Chapter 3

27 6 2
                                    

Maap udah jarang upload 😥

Author banyak kerjaan (alah alasan! Sekolah libur coy!)

Yap, silahkan memvaca :v

~~~~~~~~***~~~~~~~~

Yoo Na mengernyitkan dahi. Bingung dan kesal. Bingung karena foto ini ada di Galery eonni-nya. Kesal mengingat perusahaan Park berkhianat terhadap keluarga Kim.

"Ki Na.. " belum sempat Yoo Na menyelesaikan ucapannya, Ki Na sudah diambang pintu dan berteriak.

"Yoo Na, eonni akan datang. Tadi ahjumma menelpon bodyguard-nya dan berada diperjalanan kembali ke Galery! Cepat!" Ki Na sudah ngibrit keluar meninggalkan Yoo Na dengan foto ditangannya.

"Lihat saja kau, brengsek!" Mata cokelat Yoo Na bagai membara saat melihat kembali foto itu. Tangannya sampai bergetar menahan gejolak amarah didadanya.

Ki Na menunggu didepan meja resepsionis yang disentak Yoo Na tadi. Resepsionis itu tersenyum kaku, menyadari kebodohannya tadi siang.

Beberapa menit kemudian, Yoo Na menyusul dan melihat resepsionis itu langsung membeku. Dengan lihai-nya, mata Yoo Na memelototi resepsionis itu. Ki Na kembali menggeleng-geleng kepala melihat resepsionis itu langsung ketakutan setengah mampus.

Mobil yang dikenal baik oleh Yoo Na dan Ki Na itu memasuki gerbang, lalu menuju garasi khusus. Saat rolling door terbuka, nampak berjejeran mobil yang tak masuk akal harganya.

Bodyguard Dyu Na membuka pintu lalu mengiringi derapan hak heels gadis itu. Memasuki Galery-nya, Dyu Na terkejut bukan main saat dua bocah ingusan cengar-cengir menyambut kedarangannya.

"Aigoo, kalian kenapa tidak memberitahuku kesini? Kenapa naik ke VIP Room? Kalian lapar tydack? [:v]" tanya Dyu Na bertubi-tubi. Tangannya yang sedari tadi memegang tas, perlahan diarahkannya ke Wakil-nya, Ahjumma.

"Tadi kami sempat naik ke VIP Room. Dan tadi aku telepon kenapa tidak diangkat?" Yoo Na langsung cemberut.

Dyu Na tersenyum kecut, " Yeee, kau menelpon saat eonni ada pertemuan. Kau tidak tahu betapa malunya eonni ditatap banyak orang,"

"Sudah, sudah. Ayo kita ke atas, dari tadi mengantuk aku menunggu eonni." Ki Na angkat bicara.

"Oke, oke. Ayo," Dyu Na menggandeng kedua adik sepupunya.

"Eonni punya resep baru lhoo. Muffin dengan rasa strawberry cokelat. Kalian mau eonni buatkan?" tawar Dyu Na bersemangat karena ada 'korban' untuk masakannya.

Yoo Na melotot sambil menelan ludah. Ki Na merasa dirinya akan pingsan. Dyu Na suka sekali memasak, membuat kue, atau apalah itu.

Yoo Na dan Ki Na merasakan masakan pertama Dyu Na. Galbi-tang dan Smoothies Strawberry Milk.

Yoo Na dengan semangat seperti sudah setahun tidak makan, mencicipi galbi-tang. Ki Na yang kehausan setelah jogging dengan cepat menyambar Smoothies ala Dyu Na.

Tetapi..

Yoo Na mengecap lidahnya bulak-balik. Merasakan rasa manis pada daging sapi yang baru saja ditelannya. Apa lidahnya mati rasa, atau...

Ki Na langsung menyemburkan Smoothies itu ke arah meja makan. Dyu Na terciprat. Smoothies yang seharusnya manis itu malah terasa asin dan sangat pedas.

Dyu Na langsung tersadar, "Sepertinya aku memasukkan gula untuk smoothies ke panci galbi-tang. Dan garam untuk galbi-tang kumasukkan ke blender, oh bubuk cabe-nya juga."

Seketika, Yoo Na dan Ki Na yang mendengarnya, langsung ingin Oppa EXO segera menculiknya dari situ sekarang juga! Tapi sayangnya, tidak dikabulkan sama sekali :v. Hiks.

Oke, back to Real Story.

"Ah, tidak apa-apa, eonni. Kami baru saja makan dikedai kopi. Lihat saja Yoo Na perutnya buncit karena kebanyakan makan cake." Ki Na cengengesan takut. Yoo Na melototi Ki Na, tapi ikutan nyengir juga.

"Benarkah? Ah, tak apa, aku akan membuatnya untuk camilan malam nanti," Dyu Na tersenyum membayangkan ia akan mengorek dapurnya lagi.

"Hehehe," Yoo Na menelan ludah. Berharap perutnya akan baik-baik saja.

~~~~~~~~***~~~~~~~~

"Eonnie tahu 'kan kalau sebentar lagi Kim Group akan merayakan tahun baru sekaligus kesuksesannya?" Ki Na mengutak-atik I-Pad nya.

"Ya, kenapa?" Dyu Na menyuap lasagna-nya lagi.

"Tujuan kita kemari bukan hanya mengunjungi eonni saja, tapi juga untuk menjemput eonni balik ke Korea." Sambung Yoo Na membuka-buka lemari dress rancangan Yoo Na.

"Aigoo, gaun ini manis sekali," Yoo Na memekik girang. Tangannya menggantungkan dress putih dengan aksen emas seperti ikat pinggang dipinggang. Berlengan sabrina, ujungnya menjuntai indah sampai lutut Yoo Na. Sangat manis dan anggun.

"Ya, ya. Dress itu memang ukuran mu," ujar Dyu Na mengomentari.

"Soal acara tahun baru Kim Group itu.. Bagaimana dengan Galery Yeojin? Bukankah Yon Ju dan Min Ju sudah tahu bahwa kita mengadakan kolaborasi besar-besaran?" Dyu Na mengerutkan kening dengan tangan yang memutar garpu pada lasagna.

"Aisshh, kau ini kenapa eonni? Bukankah Yeojin juga akan kembali ke Korea?" Ki Na mencibir sifat pelupa eonni-nya

"Sudah kubilang, eonni ini sama dengan Granny," kata Yoo Na santai kembali mengacak-acak lemari.

"Mworago?!" Dyu Na melotot tajam. Tak menyangka bahwa ia disamakan nenek tua bermata putih. Sepanjang permainan dimulai, mulutnya selalu menganga terbuka. Bagaimana jika ada serangga lewat?

"Eonni," panggil Yoo Na memperhatikan dress tipis warna biru tua. "Aissh, ini untuk orang dewasa!"

"Bo?" Dyu Na masih kesal dan memutar bola matanya.

"Katakan dengan jujur alasan kau dan Min-Ah sialan itu putus." Yoo Na tak bereksperesi menatap tajam Dyu Na. Ki Na juga menunjukkan muka datar.

Oh, sungguh suasana ini tiba-tiba membuat perasaan Dyu Na tak enak!

Shine AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang