prolog

1.9K 44 0
                                    

Memori ini yang membuatku sulit.

"Gue butuh lo liv."
Lagi-lagi mimpi buruk itu datang dan membuat Livia takut sekaligus kecewa.

Suara itu, suara yang selalu tergiang di ingatan dan kepala livia,suara yang membuatnya rindu dan sekaligus takut. Suara yang membuatnya meneteskan air matanya bila teringat kejadian yang tak diinginkannya.

Entah mengapa sampai sekarang livia masih mengharapkannya, walaupun sebuah harapan yang tak akan ada kepastiannya.

Entah sampai kapan livia seperti ini,dan siapa pengganti hati seorang livia. Semua tidak ada yang tau, kecuali Livia ingin merubahnya sendiri.

Happy reading guys,ini cerita pertama aku,semoga gak bosan dengan ceritaku ya.

Jangan lupa vote and comment ya!
Sedikit maksa😂

4 agustus 2018

REGALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang