Taekwoon membuka pintu apartement Joohyun perlahan. Waktu menunjukan pukul 11 malam. Sepulang bekerja ia langsung menuju apartement Joohyun untuk sekedar memastikan bahwa gadis itu baik-baik saja. Taekwoon sering kali melakukan hal seperti itu, seolah sudah menjadi kebiasaannya. Taekwoon terlalu peduli pada gadis itu, ia terlalu menyayanginya seolah Joohyun adalah orang yang paling berharga dalam hidupnya.
Joohyun terlihat berbaring dengan posisi bergelung disofanya sembari menghadap sandaran sofa sehingga ia tidak menyadari kedatangan Taekwoon.
Taekwoon mengusapkan tangannya dikepala Joohyun dengan lembut, namun hal itu membuat Joohyun terkesiap.
“Oh maaf, apa aku membangunkanmu?” tanya Taekwoon.
“Aku belum tidur.” Joohyun mengubah posisi terbaringnya menjadi duduk, lalu Taekwoon menyusul duduk disamping Joohyun.
“Oppa...”
“Hm?”
“Boleh aku meminjam pundakmu?”
“Tentu, kemarilah,” ucap Taekwoon seraya tangannya membimbing kepala Joohyun untuk bersandar dipundaknya, sementara satu lengannya setengah merangkul tubuh Joohyun. “Apa terjadi masalah?”
“Taehyung menyatakan perasaannya padaku, apa yang harus aku lakukan?”
Taekwoon tertegun. Hening sejenak.
“Apa kau mencintainya?” tanya Taekwoon.
“Entahlah... Aku terlalu takut memiliki perasaan seperti itu pada Taehyung.”
“Mengapa seperti itu?”
Joohyun mengedikan kedua bahunya.
“Melihat Taehyung, sepertinya dia pria yang pantang menyerah. Dia akan berusaha keras meluluhkan hatimu.”
Joohyun menghela nafas berat. “Bagaimana jika kita menikah saja?”
Taekwoon tertegun. Sedetik kemudian ia tertawa kaku. “Jangan bergurau.”
Joohyun duduk tegak dan wajahnya menghadap Taekwoon seolah gadis itu melihat lawan bicaranya meski dengan tatapan yang kosong. “Mengapa tertawa? Kau tidak mau menikah denganku?!” protes Joohyun.
Pria itu tersenyum geli.
“Lagi pula kau pria satu-satunya yang selama ini kukenal dengan sangat baik. Kau juga satu-satunya yang tidak pernah bosan merawatku. Tapi tunggu. Apa kau sedang berencana menikahi gadis lain?”
“Hm~ kau pikir?” goda Taekwoon
“Woah~ kau benar-benar sudah merencanakan hal itu dan kemudian kau akan meninggalkanku, begitukah rencanamu?”
“Sepertinya kau harus mulai membiasakan diri tanpaku.”
“Aigo, oppa! Kau serius?!”
Taekwoon tertawa geli. “Sebegitu besarkah rasa takutmu kehilanganku?”
“Oukh~! Kau benar-benar menyebalkan!”
“Aigo, aigo, jangan marah. Kau tahu, jika kau marah wajahmu menjadi sangat jelek.”
“Kalau begitu pergilah, cari gadis yang jauh lebih baik dan lebih cantik dariku!” usir Joohyun.
Taekwoon memeluk tubuh Joohyun sembari tertawa geli. “Aigo~ Joohyunie, mana mungkin aku setega itu meninggalkanmu. Aku akan menunggu sampai kau mendapatkan pria yang benar-benar baik dan tepat untuk menjadi pendamping hidupmu.”
“Selain dirimu tidak ada,” ucap Joohyun.
Taekwoon mengusap lembut kepala Joohyun.
“Bersabarlah sedikit. Jika memang benar-benar tidak ada aku yang akan menikahimu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Everlasting Love
FanfictionTaehyung benar-benar tulus mencintai Joohyun. Begitu banyak wanita cantik jatuh dan rela berlutut demi mendapatkan hati Taehyung. Tapi mengapa gadis bernama Bae joo Hyun itu sangat sulit diluluhkan...? atau mungkin salah satu alasan mengapa Joohyun...