7. Rencana

44 16 0
                                    

"Tekadku sudah bulat, entah berhasil atau tidak aku akan mencoba secepatnya. Maaf aku yang begitu sulit kau tebak."

-Jonathan Alfaro Lyson

  Pagi ini terlihat Alfaro terburu-buru keluar dari rumahnya untuk segera berangkat ke tempat kerja.  Sejak kejadian kemarin ia berangkat lebih awal tapi hari ini terlalu awal sekali, pukul menunjukkan 06:00 tidak biasanya dia berangkat sepagi ini.

   Mamanya berteriak pun ia hiraukan, sebenarnya ia mendengar tapi ya gitu pura-pura gak kedengeran. Al melajukan mobilnya dengan kecepatan 60/km.

   Dia belok ke kanan dari perempatan Jl. Iskandar padahal tempat kerjanya itu belok kiri. Dia mampir di toko bunga, untuk siapa bunga tersebut? Sebuket bungan Lily dan sebungkus coklat yang dibungkus rapi oleh pekerja disana.

   Sekitar 10 menit akhirnya selesai, Al menaruh sebuket bunga itu dibelakang mobilnya maksudnya di kursi belakang bagian bagasi gitu.

Kedua matanya fokus kedepan, tiba-tiba ponsel yang ia taruh di sampingnya itu berdering.

Mama Calling 📣📣

Al mengambil ponselnya dan menggeser ke atas. Mengangkat telpon dari mamanya itu.

"Halo ma, ada apa?"

"Aduh Al, kamu kok pagi-pagi udah berangkat, belum sarapan lagi!"

"Iya ma, bentar lagi Al nyampai. Nanti Al kabari kalau Al udah makan oke?"

"Kok baru nyampai sih Al? Kamu kan tadi  berangkat awal."

  Skakmat dah Al! Duh gue musti gimana nih.

"Emt tadi itu ma, emt itu macet"

"Macet? Kok pagi-pagi udah macet sih?"

"Emt nanti Al telpon lagi ma, ini Al fokus nyetir. Mama gak usah nunggu Al sarapan ya ma, mama sarapan aja dulu. Bye ma."

  Tuh kan! Mama gue selalu gitu, overprotektif. Cerewet, bawel dan segala macam lah sifat mama gue. Untung gue gak niru gennya mama. Coba bayangkan nih, kalau gue seperti mama bawel, cerewet, cepat ngambekan dan menunggu walaupun itu tidak pasti. Kan nanti gue jadi Al yang girl bukan Al yang boy kan gue gak mau.

  Hari ini adalah hari spesial menurut gue, gue tahu dan harus bertindak seperti apa. Lihat aja nanti aksi gue.

***

Ketika Takdir MenyapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang