Fate 17

3.3K 189 20
                                    

"Tadaima." Ucap sakura saat sampai apartemennya.

"Okaeri." Balas sasori dari dalam.

Sakura pun menghampiri Nii-sannya tersebut yang sedang memasak didapurnya.

"Nii-san sedang apa disini? Ini kan sudah malam." Ucap sakura dan melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul sebelas malam.

"Nii-san tahu kamu pasti akan pulang malam jadi, nii-san memutuskan akan menginap disini. Sekalian menyiapkan makan malam untuk imouto ku tercinta ini. Nii-san tidak mau kamu sakit karena tidak memerhatikan asupanmu." Ucap sasori dengan penuh perhatian.

"Arigatou Nii-san" Ucap sakura dan memeluk nii-sannya dari belakang. Sasori hanya membalas sakura dengan mengelus lengan sakura yang berada diperutnya.

"Yasudah kamu mandi dulu setelah itu baru makan. Nii- san sudah menyiapkan air hangat untuk mu." Jelas sasori.

"Ay Ay Capten." Jawab sakura dengan gaya seorang nahkoda yang memberikan hormat pada kapten kapalnya. Lalu pergi kekamarnya. Sasori terkekeh melihat tingkah adiknya yang satu itu.

Selesai makan malam sakura segera menuju ke kamarnya untuk beristirahat. Sakura berpamitan pada kakaknya terlebih dahulu baru menuju kekamarnya.

"Sepertinya dia terlihat sangat kelelahan. Semoga semuanya baik-baik saja." Ucap sasori menatap punggung sakura yang sudah menghilang.

Keesokan paginya

"Ohayou Nii-san." Sapa sakura dan segera duduk dikursi untuk memakan sarapannya.

"Ohayou sakura." Balas sasori dan menaruh sarapan pagi untuk mereka berdua.

"Gomenne nii-san, seharusnya aku yang menyiapkan sarapan untuk kita, bukannya nii-san." Sakura merasa bersalah pada kakaknya, seharusnya dia yang menyiapkan semuanya. Tapi ini malah kakaknya yang menyiapkannya. Dan dia kembali merepotkan kakaknya lagi.

"Tidak kok, nii-san malah senang melakukan ini semua. Jadi, sekarang kamu jangan menampilkan wajah seperti itu lagi." Jelas sasori yang melihat wajah murung adiknya itu.

"Tapi-" Sakura tidak menyelesaikan kalimatnya karena sasori memotong ucapannya.

"Ssssst, sudah cepat makan. Nanti kita telat." Potong sasori, sakura hanya menganggukan kepalanya pasrah dan mereka makan dengan tenang. Setelah sarapan sasori mengantarkan sakura berangkat ke rumah sakit, sakura tadinya menolak tapi karena sasori terus memaksanya akhirnya dia menyetujuinya.

"Nanti nii-san jemput ya." Ucap sasori.

"Hai, hai. Aku masuk duluan ya nii-san." Pamit sakura dan meninggalkan sasori, dan sasori menganggukkan kepalanya. Dan dia pergi menuju kekantornya.

Sakura berjalan menyusuri koridor rumah sakit dan dia tidak sengaja bertemu dengan sasuke yang sedang menuju keruangan ibunya. Mereka berpapasan tapi sakura hanya melewati sasuke tanpa menyapanya. Sasuke merasakan sakit dihatinya, jadi seperti ini dulu disaat dia mengabaikan sakura dulu.

"Sakura..." Panggil sasuke, sakura pun berhenti sejenak tapi tidak membalikkan badannya untuk melihat sasuke.

"...." Sakura tidak menjawab panggilan sasuke. Dan karena sasuke tidak meneruskan kalimatnya dia pergi meninggalkan sasuke.

'Maafkan aku, aku menyadari semua kesalahanku kemarin.' Sebenarnya itu yang ingin diucapkan oleh sasuke tapi dia tidak bisa mengeluarkan kata-kata tersebut. Dan dia merutuki dirinya sendiri.

Sesampainya di ruang kerjanya, sakura pun mendudukkan dirinya dan menghelakan nafasnya kasar. Sakura masih penasaran dengan apa yang ingin disampaikan oleh sasuke tadi. Tapi dia membuang pemikiran itu, karena dia dan sasuke sekarang hanya sekedar berteman. Dan dia tidak mau seperti dulu menjadi orang bodoh yang dibodohkan oleh yang namanya cinta. Dia sekarang hanya ingin berfikir rasional, dia tidak membutuhkan kata-kata dan janji manis yang dia butuhkan adalah bukti dan tindakan yang benar-benar membuktikan itu semua.

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang