A Novel Misteri and Romance.
High Rank#2 in Misteri/Thriller
Ketika hati telah terikat mati, maka raga pun akan ikut terbelenggu.
"Selamat datang, permaisuri!"
______
Copyright by @ALYCCACA
Tidak untuk di tulis ulang. Hak cipta berada di tangan penu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Hari telah berlalu setelah kejadian menggemparkan kemarin, dimana para siswi kerasukan serta terjadi badai yang cukup kencang. Dan kini semuanya telah kembali normal.
Kini sudah memasuki hari ketiga. Masa terakhir mereka untuk berkemah. Terasa suasana disekitar hutan semakin aneh. Langitpun sejak tadi terlihat mendung—membuat cahaya jadi sedikit minim.
"Risa, kamu ngerasa ada yang aneh gak sih sama cuaca disini?"
Risa mengangguk. "iya, bukan hanya kita yang merasakan. Tapi semua orang juga sama.." ujar Risa menunjuk ke depan.
Benar. Raut wajah mereka tampak bingung. Bahkan mereka terus mengusap lengannya karena merasa merinding akan suasana yang berbeda ini.
Makin lama makin aneh saja. Pikir Risa.
Tiba tiba terdengar suara lantang milik Samudra—menyuruh mereka untuk segera berkumpul. Dengan malas Risa bangkit dan berjalan menghampiri mereka.
"Baiklah teman-teman! Hari ini, hari terakhir kita berkemah. Aku mau kita buat kesan dan kenangan yang gak bisa kita lupakan. Bagaimana? Setuju?" ujar Samudra.
Semua orang yang tengah berkumpul langsung mengangguk semangat. "SETUJU!"
Samudra tersenyum puas. "Bagus. Aku sudah menyusun permainan. setiap kelompok akan terdiri dari 7 orang. Masing-masing tim harus mencari bendera merah yang sudah kami pasang di setiap pohon di hutan ini. Kami juga sudah kasih petunjuk untuk mempermudah pencarian kalian. Nah, yang paling banyak menemukan bendera akan mendapatkan hadiah khusus dari kita-kita.."
Seketika semua junior berteriak senang. Terutama para siswi yang mengharapkan balasan cinta dari senior mereka.
"Kalian sudah paham, kan?"
"paham, kak!"
"Oke. Untuk pembagian tim, kalian boleh melihat nama kelompok kalian yang sudah kami susun di papan yang ada di pohon sana." tunjuk Samudra.
Seketika semua orang langsung berbalik dan berlari melihat siapa-siapa saja anggota kelompok mereka.
Entah keberuntungan dari mana, Risa dan Dewi di pertemukan dalam satu kelompok yang sama.
"Yey! Ternyata kita memang gak akan terpisahkan.." seru Dewi dengan senang.
Risa hanya tersenyum malas. Ekspresinya tampak ingin mual mendengar ucapan dari sahabatnya.
"Jangan lebay deh,"
Semua orang telah menemukan kelompok mereka masing-masing. Begitu pula dengan Risa, Dewi dan Bella serta ke empat pria lainnya.
"Baiklah teman-teman. Kalian akan di beri waktu selama dua jam. Dan waktunya di mulai dari..., sekarang!"
Mendengar arahan itu seketika semua kelompok mulai berpencar menyusuri hutan ini. Mereka mengedarkan pandangan—mencari bendera yang di sebutkan oleh senior mereka tadi.
"Hey! Lihat di sana!" tunjuk Bella kearah sebuah pohon lumayan besar.
"Bendera!" Pekik Dewi lalu berlari menghampiri pohon itu dan dengan cepat mengambil bendera itu.
"Yes, dapat!" Dewi memekik girang sambil mencium bendera itu dengan penuh keharuan.
Risa mengendus malas. Temannya ini benar-benar lebay dan kekanakan. Hanya sebuah hadiah mereka rela menyusuri hutan kramat ini. Mengabaikan semua keanehan yang telah menimpa mereka kemarin.
Benar-benar dah... Risa sampai kehabisan kata-kata.
Jika games ini tidak di wajibkan mungkin Risa lebih baik berdiam diri di tenda sembari mendengarkan musik.
Ah, dirinya memang gadis yang membosankan.
"Kita harus bergerak lebih cepat sebelum kelompok lain mengambilnya.."
Dewi mengangguk setuju. Sedangkan ke empat cowok hanya diam saja—menuruti semua kemauan para gadis di kelompoknya.
"Ya sudah ayo, keburu sore." ujar Kevin kembali memimpin jalan bersama teman-temannya.
Entah kenapa semakin Risa melangkah semakin pula udara terasa aneh. Dirinya bahkan merasa jika ada yang sesuatu yang tengah mengawasi dirinya.
Dengan penasaran, Risa mengedarkan tatapan—menatap ke segala penjuru di hutan ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namun tidak ada yang mencurigakan. Hanya terdapat puluhan pohon yang besar. Kening Risa mengernyit kala merasa jika kelompoknya telah melangkah terlalu jauh darinya.
"Eh! Tunggu!" teriak Risa, menyuruh teman-temannya untuk berhenti.
Mereka semua langsung berbalik menatap Risa bingung.
"Kenapa?"
"Sepertinya kita melangkah terlalu jauh deh. Coba lihat, cahaya disini semakin minim.." kata Risa menunjuk sekitarnya.
Benar.
Mereka langsung terdiam.
Kini hanya suara binatang yang menyelimuti suasana tegang ini.
"Kita tersesat!" teriak Bella tiba-tiba.
Mereka seketika terbelalak lalu saling melihat satu sama lain.
"Habislah sudah!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.