04. Baper

62 4 0
                                    


"Put, dah selesai belum, kakak udah telat nih" ucapku

"Iya sebentar kak.. yuk" ucap putri kemudian
 
  Hari ini aku dan Putri berangkat ke sekolah diantar oleh ayahku, dan ayah mengantarkan Putri ke SMP Tunas Bangsa. Setelah ayah mengantar Putri ke Sekolahnya, ayah langsung bergegas cepat menuju sekolahku, SMA Garuda.

*Sampai di sekolah*
"Akhirnya nyampe juga di sekolah, Untung aja nggak telat" ucapku. Satu menit lagi bel, aku menghela nafas lega. Seumur-umur aku belum pernah terlambat.

Aku langsung menuju kelas dan ditengah perjalanan aku bertemu dengan Roy.

"Lani, bareng ke kelas ya" ucap Roy

"Iya" jawabku memaksakan sebuah senyum. Aku berusaha mengubah sikap cuek ku. Mungkin yang di katakan Rina benar, aku harus belajar nggak cuek lagi.

  aku dan Roy berjalan beriringan menuju kelas. Sampailah aku dan Roy di kelas. Bel masuk kemudian berbunyi.

   Roy menopang dagunya sambil menatap kearah ku. Aku yang merasa diperhatikan menoleh kesamping, aku membulatkan mata, menatapnya tajam.

"Ngapain Lo lihatin gue,"aku menonjok lengannya

"Kemarin kan Lo udah lihatin gue, sekarang giliran gue lihatin Lo" Roy menaik turunkan alisnya.

"Apa sih Lo" aku berusaha tak menghiraukan tatapannya, berusaha tetap cuek.

"Lan, kasihan si Roy, dia mau PDKT  sama Lo." Rina yang duduk dibelakang ku bersuara.

"Lo juga Rin, bukannya belain gue malah ngedukung dia" ucapku kesal

"Kalau Lo sama Roy mah gue dukung seratus persen deh, dia kan ketua ganteng. banyak Loh yang ngincar dia, nanti Lo nyesel" Rina terkekeh geli mendapati tanggapanku yang benar-benar cuek.

"Tau ah" aku kesal setengah mati.

"Lan, jangan lupa ceritain ke gue tentang perkembangan kedekatan Lo sama Roy ya" Rina tak henti-hentinya berceloteh membuatku semakin kesal.
Roy yang mendengar perdebatan ku dengan Rina terkekeh geli.

"Lucu" gumam Roy

Beberapa menit kemudian.
Bel istirahat berbunyi nyaring membuat seisi kelas bersorak riang.

Dua orang cowok keren dari IPA datang dari balik pintu kelas IPS, membuat para cewek centil di kelasku memekik, menatap penuh kagum ke arah dua cowok tersebut.
Dua cowok itu berjalan santai kearah mejaku.
Ku kira mereka mendatangi ku, ternyata bukan.

"Bro, kantin yuk" ucap cowok yang ku ketahui namanya Reno. Cowok ini terlihat keren dengan kulit putih bening berperawakan tinggi membuat dia terlihat keren Dimata para cewek.

"Buruan bro" cowok yang satunya lagi menyahut, namanya Doni. tangannya terulur menepuk pundak Roy. Cowok ini juga tak kalah keren dengan tahi lalat di bawah bibir kirinya, kulitnya tak terlalu putih.

"Kuy" jawab Roy sambil berlalu pergi. kedua tangannya merangkul bahu kedua sahabatnya itu.
Mereka 3serangkai tak pernah bisa dipisahkan. Mereka juga jomblo, membuat para cewek semakin semangat mendekatinya.

"Jangan liatin 3serangkai mulu, mereka semua emang keren, Lo nanti naksir mereka lagi" Rina sudah berada tepat di samping ku. Menyadarkan ku dari pikiranku.
"Gue sih mau jadi pacar salah satu dari mereka bertiga" Rina tak henti-hentinya berceloteh.
"Yaudah kantin yuk, keburu penuh tuh kantin" lanjutnya

Aku mengangguk, menurut.
Berjalan menuju kantin.

Aku dan Rina memilih duduk di pojok.
3serangkai tiba-tiba ikut duduk di bangku yang kutempati.

You Are SpecialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang