2. Si Cantik Yang Maha Judes

18.6K 1.3K 93
                                    

Holla... Good morning 🌞🌞

Semoga masih menantikan Bang David 😄😄😄

Happy reading 😘 😘

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Chelsea melangkah cepat menuju ruangannya di lantai 4. Dia sangat lelah setelah perjalanan dinasnya ke Bali selama 4 hari. Seminar Kesehatan Olahraga itu sangat menguras tenaganya. Rencananya setiba di Jakarta, dia ingin langsung pulang dan tidur tapi Direktur Rumah Sakit memintanya untuk segera datang menghadap.

Belum lagi hilang kekesalannya terhadap pria sinting yang merebut taksi onlinenya, sekarang ditambah dengan rapat mendadak yang membuatnya sakit kepala. Pria itu menghilang begitu taksi onlinenya berhenti di depan rumah sakit. Supir taksi itu mengatakan bahwa si sinting sudah turun di kantor TV apalah itu dan sudah membayar dobel untuk biaya taksinya.

Memang sih di satu sisi Chelsea diuntungkan karena tidak perlu keluar uang untuk taksi tapi tetap saja harga dirinya terusik. Sialnya Chelsea tidak sempat mengganti uang itu karena dia tertidur.

Sialan! Chelsea dan kebiasaan tidurnya. Chelsea bisa tidur dimanapun bila dia sudah terlalu lelah. Tidak memandang tempat.

Sewaktu dia masih sekolah kedokteran dulu, Chelsea pernah tertidur di kamar mayat karena sudah 48 jam dia bekerja tanpa tidur sedikitpun. Dia terbangun di sebelah mayat korban kecelakaan lalu lintas. Jeritannya terdengar sampai ke ujung lorong.

Dan tadi di dalam taksi, sempat-sempatnya dia tertidur di sebelah pria sinting yang merebut taksinya. Untung saja seluruh tubuhnya masih utuh. Hhmmm... dia belum periksa bagian dalam sih tapi rasanya tidak mungkin pria itu menjamah tubuhnya, apalagi dengan keberadaan supir taksi dan pria gendut yang duduk di depan.

Ah sudahlah... lupakan saja. Prioritasnya sore ini adalah rapat dengan Dokter Hartono Susanto, Direktur rumah sakit ini.

Chelsea tiba di depan ruangannya ketika melihat Dokter Elora berjalan menghampirinya dengan senyum yang luar biasa cantik. Bandingkan dengan dirinya yang lesu dan kumal dengan celana ripped jeans dan kaos oblong. Oh... memalukan!

"Halo Chels... gimana Bali? Kita langsung ke ruangan Dokter Hartono aja yuk!" ajak Dokter Elora dan Chelsea mengikuti langkah anggun itu dengan iri.

Kapan dia bisa seperti Dokter Elora? Selain cantik, Dokter Elora luar biasa baik hati. Ditambah lagi cinta dari suami yang gantengnya melebihi aktor Hollywood. Bahkan kehamilan keduanya ini malah membuat Dokter Elora semakin bersinar.

Chelsea menghembuskan nafas dengan lesu. Perbedaan mereka seperti langit dan bumi. Jujur saja Chelsea iri tapi rasa kagumnya kepada Dokter Elora melebihi rasa iri itu.

"Kenapa kamu jalan di belakangku sih, Chels?" tegur Dokter Elora pelan.

"Malu Dok. Rasanya nggak pantas jalan di sebelah Dokter!" Chelsea tertawa kecil dengan malu.

Elora berdecak dan ikut tertawa. "Jalan di sebelahku atau kamu harus traktir aku es krim HaagenDasz!"

"Wuihhh... berat banget, Dok! Nggak sanggup, Dok mahal banget itu!" Chelsea segera berjalan di samping Elora. "Aku aja belum pernah ngerasain es krim itu, Dok."

"Serius?!"

Chelsea mengangguk. "Cuma sanggupnya beli es krim Walls yang tiga ribuan."

"Ntar ya aku beliin. Kita makan bareng."

"Serius Dok?"

Elora mengangguk sambil menggiring Chelsea memasuki ruangan Dokter Hartono.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

DAVID - Terjebak Dalam Pesonamu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang