Cerpen Dadakan bagian 11

196 5 28
                                    

Not Every

The idea by : @Arfiww

Title by : @NafaAzizah12

Genre : Dystopia, Action, Drama, Angst

The Main Character : Nafa Akaishune

Time : 4 days

Synopsis : Jadi pokoknya ntar ada yang mau nguasai dunia. Terus Nafa jadi penyelamat/hero-nya. Dia telah berlatih serius dan bertahun-tahun, pokoknya latihannya berat. Buat sedramatis mungkin, okay?

.

Kehancuran.

Terpecah belah.

Ketakutan.

Bertahan hidup.

Pasrah.

Itulah kira-kira gambaran yang terjadi di abad ke 50 ini. Bumi sudah terbengkalai. Bahkan, sudah hancur sepenuhnya. Baik penampakannya, atau manusianya.

Semua ini tidaklah murni perbuatan manusia. Ini disebabkan sebuah alien yang menjajah bumi nyaris beberapa tahun yang lalu. Walau baru beberapa kali menyerang, dampak yang disebabkan sangat dahsyat.
Ini membuat para manusia frustasi. Tempat mereka telah tersingkirkan. Banyak dari mereka yang rela menjadi budak alien yang mereka sebut Villian itu. Namun, ada beberapa dari mereka yang mendirikan pelatihan khusus secara sembunyi-sembunyi. Mereka bernama “Vilos”

Dikarenakan jumlah manusia yang sedikit, tidak ada persyaratan khusus bagi siswanya. Bahkan umur sekalipun. Selagi tubuhmu sehat, mereka menerimamu dengan lapang dada.

Termasuk Nafa, gadis berambut merah yang penuh antusias mendaftar di pelatihan ini.

“Nafa Akaishune,”

“Baik,”
“Kelasmu berada di kelas Z,” ujar petugas pendaftaran.

“Baik! eh- kelas Z? bukankah itu kelas..” ujar Nafa yang awalnya penuh antusias lalu berubah saat ia mendengar kelasnya. Kelas di Vilos dibagi menjadi 4 kelas, kelas V, kelas X, kelas Y, dan kelas Z. dan kelas Z adalah kelas terburuk ketimbang kelas lainnya.

Dan benar, sebagian siswa di kelas Z adalah orang tua, atau orang culun berkacamata. Jelas Nafa bingung kenapa ia ditempatkan dikelas ini. Secara fisik, ia adalah orang yang cukup sehat. Tapi ia tak ambil pusing, ia tetap belajar dengan baik.

“Hei dia bukannya…”

“Ya, kelas Z,”

“Heeh? Kelas paling buruk itu? mana mungkin ia bisa lulus di pelatihan ini,”

“Ya, persentase siswa yang lulus dari kelas itu bahkan tidak ada angka 10,”
“Kau yakin?”

“Tentu saja,”

Perkataan 2 orang tadi sempat membuat Nafa linglung. Ia baru sadar, ia di kelas paling rendah, dengan persentase lulus rendah, bagaimana ia akan mewujudkan mimpinya? Sebagai seorang penyelamat?

Akhirnya ia menetapkan hatinya, ia menambah belajarnya di luar jam pelatihan, menambah latihan fisiknya, dan meminum ramuan khusus. Ia tak menghiraukan presepsi orang-orang yang terus membuatnya  merasa menyerah. Tapi demi mimpinya, ia terus berlatih dan berlatih. Hingga hari kelulusan tahun itu muncul.

Cerpen Dadakan :v [END MASIH KOMPLIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang