Part5(php&baikkan)
BRUAKK BRUAKK BRUAKK
"Apaan sih kak" teriak brylian kesal dari dalam kamarnya sambil memeluk bantal gulingnya dengam erat.dirinya tahu pasti yang sengaja menendang pintu kamarnya itu adalah kakaknya agar dirinya segera bangun dan bersiap siap untuk berangkat sekolah namun dirinya sangat mengantuk karena pulang larut malam semalam.
"Dek bangun ini udah jam setengah tujuh woii" jawab Rafli dari luar kamar sambil tetap melanjutkan aksinya menendang nendang pintu kamar adiknya itu.
"Iya kak 3 menit lagi tanggung"
"Gue tunggu lo dek dimeja makan awas kalo lo boong" setelah itu Rafli pun langsung berjalan menuruni tangga meninggalkan kamar Brylian dan menuju meja makan.
Setelah 3 menit brylian tertidur lagi,dirinyapun bangun dan mandi bersiap siap berangkat sekolah
Kemudian,Setelah selesai berpakaian,Brylian turun menuju meja makan sekalian makan bersama keluarganya."Bry jangan bangun telat terus bisa ngga sih!?gue jadi ikut telat gara gara nungguin lo yang telat" gerutu Rafli.
"Nggak bisa kak,gue ngantuk kak"
"Suruh siapa setiap hari pulang larut malem!?siapa yang ngajarin kamu!?brandalan!" omel mama Brylian yang sedang mengoles selai di rotinya Brylian itu.
Mendengar dirinya diceramahi oleh sang ibu ustazah Brylian hanya diam,tanpa menoleh sedikitpun kearah mamanya itu.
"Brylian papa larang kamu jadi anak nakal dan brandalan kayak gini! Igat kamu dan Rafli itu calon penerus perusahaan papa!contoh kakak kamu,Rafli!" tambah sang papa menasehati Brylian.
Bryliam palung tidak suka jika diceramahi panjang dikali lebar dikali tinggi udah kaya rumus volume persegi panjang saja bikin mumed,lalu ia(Brylian)/langsung bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju garasi mobil tempat dimana mobil kakaknya berada.
"Kak gue udah selesai makan.ayo kak berangkat nanti keburu telat kita kak!" ajak Beylian sambil terus berjalan meninggalkan meja makan.
Melihat kelakuan anaknya itu,kedua orang tua itu dan kakaknya hanya bisa mengelus dada agar bisa bersabar.
"Yaudah pah mah Rafli sama Brylian Pamit dulu mau berangkat sekolah nanti keburu telat lagi ya mah pah" pamit Rafli kepada orang tuanya sambil mencium punggung tangan orang tuanya itu.
"Iya hati-hati ya nak" kata papah dan mamahny
❄ SKIP
"Bry,gue ngga suka lo terlalu diemin mamah sama papah setiap lo dinaswhatin sama mereka,itu ngga sopan bry" tegur Rafli kepada Brylian yang sedang menatap kaca spion mobil dengan tatapan kosong."Lo mau ikut-ikutan mereka?sok sokan mau nasehatin gue?iya kak?"
"Lo kenapa sih bry?sampe lo sebegitu bencinya ke mereka,dia itu orang tua kandung kita loh!" bentak Rafli sambil memberhentikan mobilnya ketepian Jalan secara mendadak.
"Mereka memang orang tua kandung kita,tapi kak,mereka ngga pernah nganggap kita itu anak kandung mereka,kakak sadar nggak sih!?" kata Brylian dengan nada yang lebih tinggi dibanding kakaknya itu."dari kecil kita diurusin sama siapa?asisten rumah tangga!.memangnya mamah pernah gitu ngurusin kita?kakak sadar nggak sih kak!?mereka itu cuma mikirin pekerjaanya doang ngga pernah tuh mereka mikirin kita!gue ngga bakal anggep mereka orang tua kandung gue kalo mereka masih tetep nggaanggep gue sebagai anak kandung mereka!tersah sama lo kak,kalo lo mau anggep mereka orang tua kakak itu hak kakak!tapi aku harap kakak cepet sadar kalo perlakuan mereka itu cuman dijaadiin prajurit yang bakal dijadiin penerus laki-laki tua itu!" marah Brylian.
Sekarang mata milik Brylian sudah memerah saking emosinya,ia tidak sudi memanggil papahnya dengan sebutan laku-laki tua.kemudian dia bangkit dari dari tempat ia duduk dan membuka pintu mobil Rafli dan keluar dari mobil itu,lalu menyetop taksi yang lewat yang digunakan Brylian untuk berangkat ke sekolah. Sedangkan Rafli didalam mobil,sedang menahan emosi dan kekecewaannya terhadap orang tuanya sambil memukul stir mobil sampai buku-buku tangannya memerah.dirinya sedih jika mengingat pwrlakuan orang tuanya kepada dirinya dan Brylian.
KAMU SEDANG MEMBACA
The young atlete lover
RandomDinda berjalan keluar dari kamarnya dan menghampiri andra yang sedang bermain games di kamarnya. "Kak,gue mau pergi dulu ya" pamit Dinda sambil membuka pintu kamar Andra. "Iya tapi jangan kemaleman pulangnya!" jawab Andra tanpa menoleh ke arah Dind...