"Hal yang dulu aku sepelekan, kini menjadi penyebab runtuhnya cinta yang telah aku bangun bersamanya."
#AmaraLaisya
Bukannya aku menolak, tetapi aku belum siap. Ya, menikah merupakan menyempurnakan separuh agama. Tapi aku tidak siap jika harus nikah muda, apalagi usiaku yang baru saja 21 tahun. Sangat muda. Masih banyak hal yang harus kucapai, karir, membahagiakan mama tentunya.
"Al, bukannya aku menolak. Kamu tahu aku kan? Sejak dulu aku sudah bilang bahwa aku belum siap untuk nikah muda. Aku masih stay dengan karir aku, masih banyak yang harus aku capai. Lagian kan, kita baru saja merintis bisnis. Aku masih muda banget." tutur Amara hati-hati. Dia tidak mau melihat wajah sosok yang menemani dua setengah tahun lamannya itu kecewa.
Baru saja meretas meluncurkan produk kecantikan, namanya AMrose, AM berasal dari nama Amara, sedangkan rose itu gabungan dari nama joinan Amara dengan temannya yang bernama Natalie Roselina.
Amara ini tipe cewek yang kerja keras dan pantang menyerah. Dia membuka usaha ini dengan alasan, kita gak selamanya di dunia entertainment, jadi uang yang sudah dia kumpulkan buat bisnis. Daripada gak dipakai untuk apa-apa dan ujung-ujungnya malahan buat shooping dan segala macam, lebih baik Amara buat untuk bisnis.
Sebenarnya bisnis ini sudah di mulai bulan Mei, namun baru launching di bulan September ini. Dengan bisnis membuat Amara bertambah pengalaman, mulai dari modal bisnis, keuntungan dan ruginya juga.
Sementara Alfaro selaku kekasihnya itu sangat mendukung, Amara itu memang cewek seperti itu. Kalau menurut Alfaro Amara itu suka adventure dalam konteks arti lebih menjelajah hal lain. Tetapi, kalau terlalu fokus ke karir itu yang membuat Al terkadang agak kesal. Seperti tidak bertemu dua bulan lamanya, dan gak pernah namanya video call. Pernah sih, saat mereka dekat. Setelah itu gak pernah sama sekali, telpon pun itu bisa di hitung. Entah bagaimana, bisa bertahan selama dua tahun setengah lamanya.
"Ya, aku keburu-buru. Cuma kan kita udah lama, apalagi sudah dua stengah tahun lamanya. Kayak udah mapan gitu, ya aku kayak sudah kepikir ke hal sana aja. Gimana ya, nikah muda itu banyak manfaatnya. Seperti kaya, kita bangun sama-sama terus jarak antara kita sama anak juga gak terlalu jauh." Alfaro juga tidak memaksa, dia hanya planning menuju jenjang keseriusan.
"Aku ngerti Al, tapi aku belum kepikiran hal itu sama sekali. Masih jauh bagi aku, masih banyak hal yang harus aku raih."
"Tapi aku hanya planning, apasih tujuan kita saling mengenal. Aku gak mau main-main. Itu saja." Kata Alfaro memperjelas bahwa dirinya memang sudah serius sama Amara.
"Ya terus maunya bagaimana? Jujur Al aku gak bisa untuk nikah muda."
"Ya aku gak maksa sih. Tapi semisal nanti kalau kita emang ditakdirkan tuhan untuk berjodoh, aku bingung dengan hubungan ini." tutur Alfaro yang mengalihkan pembicaraan namun masih dalam topik pembahasan.
"Maksud kamu?" tanya Amara tidak paham akan maksud Alfaro.
Alfaro diam. Mungkin hal ini harus segera ia katakan. Kebimbangan selama beberapa hari ini menjadi expenses-expenses hidupnya. Mengantuinya setiap malam tidurnya. Apapun konsekuensinya, Alfaro akan terima semua itu.
"Dulu aku pernah mengatakan, kita kalau semisal married, kita juga harus menyatukan dua keluarga. Apalagi aku sebagai cowok, kita hidup di dunia timur gak di dunia barat. Aku gak hanya married kamu aja, tapi aku juga harus married keluarga kamu juga. Kamu tahu kan di Indonesia seperti apa? Jujur aku bingung banget saat ini, di Indonesia tidak mengizinkan nikah beda agama. Aku mungkin bisa pindah agama, tetapi bagaimana dengan orang tua kita? Atau mungkin kamu bisa pindah ke agama aku, tapi bagaimana dengan keluarga yang telah membesarkanmu? Aku gak bisa membuat mereka semua kecewa, apalagi keluarga yang telah memberikan semuanya pada kita. Tapi aku gak bisa merubah itu Ra," kata Alfaro menatap lekat Amara dengan sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Takdir Menyapa
Spiritualité(Follow dulu, baru baca! Hehhe, sebagian part diprivat. Jadi kalau mau baca, ya di follow dulu hehe.) Part 1-20 An #teenfiction Part 20an-ke atas# teenfiction-spiritual "Maaf kita harus berpisah, sebab doa kita tak menuju ke langit yang sama" -Jona...