01. Kelas Baru

87 12 1
                                    

Saat itu aku bersekolah di sebuah SMA di Jakarta, SMA Garuda. Hari ini adalah hari pertamaku duduk dikelas 11. Di sekolah ini aku mengambil jurusan IPS dan hari ini adalah pembagian kelas baru.

"Lani" seseorang dari belakang memanggil namaku.

Itulah namaku Lani. Lebih lengkapnya Lani Zira Mulyatisa.

Aku pun menoleh ke belakang dan dan menjumpai temanku Rina. Aku segera menghampirinya seraya berkata

"iya, ada apa?" Ucapku

"Lo sudah lihat pengumuman mengenai pembagian kelas di mading belum?" Tanya Rina temanku

"Belum, emangnya sudah ada?" Ucapku.

"Udah, yuk kita lihat kesana" ajak rina

"Yuk" Jawabku

Di Mading
para siswa siswi sudah berbondong-bondong melihat mading tersebut. Hingga aku dan Rina tidak bisa melihatnya. kemudian satu persatu siswa sudah mulai berkurang dan menjadi sepi, itulah kesempatan bagiku untuk melihat mading pengumuman tersebut. Mataku menyisir deretan nama kelas 11 IPS, setelah aku menemukan namaku dan juga menyadari Ternyata aku sekelas lagi dengan Rina yang dulunya juga sekelas sama aku waktu kelas 10. Aku dan Rina mendapat kelas di 11 IPS.B. Aku dan Rina saling pandang seraya berkata dengan kompak.

"Kita sekelas lagi" kataku dan Rina dengan kompak

"Iya, kok bisa ya, apa kita jodoh kali ya" kata Rina dengan nada bercanda

"Ahh, Lo mah, masa gue jodoh lo sih, gak lucu tau" kataku dengan tidak terima

"Kan gue cuma bercanda, lo nya aja yang terlalu serius. yaudah yuk kita cari kelas kita" kata Rina

Kami mencari kelas 11 IPS.B, dan ditengah perjalanan menuju kelas, aku berpisah dengan Rina karena Rina kebelet pipis dan pergi ke toilet. Rina pun pergi menuju toilet meninggalkanku sendiri. Kemudian aku meneruskan langkahku menuju kelas yang kucari. Beberapa langkah sudah kutempuh dengan sendirinya. Ketika aku sibuk mencari kelas, saking fokusnya aku melihat kanan kiri depan belakang, hingga aku menabrak seorang cowok yang fokus dengan ponselnya. Karena sama-sama tidak melihat jalan kami berdua bertabrakan dan terjatuh ke lantai.
.
.
.
Brukkk..
.
.
.
.
Kami terjatuh ke lantai..
lalu aku meminta maaf kepadanya karena kelalaianku dia jadi jatuh. Ternyata saat aku melihatnya aku baru sadar ternyata dia adalah Roy, temanku waktu kelas 10 walaupun kami dulu tidak sekelas bukan berarti aku tidak kenal dia, aku tahu dia hanya sekedar kenal, dan diapun juga kenal denganku. Aku dan Roy sama-sama kaget saat kami baru sadar kalau kami saling kenal dan kami saling menunjuk berlawanan tanda kami saling mengenal. Aku berdiri sambil menepuk-nepuk rok ku yang sedikit kotor, Roy juga berdiri.

"Sorry Roy, gue gak sengaja" aku merasa bersalah

"Gapapa santai aja, Lo gak papa kan Lani?" Kata Roy bertanya kepadaku

"Nggak apa-apa kok" ucapkuku singkat.

"Lain kali kalau jalan lihat-lihat ya, jangan sampai nabrak orang lagi" ucap Roy sambil tertawa renyah. Tawanya berubah dengan senyum manis. Roy tersenyum memperlihatkan sebelah lesung Pipi nya. Aku baru menyadari ternyata dia memiliki sebelah lesung Pipi.
Aku tertegun melihat senyumannya. Mataku tak lepas menatap senyum nya yang manis itu. Tanpa sadar bibir ku bergumam pelan memujinya, membuat dia menjadi salah paham.

"You are special" aku bergumam pelan sambil terus menatap senyum nya yang manis. Tanpa sadar aku ikut tersenyum.

Seketika senyumannya sirna begitu saja setelah mendengar gumaman ku.
Berganti dengan senyum mengejek.
Saat itulah aku sadar, omongan ku pasti akan membuat nya salah paham. Tak ku sangka ternyata dia mendengar gumaman ku.

You Are SpecialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang