"Rindu aja butuh perjuangan. Kalau gitu gue simpan di celengan ya? biar gak kabur, kan nantinya terkumpul deh jadi celengan rindu"
"Dek berkasnya udah beres?"
"udah kok kak, berkas yang kemarin kan?, udah Rere taruh di stopmap." Jawab Rere
"Yaudah Kakak tinggal ke kantin dulu ya, ini udah waktunya jam istirahat, kamu juga cepet selesaiin itu, terus istirahat deh."
"Siap kak." Jawab Rere sambil tersenyum
Entah mengapa hari ini Livia merasa letih, rasa-rasa atmosfer disekitarnya seperti menyemburkan api, hingga bisa membuat penghuninya kagak betah hidup.
Padahal ini bukan untuk pertama kalinya berurusan dengan sebuah organisasi apalagi kegiatan sekolah. Emang gitu ya kalau jadi Sekretaris gampang-gampang susah. Susahnya ni ya pas berkas tuh numpuk segudang dan gak ada yang bantuin, kebayang gak tuh ribetnya kayak apa? Kalau senengnya tuh bisa hapal nama-nama adik kelas,kan lumayan tuh kalau laki, bisa di gebet deh😂. Author napa yak?😁
------
"Mang es jeruk satu."
"siap Neng, ada lagi?"
"Itu aja dulu Mang."
"Siap."
Livia bergegas menuju bangku yang kosong.
Suasana kantin siang hari ini terlihat padat. Mungkin benar cuaca hari ini terlalu menyakitkan, hingga membuat hati ini gerah. Bahkan semua insan di kantin kebanyakan memesan minuman. Livia hanya menghela nafas sambil mengedarkan arah pandangannya ke seluruh penjuru kantin."Ini neng."
"Makasih Mang." Jawab Livia sambil tersenyum dan langsung menyerbu minuman yang ada didepannya dengan sekali nafas.
"Ah leganya......,gue chat Rosa aja lah ya." Livia mengambil handphonenya dan langsung membuka obrolan dengan Rosa. "pas banget nih dia online." Batin Livia
" Ros gak kekantin?, gue dikantin nih."
" Enggak Liv, gue ada urusan diperpustakaan nih, sorry ya gak bisa nemenin."
" Yah gue sendirian dong😥, temenin napa."
"Lebay amat nih bocah, see you, maaf gue sibuk nih😘."
"Idih sok sibuk lo,." Cibir Livia
"Gue chat Karel aja lah, Gue ajak ke taman belakang sekolah."
"Rel gue tunggu di taman belakang sekolah!"
Setelah beberapa detik...
"Ada apa nih? Manger gue🙄."
"Lo mah gitu😑."
"Iya iya bawel, tapi beliin gue jus alpukat!"
" Lah cuma diread doang, perempuan mah gitu seenaknya sendiri." Cibir Karel
****
" Ngapain kesini Liv?" Tanya Karel sambil duduk di sebelah Livia
" Gak ada sih, pengen ada yang nemenin aja."
" Lo rindu ya sama Gue?"
" Ih pede amat, pedenya dikurangin tuh."
"Ah ngeles mulu Lo. Dengerin ya Liv, rindu aja butuh perjuangan."
"Kenapa jadi sok puitis gini?"
"Gue gak puitis ya, kalau Lo rindu tuh bilang, nanti gue simpen di celengan ."
" Simpen dicelengan? Kagak ngerti Gueh?"
" Ya disimpen. Biar gak kabur, nanti terkumpul deh jadi celengan rindu." Jawab Karel sambil menarik turunkan alisnya.
"Lo benar-benar receh Rel." Sahut Livia sambil tertawa
"Hmmm, haus nih mana jusnya?"
"Nih minum, makannya jangan ngoceh mulu tuh mulut."
" Serah dong, oh ya gimana tugas Lo dah beres belum?" Sambil meletakkan jus di sampingnya
"Tugas apa lagi? Pusing nih kepala."
" Ya berkas-berkas acara penyambutan anak kelas X lah, kan mau diadain camping tuh."
"Oh itu, tinggal dikit, gue serahin ke Rere." Jawab Livia cengengesan
"Wih mentang-mentang atasan enaknya nyuruh-nyuruh." Ejek Karel
" Gue gak suruh dia ngerjain semua kok, Lo gak inget dulu Gue gimana? masih bawahan juga disuruh-suruh, dan keterlaluannya nih ya, Gue ngampek sekarang gak tahu tuh nama Sekretaris yang dulu,dan parahnya lagi gue gak tahu wajah tuh orang kayak apa? Dia selalu nitippin tugas Gue ke ketua kelas Gue.Penasaran wajah tuh orang kayak apa ya?" Cerocos Livia panjang lebar
"Astagfirullah Livia, Lo dikelas molor mulu ya? Ngampek gak tahu Atasan nya siapa. Terus waktu Lo dilantik kan nyerahin beberapa dokumen tuh,masa Lo gak ingat?"
"Gue bukan Lo ya yang tidur mulu dikelas, seingetku sih waktu itu diwakilin, katanya dia sibuk gitu. Gue gak habis pikir amah tuh orang, dia robot apa ya? Sibuk mulu." Jawab Livia dengan nada kesal
"Lo nya aja yang males cari tahu, dimana-mana tuh ya bawahan yang nyari atasan, bukan sebaliknya atasan yang nyari bawahan. Heran Gue sama otak Lo." Sahut Karel sambil menggeleng-gelengkan kepalanya
"Ah serah Lo deh, gue pusing nih, Lo cerewet mulu dari tadi."
"Em........, Sebelum Karel selesai menjawab, ada seseorang di sebrang yang sedang memanggilnya.
"Rel sini Lo!"
"Eh iya Kak bentar, Liv gue tinggal dulu ya, gue dipanggil tuh sama ketua PA(pencinta alam), oh ya makasih udah dikasih jus alpukat dan bye cantik." Setelah itu Karel bergegas pergi meninggalkan Livia
"Bukanya dia ya yang minta dibeliin, gue gak secara sukarela beliin dia minuman. Aelah sendiri lagi deh." Livia langsung menyandarkan badannya di kursi.
Sambil menikmati angin sepoi-sepoi, Livia memutar musik yang ada di handphonenya, nada demi nada mulai mengalun di telinga Livia, secara refleks Livia memejamkan matanya sambil mengayun-ayunkan kakinya ke depan ke belakang secara beraturan. Livia merasa rileks dengan suasana seperti ini.
Tanpa Livia sadari dari kejauhan ada seseorang yang mengamatinya, namun tatapan mata itu tampak sayu dan penuh kekecewaan, dia enggan bergerak. Karena dia berpikir , jika dia menghampirinya maka peri kecil itu akan pergi.
******
Halo reading setiaku, author balik lagi nih, maaf ya udah lama gak publikasikan cerita. Ya karena akhir-akhir ini aku ngurusin berkas-berkas masuk perguruan tinggi. Udah ya sesi curhatnya 😂
Hari ini aku bawa cerita nih, jangan lupa dibaca, vote and comment ya.....
Karena satu vote and comment kalian berharga buat aku...Oh iya sekarang bulan ramadhan ya, selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan 🙂☺️
Salam hangat dari lutfia_06
KAMU SEDANG MEMBACA
REGAL
Teen Fiction"Ini hanyalah catatan-catatan kecilku, yang terdapat goresan kisahmu dan kisahku." -Livia- "Semua berawal dari cerita dan menuju cinta. Munafik!!! jika aku tak mencintaimu. Kenyataannya kisahmu dan kisahku terlalu manis untuk dilupakan." -Regan- . ...