Chapter 10

16 3 3
                                    

Ki Na sudah bersusah payah memeras pikirannya didepan komputer saat itu. Sebagai hacker pemula, dia sangat asing dengan rumus hack.

Ia menyerah, dia menghapus jejak-jejak hack-nya dan segera mematikan CPU komputernya. Mungkin, dia perlu belajar banyak sebelum meng-hack masalah terbesarnya.

Kim House 15.36.

Yoo Na masih belum bisa percaya kalau rekening keluarganya itu sudah tandas dan tidak meninggalkan nominal satu sen pun.

Dia menggigit bibir bawahnya. "Bagaimana jika Hye Na ahjumma tau, Oppa?"

Nan Ju mengantarkan Yoo Na ke brankas agar gadis cilik itu percaya dengan musibah besar mereka. "Naega,..."

"Kita harus cepat-cepat menemukan pencurinya, Hyung!" Bentak Min Ju geram tiba-tiba muncul.

"Akan kubunuh dia!" pekiknya menjadi-jadi.

"Penanggung jawab rekening. Seok Ju Hyung dan She Na Nuna!" Min Ju seperti orang gila berteriak-teriak sendiri.

Yoo Na berlari mengikuti Min Ju. Nan Ju juga tampaknya ikut dengan kedua adik sepupunya ini.

Seok Ju tentu saja tidak tahu menahu karena saat itu dia mengurusi Hospital Kim. Saat mengecek nominal rekening lewat website, dia segera melemparkan ponselnya karena menunjukkan angka 0.

Saat menelepon She Na, Seok Ju malah mendengar pekikan nyaring. Dia memakluminya. Min Ju lalu segera menuju gedung Kim Group dengan mobilnya. Namja itu memukul setir dengan frustasi.

Brak! Min menutup pintu mobil kasar. Dia seperti orang kesetanan saat ini. Semua karyawan yang bekerja di Kim Group terkejut dan beringsut menjauhi Namja yang dikenal ramah malah bersungut seram.

Min Ju menuju ruangan She Na dan mendapat pekikan Yoo Na, "Min Ju~ya! Tenangkan hatimu! Kita coba membereskan masalah ini dengan hati yang dingin!"

Yoo Na tak peduli dengan tatapan para karyawannya. Min Ju mendengus dan melanjutkan langkahnya.

Saat pintu ruangan She Na terbuka, Min Ju yang akan berteriak kepada eonni-nya malah membungkam mulutnya.

She Na pingsan
***

Ki Na tersenyum lega. Akhirnya dia tahu siapa tersangka pencurian saham Kim. Dia menelepon Min Ju.

"Yeoboseyo,"

"Min Ju~ya. Aku tahu tersangka pencurian saham. Tapi untuk meng-hack ke rekening bank-nya aku kesulitan." ujar Ki Na santai. Min Ju melotot tak percaya.

"Bo?! Katakan siapa pencurinya!!"

"Rekening bank nomor 281***,"

~~~~~~~~***~~~~~~~~

"Cepat cari rekening nomor 281***. Tolong lacak tempatnya," Yun Ju tergesa-gesa menghampiri Bank terbesar di wiliyah Korsel.

"Baik, Tuan. Mohon tunggu," Resepsionis itu langsung mengambil telepon genggam. Dan sepertinya dia menelepon seseorang.

"Mari, tuan." Resepsionis lalu mengantarkan Yun Ju ke suatu ruangan di Bank tersebut.

"Ah, Annyeong Haseyo Yun Ju~ssi. Ada yang bisa saya bantu?" Sambutan hangat dari seorang pria gagah itu nampaknya dianggap lalu oleh Yun Ju.

"Bisa lacak rekening Bank 281***?" katanya tak sabar.

"Ne, Tuan." Pria hacker yang identitasnya tersembunyi itu langsung berkutat dengan PC-nya.

Yun Ju sangat tidak sabaran sekarang ini. Setelah seratus sembilan puluh menit berlalu.

"Mianhae, Yun Ju~ssi. Rekening bank ini sudah dihapus datanya sehari yang lalu. Dan saya berusaha menguak kembali datanya, namun segala jejaknya sudah di-full block. Tapi sedikit clue, rekening ini menyimpan $999.999.999.999" Jelas Hacker itu kecewa.

"Ck! Sialan!! Itu jumlah saham Kim!!" Gertak Yun Ju pada dirinya sendiri.

~~~~~~~~***~~~~~~~~

"Rekening itu di-full block. Dan jumlah yang disimpan sebelum transfer ke rekening lainnya jumlah saham Kim," Yun Ju memijit kening.

Nan Ju menutupi mukanya dengan kedua telapak tangan.

Min Ju menghela nafas, "Ada petunjuk rekening itu menstransfer uangnya lewat rekening nomor berapa?"

"Sudah kubilang, datanya di-full block." Erang Yun Ju.

Seok Ju hanya terdiam saja. Dia menemui jalan buntu untuk musibahnya kali ini.

Drrtt.. Drrrttt.. Drrtt..

Telepon genggam disamping meja Nan Ju berdering. Dengan lesu, namja itu mengangkatnya.

"Ne?"

"Bagaimana bisa sahamnya kau keluarkan semua? Apa kau pindahkan direkening lain?" Suara berat nyonya Kyung Na sangat mencelos ke dada Nan Ju.

"Mianhae, eomma. Nanti saya jelaskan nanti," jawab Nan Ju gugup dan rasa tak yakin.

Seok Ju menegakkan punggung seketika. Eomma Nan Ju menelepon dia. Mereka sudah tahu kalau saham sudah tandas 'kah? Matilah dia!

Telepon berdering lagi, Nanju kembali mengangkatnya ragu. Ternyata Yoona.

"Halo, Yoona? Ada apa?"

"Ne, ini Yoona,"
~~~~~~~~~***~~~~~~~~

Air mata membanjiri mata cokelat-nya, "Bagaimana ini eonni?" isaknya.

She Na menghela nafas lemah setelah sadar dari pingsannya. Yoona kini menangis tersedu-sedu. Kina mengusap-usap punggung Yoona.

Shena dengan segala pikiran kacaunya meremas sprei dengan kuat. Lalu, dia tersadar sesuatu.

"Haruskah kita menghubungi Dyuna eonni dan Hyena eonni?" Yoona masih terisak. Saat itu, Dyuna dan Hyena mengikuti tour ke-Indonesia dari Kampus mereka.

"Tunggu, Yoona. Aku ingat sesuatu!" Shena tersentak dengan pikirannya.

"Ahn Min-Ah! Dia! Dia yang izin transfer ke-rekening dan membobolnya!" Pekik Shena.

Yoona dan Kina membeku. Dengan cepat, Yoona langsung mengambil telepon dan menelepon pertemuan penting antara Nanju, Seokju, Yunju, dan Minju.

"Yeoboseyo? Ne, ini Yoona. Ahn Min-Ah pelakunya, Oppa! Shena eonni tersadar sekarang dan ingat sesuatu," nada bicara Yoona berubah-ubah. Menggambarkan perasaannya.

TBC~~~

Maap pendek..
Wattpad eror, anjayy😑

Maap juga jarang up😭

Shine AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang