10

4.2K 357 12
                                    

Bercinta dengan mulut itulah yang mereka lakukan!

Payung telah lepas dari tangan Jan namun bibir mereka masih saling menyerang. Di bawah derasnya hujan Jan melumat bibir itu dalam. Sambil meremas lembut tengkuk Meghan, dia mendorong lidahnya masuk tanpa peringatan kemudian Jan menjelajahi rongga mulut yang memberinya kehangatan.

Meghan merintih pelan. Jiwanya seakan terbang. Ia mendekap erat tubuh besar Jan yang menyesap rakus bibirnya dan tidak memberikan sedikit pun keringanan. Diam-diam Meghan dapat merasakan sesuatu terjadi pada dirinya, cumbuan bibir Jan memancing hasrat yang paling liar di dalam diri Meghan sehingga milik gadis itu berdenyut kencang mendambakan lebih banyak sentuhan.

"Jan..." Meghan mendesah di dalam mulut Jan, meremas helaian rambut Jan yang hitam dan panjang kala lelaki itu menggigit lembut bibir bawahnya.

Jan menyudahi ciuman mereka. Membiarkan Meghan bernafas dan menyampaikan sesuatu yang ingin gadis itu katakan. Tapi Meghan merasa malu,  ia malu mengakui bahwa dirinya menginginkan Jan McKinley dengan sangat buruk sekarang.

"Katakan, Meghan..." bisik Jan, menyapu bibir yang basah dan bengkak itu dengan ibu jarinya, "Apakah kau menginginkanku sama seperti aku menginginkanmu?"

Meghan mengangguk kaku, "Yeah...."

"Apakah kau ingin tubuhmu yang basah ini berada di ranjangku sementara aku dapat melakukan apapun yang kumau?"

"Oh, Jan...."

"Katakan Meghan, katakan dengan lantang kepadaku" nafas Jan semakin memburu saat jemarinya mengelilingi kulit leher Meghan yang terasa halus, "Apakah kau mau menjadi gadis yang baik untukku?"

Nafas Meghan berhembus tak beraturan saat ia menjawab pertanyaan itu, "Ya Jan, ya!"

Sudut bibir Jan terangkat naik. Tanpa membuang waktu lebih lama ia meraup tubuh mungil Meghan dengan kedua lengannya kemudian membawa gadis itu menuju ke kamar. Di atas peraduan ia membaringkan Meghan Ryan yang mendamba tak peduli sekujur tubuh mereka basah. Jan mulai menanggalkan satu per satu kain yang menghalangi pemandangan indahnya.

Dada Jan mengembang dan sejenak ia berhenti. Matanya mengamati sosok Meghan Ryan yang polos dan berserah diri. Gadis itu sangat indah, berbaring  pasrah di peraduan untuk Jan habisi dengan kenikmatan yang bertubi-tubi. Tubuhnya yang molek menggigil menanti Jan datang kepadanya. Dadanya yang membusung indah dengan puncak kemerahan siap untuk mendapatkan siksaan Jan. Memandang semakin ke bawah, Jan tak kuasa menahan diri ketika matanya bertemu dengan sesuatu yang coba Meghan sembunyikan darinya. Sesuatu yang membuat Jan mulai menyusun seribu rencana kotor di kepalanya.

Gairah mengambil porsi yang besar dan Jan tak yakin ia dapat mengontrol diri kali ini. Ia datang kepada Meghan, menindih tubuh mungil itu dan kembali mencium bibir gadisnya dengan liat dan rakus.

Meghan terengah, mencoba mengimbangi Jan namun ia tidak bisa. Sepasang tungkainya yang indah melingkari pinggul Jan McKinley sementara kedua tangannya dikunci di atas kepala dan tidak dapat melakukan apa-apa. Ciuman Jan yang mematikan semakin turun dan turun hingga mulut lelaki itu sejajar dengan puncak dadanya.

Nafas Jan yang memburu terasa hangat menerpa puting yang kemerahan Meghan Ryan. Matanya bertemu dengan mata Meghan yang menyorotnya sayu sebelum lelaki itu membuka mulut dan menenggelamkan puting Meghan dengan sempurna ke dalam bibirnya.

Nafas Meghan gemetar. Gairah mengalir begitu deras di dalam darahnya dan ia tidak bisa memikirkan apa pun selain mulut Jan McKinley yang luar biasa. Jan menghisap puncak dadanya kuat, memberi gigitan kecil dan jilatan yang memutar sehingga Meghan menggeliat resah di bawah kendalinya.

Sold To Them (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang