Cerpen Dadakan Bagian 5

328 20 93
                                    

Karma itu nyata

The idea by : @1andyou

The title by : @NafaAzizah12

Genre : Drama, astronomy, alien, adventure, fantasy

The main character : Nafa Vanesa

Synopsis : Tentang makhluk luar antariksa. Jadi, ada kehidupan luat angkasa. Ada manusia nyasar di kehidupan alien. Trus manusianya terinfeksi jadi alien.

~

Alien?

Hah, mana ada makhluk seperti itu?
Semuanya berbohong.

Dusta.

Penipuan.

Hanya khayalan semata.

Namaku Nafa. Aku adalah seorang astronot. Dan hari ini, aku akan mengoncangkan dunia.

Bukan tanpa alasan aku menjadi astronot. Aku menjadi astronot karna aku membenci alien.

Sebernarnya dulu aku tidak begini. Bahkan aku cukup mengagumi alien. Namun, semenjak tahu bahwa alien itu hanya berita bohong, aku membenci mereka. Segala hal tentang alien aku membencinya. UfO, atau apalah itu.

Mungkin kalian heran, kenapa aku malah menjadi astronot. Aku hanya ingin membuktikan, bahwa alien itu. Memang tidak ada.

"Sayap?"

"Cek,"

"Bahan bakar?"

"Cek,"

"Tabung oksigen?"

"Cek,"

"Oke, semua dalam kondisi stabil. Astronot Nafa, apa kau siap?"

"Sangat siap,"

"Baiklah. Meluncurkan roket dalam. 3, 2, 1. Meluncur!"

Duuuuu jesss...

"Yeay!!"

"Woohoo!!"

Aku melambaikan tangan sambil tersenyum melihat orang-orang di bawah sana mengantar kepergiannku. Dengan mantap, aku menembus atmosfer bumi.

"Bagaimana kondisinya, astronot Nafa?"

"Kondisi astronot dan roket stabil. Kembali ke markas,"

Ujarku lalu mematikan alat komunikasi kami. Aku memang satu-satunya astronot yang mengemban tugas untuk menjelajahi tata surya yang lain. Karna memang angka harapan untuk kembali sangat kecil. Tapi aku tak peduli, selagi itu bukan nol, bukan alasan untukku menyerah.

Aku mulai bosan di atas sini. Sudah 3 hari aku mengelana. Tidak terjadi apa-apa. Aku merasa sangat bosan. Terlebih karna aku sendirian disini.

"Peringatan. Ada sebuah benda asing menuju roket. Harap menghindar," ujar mesin roket membangunkan lamunanku.

Dengan sigap, aku memegang kendali roket.

Kulihat benda itu semakin mendekat. Sangat besar, seperti batu namun lebih bercahaya. Entahlah apa itu. Benda bercahaya itu seakan mengejarku, walau telah membelok, benda itu menabrak roket. Alhasil, roket meledak dan terjadi dentuman dahsyat disana. Aku terpental bahkan sebelum sempat menyelamatkan diri.

Gelap. Itu yang ada dipikiranku sekarang.

Sakit. Itu yang dirasakan tubuhku.

Kucoba membuka mata. Terlihat cahaya terang menerpa mataku. Menyilaukan, hingga aku harus mengejapkan mata berulang-ulang.

Cerpen Dadakan :v [END MASIH KOMPLIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang