Regal💦(bagian sembilan)

504 18 1
                                    

"Jangan harap semuanya akan baik-baik saja!"

"Bang Livia pergi joging dulu ya." Teriak Livia dari arah ruang tamu.

"Sama siapa dek?" Balas Gara dari arah dapur.

"Karel Bang, yaudah Liv pergi ya."

"Yaudah hati-hati."

Matahari yang mulai muncul dengan malu-malu, seakan menyambut semua orang yang ada dibumi ini dengan kehangatan. Langit yang tampak cerah nan indah, semakin membuat penduduk di bumi ini senang dan bersemangat menyambut hidup dan melaksanakan aktivitas di pagi ini.

Tak terkecuali Livia salah satu penduduk bumi yang amat senang dan selalu menampakkan senyum manisnya di pagi ini.

Sebelum menuju kerumah Karel, Livia mengecek penampilannya dan barang-barang yang dibawanya. Livia mengubah rambutnya, yang tadinya dibiarkan tergerai, sekarang sudah di kuncrit kuda. Sehingga menampakkan leher jenjangnya yang putih.

Setelah semuanya beres, Livia mulai lari-lari kecil dan bergegas ke rumah Karel. Tepat didepan rumah Karel, Livia heran, tak ada batang hidung Karel disitu. Apa mungkin Karel masih tidur.

Tok....tok....tok. ketuk Livia ketika didepan pintu rumah Karel

"Eh Non Livia, cari Den Karel ya? Orangnya masih tidur Non." Ucap salah satu pembantu Karel.

"Iya nih bi. Yaudah saya masuk ya bik."

"Iya non."

Livia merasa kesal dengan Karel, pasti Karel lupa dengan janjinya hari ini, padahalkan mood Livia hari ini sudah baik. Livia bergegas menuju kamar Karel dengan wajah cemberut.

"Rel....karel."seru Livia dari luar kamar Karel. Namun tak ada sahutan apapun, sehingga Livia memutuskan untuk masuk ke dalam kamar Karel dan ternyata kamar itu gak di kunci.

"Ih Rel bangun dong, lo lupa sama janji lo ya?" Gerutu Livia

"Rel bangun dong!!!!" Teriak Livia sehingga membuat Karel terbangun dengan wajah yang mengenaskan dan sambil mengusap ngusap telinganya.

"Ada apa sih oneng? Pagi-pagi udah teriak-teriak." Ucap Karel sebal.

"Gue sebel sama lo, lo lupa sama janji lo kemarin malem?" Seru Livia sambil menghempaskan bokongnya ke kasur milik Karel.

"Ya ampun, gue lupa. Tunggu sebentar gue akan siap-siap." Setelah mengatakan itu, Karel langsung ngancir ke kamar mandi.

Livia bosan menunggu Karel yang tak kunjung keluar dari kamar mandi. Dari pada duduk diem merenung, Livia bangkit dan mulai menelusuri di setiap sudut ruangan Karel. Mulai dari sudut kanan yang terpampang sebuah figura yang menampakkan semua insan yang di sayangngi Karel. Mulai dari dirinya, mama dan papanya Karel, semua terpajang dengan rapi. Tapi kebanyakan sih yang dipajang foto Livia dan Karel.

Livia terkekeh ketika melihat satu frame foto yang menampilkan dirinya dan Karel. Namun naas, didalam foto itu tampak wajah seorang cowok kecil yang sedang menahan malu dan kesakitan akibat kecerobohannya, sedangkan disisi lain menampakkan foto seorang gadis kecil yang nampak bahagia menetertawakan wajah cowok itu. Livia ingat betul kejadian itu, dimana Karel yang sedang bermain layang-layang dengan tidak melihat sekitarnya, Karel lari-lari dan akhirnya dia jatuh kecemplung got. Betapa malangnya nasib Karel.

REGALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang