Cerpen Dadakan bagian 12

206 10 31
                                    

A Memory

The idea by: @Riaeth Shiba

The title by: @NafaAzizah12

Genre: Drama, School, Angst, Romance, Slide of Life, Sports

The Main Character: Navarrow Caldwell

Time: 4 days

Synopsis: Mengenai seseorang yang populer di sekolah itu tiba-tiba kecelakaan yang buat dia kehilangan bakatnya.

×

Dek.. dek..

Sling

Set

Dak dak dak

Whuuss

"Yeay!!!" Teriakan para penonton di pinggir lapangan setelah bola masuk three point. Disusul dengan tepukan tangan dan siulan. Tak jarang juga meneriakkan nama pelaku bola three point yang selalu melempar dengan tepat.

Sang pelaku pun berjalan ke pinggir lapangan menyibak rambutnya yang basah penuh keringat. Banyak dari fansnya yang menawarinya air namun ia tepis dengan senyum manisnya dan memilih meminum minumannya sendiri.

Begitulah keseharian Navarrow Caldwell, seorang siswa kelas 11 yang terkenal karna bakat basketnya. Bahkan ia menjadi kapten di klub basketnya itu. Dengan tinggi 190 dan mata hitam pekat, ia berhasil memikat hati seluruh wanita di sekolahnya. Baik siswa, atau guru.

Surat cinta, cokelat, pengakuan, bukan hal yang luar biasa bagi pria ramah ini. Bahkan penolakan darinya adalah hal yang harus kau alami bila ingin menjadi fans club-nya.

Matahari masihlah terik hari ini. Tapi, entah kenapa siswa dipulangkan hari ini. Tidak seperti anggota klub basket lainnya, Navarrow memilih untuk pulang. Seperti kebiasaannya, ia melaju motornya dengan cepat. Ia memang selalu mengebut walaupun situasi jalan ramai.

Dipersimpangan, terdapat taksi yang nampak tergesa-gesa menikuk tajam ke arah kanan. Namun, tak disangka, motor Navarrow berada di jalan sebaliknya. Tak bisa terhindari, kedua kendaran itu menabrak satu sama lain. Sang pemilik mobil dan luka lecet. Sedangkan pembawa motor, terpental beberapa meter.

Cahaya lampu menyengat mata seorang lelaki. Membuatnya kesal dan akhirnya membuka kedua matanya. Putih. Itu kesan pertama yang ia lihat. Lalu, beberapa alat kesehatan mulai tertampak jelas. Dengan lesu, ia mengitari ruangan itu. Sedikit demi sedikit, ingatannya mulai mengingat kejadian itu. Ketika ia pulang, membawa motor.

Set. Ia memposisikan tubuhnya duduk dengan cepat. Iapun mengaduh karna ia baru merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Sambil menahan rasa sakit, ia menyamankan posisinya.

"A..." suara itu membuat sang lelaki menoleh ke arah kiri. Betapa terkejutnya ia, melihat seorang gadis yang menatapnya melotot dengan mulut ternganga.

Lelaki itu menggerakkan mulutnya, betapa terkejutnya ia, ketika mulutnya tak mengeluarkan suara apapun. Bahkan, saat ia berteriak sekalipun, tidak ada satupun suara yang keluar.

Sang gadis menepuk pundak Navarrow, ia menggerakkan tangannya membentuk beberapa pola yang tidak dimengerti oleh Navarrow. Melihat hal itu, gadis itu mengeluarkan sebuah kertas lalu menuliskan sesuatu.

'Kau tak apa-apa?'

Navarrow melongo. Gadis itu bercanda? Bagaimana mungkin seseorang yang terbaring di ranjang rumah sakit baik-baik saja? Gadis itu kikuk lalu menuliskan sesuatu lalu ia tunjukkan pada Navarrow.

'Maaf, kau pasti bingung kenapa ia kesini. Kau mengalami kecelakaan 3 hari yang lalu.'

Navarrow melotot. Kecelakaan? 3 hari? Ia... sakit? Dan kenapa ia tak bisa mendengarkan suaranya? Ia berusaha menggerakkan kakinya. Tunggu, kakinya.... kenapa tak mau bergerak? Gadis itu kembali menuliskan sesuatu.

Cerpen Dadakan :v [END MASIH KOMPLIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang