Chapter 4

26 3 7
                                    

Pesawat Air-Cheon itu mendarat dengan sempurna di areal bandara Incheon, Korea Selatan. Dyu Na segera membangunkan kedua bocah disebelahnya yang tertidur dengan lelapnya.

"Irreona, kita sudah sampai," Dyu Na menepuk pipi mereka yang di daerah 'aman'. Maksudnya, di daerah yang tidak meneteskan cairan kental dari rongga mulut mereka.

"Hm," Ki Na segera membuka mata hijau-nya perlahan. Lalu mengerjap-ngerjap, berusaha merenggangkan punggung yang pegal karena duduk tertidur berjam-jam.

Yoo Na menggeliat sebentar. Membuat syal abu-abunya melonggar. Lalu menanyakan hal yang bodoh, setelah mendengar pemberitahuan pesawat telah mendarat. "Apa kita sudah sampai?"

Pluk!

Dyu Na menjitaknya gemas. Tambahan Ki Na yang menjewer telinganya. Yoo Na mendengus sambil membenarkan syal-nya kembali.

Mereka segera menyeret koper yang sudah diambilkan oleh awak pesawat. Dyu Na menuruni tangga pesawat dengan hati-hati. Salju sudah mulai turun tadi sore dan mereka melewati momen indah itu dengan duduk garing dipesawat selama berjam-jam.

Mobil Porsche lincah milik Yoo Na menyambut kedatangan cucu Kim. Beberapa bodyguard mengiringi langkah mereka yang tiba-tiba sudah berada dibelakang.

"Nuna," Seorang pemuda bermantel tebal turun dari mobil Sport, dan disusul pemuda yang berperawakan lebih tegas.

"Min Ju~ya! Yon Ju~ya!" Pekik Dyu Na segera menghampiri mereka berdua.

"Lihat, kami berhasil menyeret eonni kemari. Kalian tahu jika penyakit bandelnya kambuh 'kan?" Yoo Na mengangkat dagu-nya tinggi-tinggi.

"Ya, ya. Kami tahu," Min Ju melepas pelukannya pada Dyu Na. Min Ju, Yon Ju, dan Dyu Na tadi berpelukan ala teletubies.

"Sudah, ah. Aku kedinginan, nih," Ki Na yang sedari tadi diam akhirnya bersuara karena kedinginan. Mantelnya tak cukup menghangatkan tubuh gadis itu.

"Ya, dan kita banyak pekerjaan Min Ju sebaiknya kita cepat," Yon Ju menatap jam tangannya datar. Dia belakangan ini sibuk sebagai CEO Hospital Kim. Perlu dicatat, Hospital Kim dengan Kim Group dipisah. Kim Group mempunyai banyak cabang disegala bidang yang sangat meletus. Jangan tanya berapa banyak saham per bulannya. Itu akan membuat kepalamu juga meletus seketika.

"Ah, ya. Aku juga sedang mengurus pemotretan. Hye Na sangat repot mengurus Agensi-nya sekarang. Para model itu melakukan pemotretan di Jeju." Min Ju menepuk jidatnya.

"Oke, para CEO, kalian sibuk. Ayo kita bergegas," kekeh Dyu Na memasuki Porsche Yoo Na. Kedua gadis dibelakangnya mengikuti dan koper-koper diambil alih oleh supir.

Dua mobil itu melaju menembus dinginnya salju. Meninggalkan jejak hingga sampai dirumah utama kediaman Keluarga Kim.

Dyu Na disambut hangat oleh Bibi-Bibi dan Paman-Paman. Nyonya Kim, eomma Dyu Na memeluk gadisnya yang sudah 8 bulan ini tak mengunjungi Korea.

Lalu, sepupu-sepupunya menyapanya. She Na eonni, Nan Ju oppa, Seok Ju Oppa. Tak lupa bocah-bocah cilik mengerubutinya. Dyu Na segera mencubit pipi-pipi gemuk itu dengan gemas. Hal yang selama ini diidam-idamkannya.

"Jadi, bagaimana kabarmu sekarang?" She Na eonni menunjukkan muka datar. Ya, selalu seperti itu. Senyum saja seperti hal yang disayangkannya.

"Baik eonni," sambut Dyu Na tersenyum riang. "Mungkin baik-baik saja sebelum hatiku hancur."

"Ayo kita makan besarr!!!" Teriakan Yoo Na dari meja makan yang besar membuat She Na yang membuka mulut akan mengatakan sesuatu terhenti.

"Aishh.. Dasar, si Yoo Na itu." gerutu She Na sebal.

"Ayo Eonni, sepertinya Hwang Ahjumma (ibu Ki Na) membuat masakan yang sangat lezat sekarang." Dyu Na menarik tangan She Na menuju meja makan yang panjang dan puluhan kursi berjejer rapi mengelilingi meja panjang itu.

Bibimbap, tteobbokki, galbi-tang, ramyeon, geonjinguksu, jjimtak, gochujang, dangmyeong, bulgogi, gobchang, naengmyeong, dannnn japc---

Stop itu terlalu banyak untuk disebutkan!

Dyu Na girang sekali menemukan kimchi favoritnya tersaji dimangkuk kaca yang besar. Dan, woaahh.. apa didalam panci panas itu?! Apakah itu kimchi jjigae yang sangat lezat itu?!

Ki Na mengambil potongan tiramisu kopi-nya. Gadis itu sangat menyukai rasa gurih dan manis kue itu.

Yoo Na? Dia mengambil bibimbap dan tteobbokki. Dan gadis itu yakin kalau bibimbap ini rasanya tidak akan sama seperti masakan Dyu Na. Ha! Tentu saja!

Yon Ju menyesap teh-nya dengan tenang. Sementara Min Ju berdiri sebentar karena ada telepon. Mungkin itu dari bawahannya atau.. temannya mungkin?

Orang-orang dewasa itu mengobrol memecah rindu akan hangatnya rasa persaudaraan ini. Anak-anak kecil berceloteh menggemaskan.

"Eonni, apa misi kita selama musim dingin ini?" tanya Yoo Na menyeringai. Bibimbap dipiringnya habis setengah.

Dyu Na menyeringai juga penuh misteri. Ki Na juga menampakkan deretan giginya.

"Ice Skating di Disneyland dengan es krim strawberry cokelat!" Sorak mereka bertiga dengan volume yang tenang. Tidak menimbulkan serangan jantung.

"Ah, baiklah." Min Ju berbicara ditelepon. Tepat dibelakang Dyu Na. " Kau akan datang kan bro? Oh, ayolah, man. Kalau begitu kuseret saja kau. Ya, ya.. Aku tidak akan menyeretmu Mr. Ah Nam-Hyuk! Ha!" Min Ju berceloteh dan lalu terkekeh.

Dyu Na merasa aneh ketika mendengar nama terakhir yang disebutkan Min Ju. Sekeras otaknya bekerja, dia asing dengan nama 'Ah Nam-Hyuk'.

Tiba-tiba saja Dyu Na merasa keganjilan datang pada dirinya. Seakan ada yang tak beres dengan harinya selama beberapa waktu kedepan.

~~~~~~~~***~~~~~~~~

Kenyang ga dikasih double update? :V

Tapi jari minta ampun pegel linu-nya. Huaaaaa...

Vote dan Komen biar author makin semangat ngetik chapter-chapter selanjutnya :*

Ini udah bacot banget author-nya.

Dadaaaaaaahh💕

Shine AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang