghadapi kegelapan dikehidupannya karena ia belum menemukan satu pun pendonor untuk operasi pencangkokan matanya.
Tapi Joohyun rasa tidak masalah, ia sudah terbiasa hidup tanpa penglihatannya, ia bisa hidup dengan normal meski tak jarang ia sendiri membutuhkan seseorang untuk membantunya.
Joohyun memiliki sebuah apartement sederhana di kawasan Cheondam-dong, letak apartementnya bersebelahan dengan apartement milik Jung Taek Woon, sahabat karibnya sejak kecil. Taekwoon-lah yang secara sukarela merawat Joohyun. Maklum lah, setelah kecelakaan mobil yang dialami Joohyun, Joohyun juga harus kehilangan kedua orang tuanya. Karena saat itu Joohyun masih berusia 13 tahun, kedua orang tua Taekwoon yang merasa tidak tega memutuskan untuk merawat Joohyun karena tak ada satupun dari sanak saudara Joohyun yang mau merawatnya.
Hingga Joohyun dan Taekwoon beranjak dewasa, keduanya memutuskan untuk merantau dan bekerja di kota Seoul. Joohyun sendiri merupakan seorang vocal trainer yang bekerja dibawah sebuah agensi ternama di Korea Selatan. Dibalik keterbatasannya, Tuhan memberinya keberuntungan, sebuah agensi ternama mempercayainya untuk menjadi vocal trainer untuk para trainee-nya. Sementara Taekwoon berprofesi sebagai produser musik. Sebenarnya mereka bekerja ditempat yang sama, namun terkadang jadwal Taekwoon lebih padat dari Joohyun, tapi sesibuk apapun Taekwoon ia selalu menyempatkan waktu untuk memastikan bahwa sahabatnya itu baik-baik saja.
Suara pintu apartement yang terbuka membuat Joohyun yang saat itu tengah menghangatkan nasi untuk makan malamnya terkesiap.
“Taekwoon oppa? Kau kah itu??” tanya Joohyun menghentikan sejenak aktivitasnya. Ia tidak bisa memastikan siapa yang datang ke apartement-nya. Suara langkah kaki terdengar semakin jelas ditelinga Joohyun. “Oppa...?”
Seorang pria tampan berdiri menatap Joohyun yang tampak kebingungan. “Ini aku...” ucap sebuah suara.
“Ah~ Kim Tae Hyung-ssi...” ucap Joohyun lega.
Taehyung melangkah mendekati Joohyun.
“Aku membeli beberapa buah-buahan untuk persediaanmu,” tutur Taehyung seraya membuka pintu lemari es dan menaruh buah-buahan yang ia bawa didalam lemari es.
“Hm... Mengapa kau repot-repot membawakan-”
“Bisakah kau tidak bersikap sungkan lagi padaku?” tanya Taehyung tiba-tiba memotong perkataan Joohyun.
Joohyun tertegun.
“Perlakukan aku seperti kau memperlakukan Jung Taek Woon.” Nada iri terdengar sangat kentara dari mulut pria tampan itu.
Gadis cantik itu terdiam. “Ma-maafkan-”
Taehyung menghela nafas berat. “Maafkan aku, aku tidak bermaksud membuatmu takut...”
Joohyun maju satu langkah mendekat kearah Taehyung yang bediri dihadapannya, kemudian gadis cantik itu mencoba menggapai-gapai sesuatu untuk meraih tangan Taehyung, lalu digenggamnya tangan pria tampan itu.
“Maaf jika aku terkadang bersikap sungkan padamu... Aku akan memperbaiki sikapku...”
“Aku mengerti kau dan aku tidak sedekat hubunganmu dan Taekwoon, aku hanya ingin kau juga bisa bergantung padaku, aku ingin kau mengandalkanku.”
Joohyun tersenyum hangat sembari menganggukkan kepalanya.
“Joohyunie...” ujar Taekwoon ketika memasuki apartement Joohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everlasting Love
FanfictionTaehyung benar-benar tulus mencintai Joohyun. Begitu banyak wanita cantik jatuh dan rela berlutut demi mendapatkan hati Taehyung. Tapi mengapa gadis bernama Bae joo Hyun itu sangat sulit diluluhkan...? atau mungkin salah satu alasan mengapa Joohyun...