Cerpen Dadakan bagian 10

221 8 6
                                    

Apakah ini memang benar?

The idea by : @em_erifah

The title by : @NafaAzizah12

Genre : drama, family, slide of life

The main character : Nafa

Time : 1 day

Synopsis : ada cewe, terbuang dari saudaranya, terutama ayahnya, selalu disalahkan dan sebagainya.

~

“DASAR ANAK TIDAK BERGUNA!” teriak seorang pria paruh baya sambil mendorong jatuh seorang gadis ke lantai. Dan gadis itu hanya mengaduh pelan.

“BUKANKAH SUDAH KUBILANG UNTUK TIDAK MEMBERI MAKAN KUCING ITU?!” teriaknya lagi dengan mata yang nyaris keluar.

“Ta.. tapi, bu..kan aku…” ucap gadis itu cecenggukan karena pipinya telah dibanjiri air mata.

“HALAH! ALASAN KAU! SEKARANG IKUT AKU!” ujar pria yang diketahui ayah dari sang gadis sambil menarik paksa tangan sang gadis.

“A..yah,” lirih sang gadis.

“Hahaha, rasakan itu,” tawa seorang gadis lainnya di dekat pintu.

“Apa yang kau tertawakan?” Tanya seorang pria muda yang baru saja datang.

“Lihat! Nafa lagi-lagi kena marah Ayah!” ujar gadis itu sambil terus tertawa. Tak peduli pada saudaranya yang sedang disiksa oleh Ayahnya.

“Hoo, kali ini apa yang kau lakukan, kakak?” Tanya sang pria yang diketahui anak terkecil di rumah itu.
“Aku memberi makan kucingnya Ayah,”

“Heeh, pantas Ayah semurka itu,” ujar sang adik laki-laki sambil menatap jijik kakak tertua yang telah ditinggal oleh Ayahnya setelah puas menyiksanya.

“Bagaimana kak? Kau bahagia bukan? Seharusnya kau bahagia, tak semua ayah memberikan hal ini pada anaknya bukan?” Tanya sang adik perempuan sambil menarik paksa rambut kusut Nafa. Terukir jelas di wajahnya ia sama sekali tak bahagia.

“Cepat berdiri kak, rumah takkan menunggu untuk dibersihkan, haha!” ujar sang adik perempuan meninggalkan Nafa yang diikuti adik laki-laki.

“Y..a,” lirih Nafa dengan mata yang masih mengeluarkan cairan bening dan tubuh yang dipenuhi cairan merah pekat. Ia mencoba tetap berdiri, walau seluruh tubuh kaku menolak untuk bergerak.

Ia keluar ruangan dengan menyeret tubuhnya ditembok. Beberapa kali pakaiannya meneteskan darah kelantai. Diperjalanan menuju dapur untuk mengambil alat kebersihan, ia melihat kedua saudara tirinya membuang sampah-sampah ke dalam rumah sambil tertawa senang. Nafa hanya tersenyum miris.

“Setidaknya mereka tidak menderita sepertiku,” batinnya lalu melanjutkan perjalanan.

Dengan tubuh yang terluka dan baju yang bermotif darah kering, ia membersihkan rumah yang besarnya 2 kali rumah disekitarnya. Itupun ia harus membersihkan 2 kali karna saudaranya terus melempar sampah pada lantai yang baru ia bersihkan.

Setelah rumah itu bersih dan saudaranya berhenti melemparkan sampah, ia membuang kantong sampah kedepan rumah. Ia menengok kekanan dan kiri, takut ada yang melihatnya dengan keadaan seperti ini. Setelah dirasa aman, ia dengan lari kecil membuang 2 kantong itu.

“Nafa, kaukah itu?” suara dari belakang membuatnya terkejut. ia menunduk kaku dengan tubuh bergetar. Tak berani memutar tubuhnya. Namun, ia kenal suara ini. Sangat familiar. Satu-satunya suara yang ia ingin dengar setelah terperangkap di neraka itu.

Cerpen Dadakan :v [END MASIH KOMPLIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang