Cerpen Dadakan bagian 13

181 7 17
                                    

Angel of The Dead

The idea by: @gaul_desca

The title by : @NafaAzizah12

Genre : Drama, Supranatural, Slide of Life, Angst

The main Character: Navarrow Raditya

Synopsis: Pemeran utama nya cowok biasa tinggal sebatang kara yang putus harapan soalnya apa pun yang dia lakuin selalu gagal. Dia gak punya semangat hidup. Nah tiba tiba suatu hari ada cewek datang ke dia. Cewek itu kek buat dia punya harapan baru buat bangkit.

'Sukses,'

"Agh!"

Tiar! Bum! Bunyi beberapa perabot rumah tangga dirusak secara sengaja.

'Atau gagal?'

"Kenapa gagal lagi sih?!" Teriaknya menggema ke seluruh ruangan.

Bruk. Lagi-lagi sesuatu jatuh. Namun kali ini secara perlahan. Seorang pria tampak termenung di balik pintunya. Mendekap, menyelimuti diri dengan kakinya. Bersembunyi dari ganasnya tuntutan orang-orang.

'Kau ini penganguran?'

'Kau tak bisa melakukan apapun, ya?'

'Tak ada bakat?'

'Kenapa pekerjaanmu selalu tak becus?!'

Kalimat itu. Kalimat dari neraka yang akan menerkamnya dikala gagal menghantuinya.

"Mana kutahu. Aku sendiri juga, tidak mau seperti ini,"

Hari ini kota beraktivitas seperti biasa. Ya, seperti biasa. Tidak ada yang berubah. Kehidupan yang monoton. Yang kaya tetap kaya, yang miskin tetap miskin. Yang sukses tetap sukses, yang gagal? Masih sama.

Seorang lelaki -yang sebenernya tampan, hanya penampilannya seperti orang jalanan- duduk termenung di pinggir jalan dengan wajah awut-awutan.

Matanya merah, bengkak. Entah berapa hari ia terjaga untuk mencari pekerjaan.

Ia telah lama di usir dari kontrakan. Mencari pekerjaan di kota metropolitan memang tak semudah yang dibayangkan.

Klinting.

Ia membulatkan mata saat suara terdengar di dekatnya. Ia mendongkak. Melihat siapa pelakunya.

Senyum. Ah, gadis itu tersenyum. Kenapa ia tersenyum? Membuat hati sang lelaki tambah sesak. Ia muak dikasihani.

"Terima kasih," ujarnya ketus tanpa melihat mangkok yang ada di bawah.

Sang gadis tersentak. Mungkin baru pertama kalinya ia melihat lelaki sepertinya.

"Sama-sama," ujarnya tetap tersenyum dan mencari wajah sang lelaki.

Lelaki itu merasa risih dan terus menghindar. "Ngapain gadis ini? Pergi sana. Menganggu saja," batinya kesal.

"Maaf paman. Boleh aku bertanya-tanya?" Tanya gadis itu menyerah.

Sang lelaki tidak memberi jawaban. Melihat itu, sang gadis malah duduk di samping sang lelaki. Lelaki itupun hanya meliriknya dan kembali melihat ke jalanan.

"Paman, sudah lama seperti ini?" Tanya sang gadis melihat ke arah yang sama.

"Dari dulu. Aku tak ingat sejak kapan," jawab lelaki itu jujur.

Cerpen Dadakan :v [END MASIH KOMPLIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang