⚽⚽⚽
"Nah pilihlah bola yang kau mau.. "
Rachel dan Jungkook mengajak Anak kecil yang dipanggil Jin itu ke salah satu outlet perlengkapan olahraga di daerah Apart Jungkook.
Ya mereka mengajak Jin membeli bola sungguhan bukan bola plastik seperti yang anak itu punya sebelumnya.
"Apa ini bola sungguhan? "
Tanya nya sembari memegangi bola bewarna orange itu."Tentu saja, ini namanya bola basket apa sekarang kau ingin membeli bola basket? " tanya Jungkook.
Jin mengganguk, "tapi aku ingin bola seperti punya ku juga.. "
"Apa itu bola untuk sepak bola? Seperti ini? "
Jungkook menyodorkan bola bewarna hitam dan putih."Ne! Itu bolaku! "
Rachel sedari tadi hanya tersenyum memperhatikan keduanya, ia tak mengerti mengenai bola-bola yang sering anak lelaki mainkan jadi dia hanya melihat-lihat saja.
"Eoh? Sudah? "
Tanya Rachel saat melihat Jin membawa dua bola bewarna orange dan hitam putih, sedangkan dibelakangnya Jungkook membawa ring bola basket."Ne.. Nonna cantik, hyung bilang aku boleh membeli keduanya "
Rachel tersenyum manis. "Tentu saja sayang.. Kalau begitu ayo kita bayar dulu bola mu"
Rachel mengiring Jin menuju kasir outlet."Selamat siang.. "
Sapa penjaga kasir dengan ramah.Rachel meletakkan kedua bola beserta ring basket untuk segera dibayar.
"totalnya... "
Rachel dengan segera membayar dan memberikan kantung belanjaan pada Jin yang sedari tadi terlihat ingin membawanya sendiri.
"Hati-hati ne.. Ini berat"
Jin mengganguk lucu.
"Terimakasih atas kunjungan nya~"
Rachel membalas senyuman sang kasir, setelahnya pergi dari sana menyusul Jungkook juga Jin yang telah berjalan terlebih dahulu.
Jungkook baru saja akan membuka pintu keluar outlet sebelum satu suara menghentikan niatnya.
"Jungkookie.. "
"Yoora-"
•
•
•
•"Ne, aku bekerja di outlet itu"
Jungkook kini tengah duduk di salah satu cafe yang bersebelahan dengan outlet tadi, Rachel memaksanya untuk berbicara empat mata dengan Yoora.
Sedangkan Rachel pergi bersama Jin mengantarkan anak itu untuk pulang kerumahnya.
"Lalu kau tinggal dimana? "
Tanya Jungkook, ia malas perduli sebenarnya tapi mau bagaimanapun juga perempuan ini adalah adiknya, seperti yang Rachel bilang."Aku tinggal di apartemen tak jauh dari sini"
Jungkook memicingkan matanya.
"Tidak, aku tidak tinggal di apartemen mu.. Ya meski awalnya ingin tapi ternyata biaya sewanya sangat mahal jadi aku menyewa apart lain yg lumayan jauh dari apart mu"
Jelasnya."Darimana kau dapat uang? "
"Dari appa dan eomma tentu saja, aku bilang aku diusir olehmu "
Jungkook menatap Yoora tajam.
"Lalu jika tidak begitu aku harus tinggal dimana! Kau kejam! " Yoora mengerucutkan bibirnya kesal.
"Lalu bagaimana bisa kau bekerja? "
"Tadinya aku hanya mencoba-coba, namun ternyata aku diterima sungguhan.. Yasudah ku jalani saja"
Jungkook meroling matanya malas,
berniat beranjak dari duduknya Jungkook ingin pulang, tak ingin berlama-lama dengan adiknya.Ia hanya takut sebenarnya, takut kembali jatuh semakin dalam setiap kali melihat sosok adiknya, kedua binar mata dan senyumannya.
Sebelum Jungkook beranjak Yoora menahan lengan Jungkook erat.
"Kau mau kemana? Jangan pergi kumohon.. "
Jungkook menepis kasar lengan adiknya.
"Apa sudah tak ada harapan lagi bagiku? "
Jungkook benci sungguh benci melihat pandangan sendu milik adiknya itu, ia mendengus sembari membuang mukanya ke lain arah.
"Eomma dan Appa akan datang"
•
•
•Rachel berjalan menyusuri gang kecil lengannya menggengam lengan Jin yang menuntun jalan di depannya, ia bilang ini jalan menuju kerumahnya.
"Rumah ku di ujung sana, sebentar lagi sampai nonna "
Itu ketiga kalinya Jin mengucap, dan sampai sekarang mereka belum juga sampai.
Taxi yang Rachel pakai tak bisa masuk kedalam gang kecil ini,
apalagi setelah melewati gang sempit masih harus berjalan melewati satu gedung yg sudah tak terpakai setelah itu barulah ada satu rumah yang terlihat sederhana beberapa meter setelahnya."Ini rumah ku nonna.. "
Rumah itu tak kecil namun juga tak besar, terlihat sedikit gelap karna letaknya yang berada diujung.
Namun dirumah ini juga terasa sejuk mungkin karna jauh dari jalanan kota yang pengap.Jin mengambil kunci dibawah karpet pintu masuknya, membuka pintu itu setelah berhasil membuka kuncinya.
"Ayo masuk! "
Jin kembali menarik lengan Rachel agar masuk kedalam rumahnya."Kau bilang kau tinggal dengan hyung mu, dimana hyung mu? "
Tanya Rachel yang kini sedang duduk di salah satu kursi di ruang tamu."Hyung bekerja, hyung akan pulang jam 7 malam"
Jelas Jin sembari ikut duduk disamping Rachel, anak itu serius dengan kedua bola barunya."Lalu kau dirumah sendiri? "
Jin mengganguk, "karna dari itu aku suka bermain ditaman bersama teman-teman "
"Nonna terima kasih untuk bolanya, aku suka ini sangat Bagus! Dan bola basket ini sangat berat.. "
Jin memeluk bola basket nya dengan kedua tangan.Rachel tersenyum manis mendegar nya.
"Ne tentu saja.. ""Jin kapan-kapan kau harus datang kerumah ku, aku punya banyak mainan disana.. "
"Jinja? "
"Hum.. "
Dan Rachel kembali tersenyum melihat binar mata milik anak berumur 6 tahun itu.
"Jadi Jin, apa nama lengkap mu? Apa hanya Jin saja? "
Tanya Rachel sembari ikut-ikutan memeluk bola satunya lagi."Kim Jinyoung"
"Jinyoung? nama yang Bagus.. "
Rachel mengelus rambut Jin sayang."Lalu kalau nama hyung mu?"
"Kim-"
"Jinyoung! "
Seorang lelaki datang menginterupsi keduanya.
"Hyung! " seru Jinyoung.
Rachel mengalihkan pandangannya menuju arah pintu masuk saat Jinyoung memangil hyungnya.
"Nonna ini Hyung ku-
-Kim Jaesoon"
❣️
to be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] My Bodyguard •𝐊𝐢𝐦 𝐬𝐞𝐨𝐤𝐣𝐢𝐧
Romansa[Romance] [end] tentang bagaimana perempuan bernama Rachel terjebak dalam situasi yang menyulitkan dirinya, ia hanya memiliki seokjin sebagai Bodyguard sekaligus teman nya. namun bagaimana pula dengan seokjin sang Bodyguard, yang selama ini menemani...