Chapter 24

1.5K 110 5
                                    

Hai hai minna-san

Terimakasih selalu mensuport aku. Mudah2an aku bisa sering update ya.

Oh ya Stay Save ya semuanya, jaga kesehatan and Stay at Home.

Semoga semuanya cepat berlalu.

Okay selamat membaca minna-san......
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah dari ruangan mikoto, sakura segera menuju keruangannya. Dan saat menuju keruangannya sakura berpapasan dengan itachi.

"Ohayou sakura-chan. Kamu habis dari ruangan kaa-san?" Tanya itachi pada sakura.

"Ohayou mo itachi-nii. Iya aku baru saja dari ruangan kaa-san. Itachi-nii mau menjenguk kaa-san?" Tanya sakura pada itachi dan dijawab anggukan oleh sakura.

"Kalau begitu aku duluan ya itachii-ni. Soalnya masih banyak pekerjaan yang menungguku." Sakura pamit pada itachi.

"Iya, semangat ya." Itachi memberi dukungan pada sakura dan dibalas anggukan oleh sakura.

Itachi menatap sendu punggung sakura.

"Seandainya adikku yang bodoh itu tidak melakukan hal kejam padamu. Aku pasti sudah membantunya untuk dekat kembali padamu, tapi saat ini biarkanlah dia menjalani hukumannya. Aku harap kalian bisa seperti dulu lagi." Ucap itachi pada sakura yang pasti tidak bisa didengar oleh sakura, karena dia sudah pergi.

Itachi sangat menyayangi sakura, dia sudah menganggap Sakura sebagai adiknya. Dia tidak mau melihat sakura terluka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sasuke melangkahkan kakinya memasuki rumah sakit.

Hari ini dia akan membantu kaa-sannya untuk mengemasi barang-barang kaa-sannya, karena besok kaa-sannya sudah bisa pulang.

Dia merasa senang kalau kaa-sannya bisa segera pulang, tapi dia juga sedih karena dia tidak bisa bertemu setiap hari dengan sakura.

"Ah, lebih baik aku mengunjungi sakura dulu. Toh kaa-san sudah ada itachi yang membantunya." Sasuke pergi menuju keruangan sakura.

Sesampainya diruangan sakura dia terdiam mematung dan mengepalkan tangannya erat-erat, karena melihat gaara yang sedang berlutut dan menyodorkan sebuah cincin kepada sakura. Dan dia memutuskan untuk mengintipnya dari luar.

"Sakura, maukah kau menikah denganku?" Gaara menggenggam tangan sakura, dan menatap sakura dengan memohon.

Sakura terkejut mendengar lamaran gaara.

Sesungguhnya dia tahu bahwa gaara menaruh hati padanya. Tapi, dulu dia masih belum bisa melupakan perasaannya pada sasuke.

Tapi lambat laun, kekosongan hatinya terisi oleh gaara.

Sebenarnya dia menyukai gaara, tapi rasa sukanya masih sedikit, tidak sebesar rasa sukanya pada sasuke.

Entah, dia bingung harus menjawab apa. Dia ingin sekali mengatakan 'ya' untuk lamaran gaara, tapi hati kecilnya tidak bisa dia bohongi.

"Gaara-kun. Jujur aku merasa senang atas lamaranmu. Tapi, bisakah kamu memberikanku waktu untukku memikirkannya. A-aku rasa ini terlalu mendadak." Gaara menghelakan nafasnya.

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang