Ketika Takdir Menyapa

20. Celah

"Semakin lama kamu semakin paham bahwa setiap perbedaan itu ada celah yang memisahkan."

#ketikatakdirmenyapa

Pernah mendengar cinta beda agama? cinta yang berlandaskan hawa nafsu semata, bahkan rela menantang tuhan. Bukan hawa nafsu, tapi cinta. Banyak orang berargumen seperti itu, tapi menurut saya cinta beda agama adalah cinta hawa nafsu semata.

Mengapa seperti itu, sekarang kalau di logika cinta datangnya dari mana? Dari tuhan kan? Tanpa tuhan kita tak bisa merasakan apa itu yang namanya cinta suka, rasa, tanpa rasa dari tuhan kita tidak bisa mendefinisikan apa itu cinta. Sebenarnya tujuan hidup kita apa sih? Bahkan sampai sekarang kita tak tahu jawabannya, kalau ada jawaban pasti jawabannya adalah hal yang bersifat duniawi.

Seperti tujuan hidupnya itu ingin sukses, nah kalau udah sukses gimana? Mau lebih sukses dan seterusnya seperti itu? Terus tuhan untuk siapa? Kita diciptakan dan diberi nyawa itu karena siapa? Tuhan. Itu jawaban pastinya. Terus kenapa selama ini kita melanggar aturan, perintah, larangan bahkan sampai menentangnya.

Ada suatu kisah, dua sepasang kekasih yang sudah beranjak dewasa. Saat itu perempuannya berumur 21 tahun yang beragama non islam , sedangkan laki-laki itu berumur 25 tahun beragama islam. Hubungan mereka sudah sampai 5 tahun, setiap hubungan pasti tak luput dari suatu tembok. Keduanya akan mudah merobohkan tembok itu jika keduanya saling menguatkan, menggenggam, bahkan menembus terjangan yang maha dahsyat bisa mereka lampaui, jika mereka mempunyai satu iman yang sama.

Kenapa harus satu iman yang sama? Pertama, mereka dalam beribadah bisa saling mengingatkan tentang tuhan. Segala kehidupan, semuanya sudah di atur oleh tuhan semesta alam dari hal terkecil pun sudah di atur oleh tuhan. Jika kita beribadahnya saja sudah beda, terus mau saling mengingatkan tentang tuhan bagaimana? Kedua, jika orang satu iman akan kuat menghadapi segalan rintangan, seperti seorang istri yang pasrah dan sudah menyerah atas penyakit yang di deritanya. Kemudian sang suami menyemangati, mengajak beribadah sama berdoa pada tuhan yang sama. Dua doa sepasang kekasih itu menembus langit.

Berbeda kalau beda keyakinan, mau mengajak berdoa kepada tuhan saya atau dia? Gak ada yang menguatkan kan?

Agama itu prinsip dan keyakinan yang gak bisa di pisahkan. Keduanya terlalu mencintai antara satu sama lain, hingga ada rencana untuk menikah. Disetiap hubungan pasti ada yang menginginkan kamu ikut ke dalam hidupku, yaitu tadi agama. pasti ada di lubuk hati kecil yang paling dalam, ada keinginan mengajak pasangan kalian masuk dalam agama kalian. karena apa? karena kalian yakin agama masing-masing diantara kalian adalah agama yang benar.

Singkat cerita, keduanya pun menikah, yang laki-laki masuk dalam ke agama yang perempuan. What happened? Bukan hanya satu akibat, melainkan seluruh kehidupan akan berpengaruh. Pertama, apa kalian menjadi penghianat tuhan? Jelas! Sangat sejalas kalau kalian memanglah penghianat tuhan, sudah tahu bahwa agamanya yang dianut itu benar, hanya karena cinta menjerumuskan ke lubuk neraka. kedua, untuk keluarga? Apa keluarga kalian gak akan kecewa? Walaupun nih keluarga sudah merestui, semua pengorbanan keluarga gak berarti, semua pakaian, kasih sayang, sudah termakan oleh yang namanya cinta. Semua yang pernah dilakukan keluarga rasanya seperti angin berlalu.

Sekitar satu tahun mereka menikah, awalnya sih tak ada kendala tapi semakin hari mereka dilanda sebuah masalah. Memang sekarang mereka satu iman, tapi iman diantara salah satu dari mereka adalah sebuah keterpaksaan. Ya jelasnya mereka hanya mengikuti setengah hati, apalagi ajaran iman baru yang sangat jauh dengan apa yang selama kita anut. Hidup mereka semakin porak poranda, setiap hati selalu ada teriakan keras bahkan kaca pecah yang setia menemani pergulatan meraka. Hingga akhirnya sebuah perpisahan lah yang menjadi jalan terbaik. Karena si laki-laki tak mantap dan akhirnya memilih berpisah. Si perempuan tak tinggal diam, karena saking cintanya nih si perempuan mau masuk ke dalam agama si laki-laki. Tapi si laki-laki menolak, ini bukan urusan cinta yang mudah mengaitkan.