16. Abang Siapanya Aku?

15.6K 1.4K 187
                                    

Haiii.... Good morning... 🌞🌞🌞🌞

Hujan... Dingin tapi pengen update... Boleh kannnn????

Happy reading... muahh... muah...

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Chelsea selalu mengalami kekurangan uang selama hidupnya. Walaupun saat ini pekerjaannya sebagai dokter memberinya gaji yang besar tapi uang itu harus cukup untuk menghidupi 25 orang anak ditambah dirinya dan kedua orangtua angkat mereka.

Siska, salah satu adiknya di Panti yang sudah kuliah saja mati-matian berusaha mencari uang untuk membantu Chelsea. Walaupun pada akhirnya Chelsea mengamuk ketika menemukan Siska berada di sebuah klub malam beberapa waktu yang lalu. Siska memang meminta maaf dan memohon agar Chelsea tidak memberitahu Bapak dan Ibu perihal ini. Untungnya sekarang Siska sudah bekerja sebagai kasir di sebuah supermarket.

Begitu juga dengan Ryan dan Waldo. Kedua anak itu juga masih kuliah tapi tetap berusaha mencari pekerjaan serabutan untuk membantu keuangan Panti.

Mereka memang mempunyai beberapa donatur tetap tapi selama dua tahun terakhir ini, para donatur itu mundur satu-persatu meninggalkan Panti mereka. Bapak dan Ibu tidak mampu berbuat apapun selain pasrah.

Chelsea tidak bisa menyalahkan Bapak dan Ibu. Mereka berdua sudah tua dan terlalu lelah mengurus 25 orang anak yang seperempatnya adalah balita. Cinta dan kasih sayang mereka berdua saja sudah lebih cukup bagi Chelsea dan adik-adiknya.

Dan di tengah bulan seperti ini, Chelsea hanya bisa memandangi layar ATM dengan wajah sedih. Saldo di tabungannya sudah tidak bisa diambil lagi dan uang yang ada di tangannya saat ini pun tidak akan cukup untuk berbelanja ke pasar besok.

Jadi tidak salah rasanya bila Chelsea menerima tawaran Sharon, teman SMAnya dulu untuk menyanyi di sebuah café baru. Awalnya Chelsea ragu tapi begitu mendengar angka yang ditawarkan, Chelsea langsung menyambar kesempatan itu. Setidaknya hanya dengan 3 hari berturut-turut dia menyanyi, kebutuhan Panti selama 2 minggu akan tertutupi.

Dan malam ini adalah malam ketiga Chelsea menyanyi. Dia sangat lega karena setelah ini Chelsea bebas. Chelsea sangat suka menyanyi, bahkan dia menguasai beberapa alat musik tapi bukan yang seperti ini yang Chelsea inginkan. Bukan dengan pakaian seksi dan bergaya sensual hingga membuat beberapa pelanggan mengajaknya kencan semalam. Bukan seperti ini!

Chelsea muak!

Chelsea capek!

Dan tiba-tiba saja Chelsea memikirkan si brewok yang menyebalkan itu!

Chelsea buru-buru menggelengkan kepalanya dan mulai bersiap untuk tampil.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

David mengambil tempat parkir tepat di depan pintu masuk Café Bromance. Rasanya lega bisa menikmati hidupnya kembali bersama para sahabatnya.

David memandang kagum pada bangunan café di depannya. Maxwell Damian memang jagonya dalam mendesain segala sesuatu. Lihat saja baru seminggu buka, café ini sudah dipenuhi oleh para pelanggan yang antusias. Harusnya minggu lalu ketika pembukaan café ini, David bisa hadir. Apalagi momen itu pas ketika dia pulang dari Bromo.

Tapi apa hendak dikata, Shanty Yama, sang Produser mengatakan bahwa David harus berangkat lagi ke Padang, Sumatera Barat untuk survey episode berikutnya. Tadinya David ingin menolak tapi setelah dipikir-pikir lagi, ini merupakan kesempatan bagus untuk menjauh dari 'si cerewet cantik' itu.

Dan malam itu juga David memaksa Elora untuk membuka gips-nya.

Akhirnya di Jumat malam yang luar biasa menyenangkan ini, David bisa bernafas lega. Tugasnya selesai dan dia ingin bersenang-senang. Yah, bersenang-senang dalam arti yang sebenarnya. Menikmati bir dingin dan wanita cantik dalam pelukannya.

DAVID - Terjebak Dalam Pesonamu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang