Rasanya nyesek
The idea by : @em_erifah
The tittle by : @NafaAzizah12
Genre : slice of life, comedy, romance, school
The main character : Nafa
Time : -
Synopsis : Ada 5 orang bersahabat. Bersahabat sejak kecil. Setelah SD mereka itu kepisah di kota yang berbeda-beda.
~
“Hei, ayo bermain,” ujarku pada anak laki-laki yang termenung disebuah taman bermain.
“Hmm? Baik,” ujar sang anak laki-laki dan kami pun bermain pasir bersama.
“Haha! Lihat! Arya bermain dengan anak perempuan! Haha!” ejek salah satu anak laki-laki pada kedua temannya.
“Ah, kau hanya iri saja. Sini!” ujarku langsung menarik lengan anak itu dengan paksa.
“Hah?” anak laki-laki itu kebingungan. Kedua temannya yang lain hanya menurut.
Seperti itulah potret awal kami berteman.. Temanku itu ada Arya, Bagas, Chiko, dan Danie. Sampai SD kami sangat dekat. Sampai aku dibilang tomboy oleh teman perempuanku. Tapi aku bodo amat. Mau dibilang tomboy, gila, beg*, miring, aku nggak peduli. Lagipula, tingkat peduliku pada omongan cuma 0%, alias kagak ada.
Namun sayang, setelah SD, kami berpisah karna kerjaan orang tua yang dipindah ke luar kota. Sedih memang, tapi ya mau bagaimana lagi. Kamipun berjanji, untuk bertemu kembali.
Sekarang, aku telah menjadi murid SMPN Delapan. Aku seorang anggota OSIS yang teladan sekarang. Walau bukan ketua sih. Ogah juga, ribet jadi ketua itu. Walau enaknya bisa terkenal seantero sekolah.
“Hei Nafa, proposal Hari Pancasila mana?” ujar seorang lelaki membuyarkan lamunan masa laluku.
“Oh, iya! Aku lupa! Astaga,” kagetku.
“Bisa-bisanya. Besok terakhir,”
“Jahat kau. ngomong-ngomong, kau siapa?” tanyaku yang agak familiar dengan wajahnya.
“Hah? Aku Arya,”
“Arya? Kau sekolah disini? Astaga, 1 tahun aku sekolah, baru tahu kau juga disini,” kagetku sambil nyengir.
“Parah kau,”
“Hehe,”ujarku nyengir.
Aneh emang diriku. Temen SD sekolah se-SMP eh, akunya kagak tahu. Ya gimana, sekolah ga sempit. Mana aku aktif sebagai anggota ya baru akhir-akhir ini. Hehe.
Tak terasa, semester 2 telah kulalui dengan baik. Sayang, karna kinerjaku yang kurang baik di OSIS, aku dikeluarkan. Sedih sih, tapi masih banyak organisasi. Hitung-hitung cari pengalaman. Setelah mempertimbangkan banyak hal, aku memilih jurnalistik. Kayaknya bakatku fotografi dibutuhkan disini, aku merasa tertantang.
“Heh? Nafa?” Tanya seorang lelaki yang terkejut melihatku saat aku menyerahkan formulir pendaftaran.
Aku menyernyit. Ah, dia pasti telah membaca formulirnya.
“Ternyata benar kata Arya, kau disini juga,”
Tunggu, Arya? Bagaimana dia bisa kenal Arya?
“Maaf, kau siapa ya?” tanyaku.
“Dan Arya benar, kau melupakan teman yang menemanimu 7 tahun,”
Hah? Apa maksudnya? Orang yang menemaniku selama itu kan hanya Arya, Chiko, Danie, dan Ba…
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen Dadakan :v [END MASIH KOMPLIT]
Historia CortaIni kumpulan cerpen dari request para pembaca Selesai tahun 2019 Revisi tahun 2021