12. Diluar dugaan

41 12 0
                                    

"Terkadang tuhan menitipkan suatu kejadian yang tak pernah kau duga. Untuk apa? Supaya dirimu siap siaga."

#Ketika Takdir Menyapa

     Cuaca dingin menyelimuti ibu kota, rintikan hujan yang terus terjun ke bumi ini menambah kedinginan saja. Beberapa kali Amara menghembuskan napas secara kasar.

  Sudah satu jam dia menunggu seseorang yang tak lain adalah Alfaro. Alfaro memang membuatnya kesal, bagaimana tidak? Alfaro menelponnya dengan singkat beberapa jam yang lalu, tapi dia sendiri tak datang.

"Jangan-jangan Alfaro bohongi aku," gumannya sendiri.

  Tanpa berpikir lama Amara langsung mengegas mobilnya dan pergi dari sana.

   Kurang 500 meter dari rumah, ponsel Amara berdering. Kemudian dia mengangkatnya, namun hanya suara kebisingan saja yang dapat dia dengarkan.

  Ia pun menepikan mobilnya dekat pohon besar.

  "Apa benar ini keluarga dari mas Jonathan?"

    Jonathan siapa? Amara tak pernah memiliki saudara yang bernama jonathan.

"Maaf mbak, saya gak punya saudara yang bernama Jonathan."

"Tapi di hp pasien hanya ada dua nomor mbak, salah satunya nama mbak. Apa benar mbak ini mbak Amara?"

Pasien? batin Amara.

"Iya ini dengan saya sendiri kok mbak, tapi siapa yang sakit ya mbak?"

"Tadi ada kecelakaan di jalan alamiah, sebuah mobil pajero menghantam dari belakang dan menyebabkan pengemudi mobil avanza menabrak tiang listrik. Pasiennya belum sadarkan diri, dan mengigau nama mbak terus. Apa mbak bisa kesini?"

  Siapa dia? Mengigau namaku? Kenapa harus aku?

"Boleh tahu nama lengkapnya mbak?"

  "Dalam ktpnya pasien bernama Jonathan Alraron Lyson."

Deg! Alfaro kecelakaan? Ya Allah, selamatkan dia.

Ketika Takdir MenyapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang