Cerpen Dadakan bagian 8

222 11 22
                                    

Haruskah Ada Penyesalan?

The idea by : @RiaethShiba

The title by : @NafaAzizah12

Genre : drama, psikopat, sadist, blood, dark, comedy, romance

The main character : Nafa and Navydo

Time : -

Synopsis : semua keluarganya dibantai habis sama dia(laki-laki) trus ketemu si perempuan, tapi sayang, dia lawan yang tangguh.

//we back to sadist =^=

~

Slash..

Jleb..

Sring..

"Aaa!!"

"Tolo-!"

Teriakkan demi teriakan terdengar saling beradu.

"Hehe, ini menyenangkan," seringai seseorang di sebuah rumah.

"Tolong, tolong... jangan bunuh aku.... kumohon..." isak sah satu wanita paruh baya memohon pada seorang lelaki dihadapannnya.

"Tenang saja. Aku takkan membunuhmu kok," ujar lelaki itu sambil tersenyum.

Seketika senyum sang wanita mengembang.

"Tapi kau harus menggantinya dengan isi perutmu,"

"Huh?"

Sring...

Sementara itu, ada seorang gadis yang berlari riang setelah ia sekolah. Seakan ada hal baik sedang menimpanya. Ingin ia segera katakan pada keluarganya.

"Aku pulang!" Teriaknya namun tak ada sautan.

"Oh? Masih ada lagi?"

"HAK! KAKAK?! NENEK?! OM?!" betapa terkejutnya ia melihat mayat keluarganya tergeletak dengan organ yang entah kemana.

"Tak kusangka masih ada kelincinya," ujar sesosok gelap dengan tubuh dan pakaian yang berlumur darah.

"Ka...kau... si..siapa?" Tanya gadis itu gelagepan.

"Aku? Aku malaikat mautmu," ujar sosok itu dengan senyum seringainya.

"Malaikat maut? Jadi, kau yang melakukan hal ini semua?"  Ujar gadis itu menundukkan kepala yang membuat matanya tertutup oleh poninya.

"Ya, aku adalah malaikat mau semua orang. Hahaha!!"

"Lalu, kaulah mangsaku sekarang," ujar sang lelaki langsung menatap tajam gadis itu.

"Oh? Coba saja kalau bisa," ujar sang gadis ikut menatap tajam.

"Ooh," ujar sang lelaki agak terkejut lalu tersenyum tanpa lepas dengan mata tajamnya.

"Apaan dia ini? Masuk seenaknya, bunuh seeenaknya, dia pikir aku akan membiarkan dia membunuhku? Hah, lelucon yang nggak lucu lah," batin gadis itu.

Mereka hanya saling tatap menatap. Tidak ada yang berani bergerak ceroboh. Mereka saling memasang kuda-kuda terkuat mereka sekarang.

"Sudahlah! Berhenti menatapku! Cinta kau nanti," ketus gadis itu yang membuat sang lelaki mengejapkan matanya.

"Prt- haha! Apaan kau ini? Mau dibunuh malah ngelawak," ujar sang lelaki mendongkak dengan tangan kanan yang mengepal dikepalanya.

"Hah?! Siapa yang ngelawak? Comedian juga bukan,"

"Astaga, kau membuatku tak bisa berhenti tertawa,"

Cerpen Dadakan :v [END MASIH KOMPLIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang