PROLOG

14.6K 615 9
                                    

Dengan tangan dan kaki yang gemetaran Meghan Ryan datang karena tidak punya pilihan. Hidup adiknya, Sylvia Ryan, sedang berada di tepi jurang sehingga Meghan terpaksa harus mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan nyawa orang yang ia sayangi.

Uang yang mendesak Meghan menjadi seperti ini. Gadis itu nekat berdiri di hadapan Mr Kent, seorang pria yang pernah memberikannya tawaran untuk menjajakan tubuh beberapa bulan yang lalu namun Meghan menolak tawaran itu mentah-mentah. Lalu sekarang, dengan wajah yang tertunduk malu dan perasaan yang ragu Meghan datang kepadanya dan mengatakan bahwa ia ingin menjual dirinya demi kesembuhan Sylvia.

"Aku butuh 50 ribu dolar untuk biaya operasi adikku"

"Kau bisa mendapatkan lebih dari itu Meghan sayang asal kau mau menjadi asetku"

Meghan menggeleng tidak setuju, "Tidak, aku hanya akan melakukannya sekali ini saja"

"Aku mengerti" sahutnya, "Baiklah, aku tidak akan membuatnya menjadi rumit untukmu. Beberapa hari lagi sebuah pelelangan akan diadakan, aku akan membuka hargamu mulai dari $80.000, apakah itu cukup?"

Kedua bola mata Meghan membesar, $80.000? Itu sialan sangat banyak. Meghan tidak tahu tubuhnya akan dihargai setinggi itu.

"Ya" jawab Meghan, "Lebih dari cukup"

"Bagus" sahutnya. Ia mengeluarkan beberapa lembar kertas yang harus Meghan tanda tandangi.

Membulatkan tekadnya, Meghan mengambil nafas dalam sebelum meraih pena dan membubuhkan tanda tangannya pada kertas itu. Kini dirinya terjerumus ke dalam pekerjaan yang kotor tapi ia sudah tidak peduli lagi. Meghan tidak tahan mendengar Sylvia yang terus menerus merintih dan tersiksa oleh penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Setiap jeritan dan isak tangis sang adik membuat Meghan mengambil keputusan ini. Bukannya Meghan lelah berjuang dan bekerja, tapi operasi harus segera dilakukan jika tidak dia akan kehilangan satu-satunya keluarga yang ia miliki.

Meghan merasa sesak di dada saat ia menjatuhkan penanya di atas meja. Mr Kent tersenyum puas dan mengulurkan tangannya kepada Meghan sambil berkata, "Senang dapat bekerja bersamamu, Meghan"

Meghan menyambut uluran tangan itu dan memasang senyum tipis di bibirnya yang terasa kaku, "Terima kasih" ucapnya.

- TBC -

Jangan lupa untuk vote dan comment, perhatian dan dukungan sekecil apa pun dari pembaca sangat berarti untuk penulis dalam berkarya!

Sold To Them (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang