Fate 16

3.4K 206 2
                                    

"Kamu sudah makan siang?" Tanya gaara pada sakura.

"Belum, ini aku mau keluar makan siang." Jawab sakura.

"Kita makan siang diluar, ditempat biasanya bagaimana?" Tanya gaara. Dan sakura mengangguk antusias.

"Ya, boleh." Jawab sakura.

Gaara dan sakura pergi ke cafe tempat biasa mereka berkumpul. Disaat melewati lorong rumah sakit, mereka tidak sengaja bertemu sasuke yang akan menuju keruang rawat ibunya. Sakura dan sasuke saling berpandangan sesaat.

"Hai Sasuke." Sapa sakura.

"Hn." Balas sasuke dan mengalihkan pandangannya ke arah gaara dengan tajam, Gaara pun membalas tatapan sasuke dengan tak kalah tajamnya. Sakura merasakan aura mencekam yang keluar dari kedua laki-laki tersebut.

'Kalau seperti ini kapan aku mau makan siangnya?' Keluh sakura dalam hatinya.

"Etto, Mm Gaara-kun. Bagaimana kalau kita segera pergi makan siang, nanti keburu jam makan siangku habis." Ucap sakura memecahkan perang dingin gaara dan sasuke. Sontak gaara memutuskan tatapan tajamnya dengan sasuke dan mengalihkan pandangannya ke sakura.

"Ah, maaf sakura. Ayo kita pergi." Ucap gaara.

"Sasuke, aku pergi du- " Sakura belum menyelesaikan ucapannya tapi sudah dipotong oleh sasuke.

"Aku ikut. Kebetulan aku juga belum makan siang." Potong sasuke dan sakura membulatkan matanya terkejut.

"E-eh?" Kaget sakura.

"Ya, aku ikut. Ayo cepat katanya jam makan siangmu sudah mau selesai." Ajak sasuke dan berjalan mendahului mereka berjalan.

Sakura memandang heran sasuke yang berada didepannya, dan dia mengalihkan pandangannya ke gaara. Sakura melihat rahang gaara mengeras dan itu menandakan bahwa saat ini gaara sedang menahan emosinya. Sakura sudah hafal dengan sifat gaara bila dia sedang menahan emosinya rahangnya akan mengeras dan wajahnya berubah menjadi lebih dingin dari biasanya.

"Gaara-kun" Ucap sakura dan mengelus lengan gaara.

"...." Gaara tetap tidak bergeming. Sakura menghelakan nafasnya.

"Gaara-kun, aku mohon kamu tidak terpancing oleh sasuke. Dia memang seperti itu dari dulu, seenaknya sendiri. Aku mohon kamu bisa mengontrol emosi dan tidak menanggapi ucapan sasuke ya." Jelas sakura dan gaara membuang nafasnya kasar, lalu menganggukan kepalanya dan memandang sakura lembut.

"Kalau itu keinginanmu aku akan menurutinya." Ucap gaara lembut dan menggandeng tangan sakura menyusul sasuke yang berada jauh didepan mereka. Sakura membalas senyuman gaara dengan tak kalah lembutnya.

'Pria Uchiha itu mengajak perang denganku. Lihat saja aku tidak akan membiarkanmu mendekati sakura dengan mudah.' Batin gaara dan memandang sasuke dengan sengit.

'Cih, apa-apaan dia menggandeng sakura seperti itu. Untuk kali ini saja aku membiarkanmu menang sabaku. Lihat saja nanti.' Balas sasuke menatap gaara balik dengan tajam.

'Semoga semuanya baik-baik saja.' Doa sakura dalam hatinya.

Sesampainya dicafe sakura merasa lelah melerai sasuke dan gaara berdebat. Dan dia memilih untuk memakan makanannya.

"Ah, aku baru tahu kalau kau bisa tahu tempat ini uchiha." Sindir Gaara sinis.

"Tentu sajalah aku tahu, karena ini tempatku dan sakura dulu BER-KEN-CAN." Balas sasuke tak mau kalah dan menekankan kata-katanya diakhir.

Sakura menatap mereka dengan jengah, karena mereka mengganggunya saat makan siang. Dan juga dia merasa malu karena menjadi pusat perhatiaan.

"Apa? Berkencan? Memangnya kamu pernah berkencan dengan sakura selama ini? Memangnya kamu pernah memerhatikan sakura?" Jawab gaara dengan menyudutkan sasuke, sasuke tidak membalas sindiran gaara karena apa yang dikatakan gaara adalah benar adanya. Tapi bukan Uchiha Sasuke namanya kalau menyerah begitu saja.

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang