Sorak bergemuruh di Ball Room itu saat She Na menggunting pita merah didepannya. Ribuan blitz berebutan menangkap momen itu. Banyak wartawan mengelilingi batas yang berupa tali panjang.
Dyu Na serta seluruh orang diruangan itu bertepuk tangan. Dan di arah panggung, idola Korea muncul dan bernyanyi. Speaker menggemakan lagu itu.
Pelayan berkostum ala maid kerajaan menyodorkan nampan berisi minuman ke Dyu Na. Dyu Na tersenyum dan mengambil gelas soda strawberry kesukaannya. Karena non-alkohol.
Mata birunya menangkap dua pintu besar yang terbuka. Dyu Na sekali lagi menghilangkan diri dengan menghampiri tempat yang sepertinya sepi itu.
Ternyata ada tangga yang cukup pendek disamping pintu itu. Dyu Na menaikinya. Tampak menyerupai balkon mini. Gadis itu berdiri memangku tangan dipagar emas. Kolam mawar dan lilin dibawah sangat indah. Tempat ini sungguh nyaman untuk menyendiri.
Dyu Na mengekspor balkon mini itu. Dibelakang ada pintu sedang. Ia membukanya. Lagi-lagi balkon mini yang masuk ke Ball Room. Dibawah, orang-orang berdansa setelah meja bundar yang besar-besar itu dialihkan.
Sosok mata pekat tak sengaja menatap balkon mini dengan seorang gadis muram. Ia kenal sekali dengan gadis ini. Orang ini lalu mengikuti jejak gadis muram itu.
Dyu Na iri dengan pasangan kekasih yang dengan mesra berdansa mengikuti alunan dari idola panggung. Ia merasa bosan dan membalikkan badannya keluar dari balkon inroom itu. Ia lebih suka balkon outdoor.
Nafasnya terperangah melihat pria berjas abu-abu dengan kemeja putih. Ah Nam-Hyuk. Pria yang dikenalnya beberapa menit lalu.
"Dyu Na~ssi, kenapa anda disini?" tanya Nam Hyuk ramah.
"Seharusnya saya yang bertanya. Kenapa anda kesini?" Dyu Na memutar bola matanya. Disaat bad mood begini, kalau dibuntuti dia kesal.
"Ah, saya hanya penasaran dengan tangga kecil dibawah," Nam Hyuk berbohong. Tentu saja dia kesini menghampiri gadis ini.
Dyu Na hanya memasang ekspresi dingin. Dia melewati Nam Hyuk begitu saja. Gadis ini melangkah terhentak-hentak seolah memberi tahu kepada pria ini kalau dirinya marah.
Dyu Na turun lagi dan masuk ke Ball Room. Dari arah panggung, Yoo Na berbicara di-mic yang diperhatikan betul oleh semua orang. Termasuk Dyu Na.
"Dan untuk memeriahkan malam ini, keluarga Kim mengadakan games. Silahkan para wanita mengambil salah satu kertas yang diberikan oleh pelayan," nada bicara Yoo Na terdengar tenang dan anggun. Kalau tidak diacara formal...
Pelayan memberi wadah dengan kertas kertas kecil dan diambilnya salah satu kertas itu. Pelayan itu berlalu sementara Dyu Na terheran. Dibukanya lipatan kertas kecil itu dengan sebuah tulisan Ah Nam-Hyuk.
"Sudah dibuka para wanita?" Tanya Yoo Na riang. Para wanita itu menjawab sudah. "Silahkan berdansa dengan pria dikertas itu," pekikan Yoo Na kali ini lebih indah.
Para wanita terkesiap dan terlihat malu. Dyu Na saja yang melotot dan enggan sekali berdansa dengan pria yang tadi.
"Jika tidak mau, maka kalian akan disiram tepung." Yoo Na memperingatkan.
Dyu Na sebenarnya mau saja diguyur tepung, tapi dia selaku tuan rumah acara. Jika menolak, dia akan terlihat sombong dimata orang.
Dyu Na lesu menatap kertas itu lagi.
"Hei, itu namaku," Nam-Hyuk menyeringai mengintip kertas itu dengan jahil dibelakang Dyu Na. Gadis itu langsung membalikkan tubuh dengan mata terbelalak.
"Berarti kita berdansa dong," cengirnya tanpa dosa. Dyu Na dan Nam Hyuk mendapat perhatian dari orang disekitar mereka. Dyu Na sudah tertangkap basah begini, mau menolak tapi nanti dilihat orang lain lalu dicap sombong. Oh tidak!!
"Ha? Oh.. Ehehehe, iya kita berdansa," Dyu Na merasakan mata orang yang terus memperhatikan mereka berdua.
Nam Hyuk tersenyum penuh kemenangan sambil mengulurkan tangan. "Can i..."
Dyu Na ragu-ragu menggenggam tangan itu. Setelah itu Nam Hyuk membawa sebelah tangan gadis itu dibahunya. Dan tangannya sendiri memeluk pinggang Dyu Na yang mungil itu.
Nam Hyuk berputar pelan sambil menatap terus gadis didepannya yang menengadahkan kepalanya, tapi mata birunya dilemparkan kesamping arah.
Sadar diperhatikan, akhirnya bola mata biru itu kembali menatap tajam mata pekat diatasnya. "Apa?!"
Nam Hyuk menggeleng pelan dan tersenyum. Mata mereka beradu terus, seakan tak mau kalah dalam peraduan mata itu.
Mau tak mau, Nam Hyuk memperhatikan wajah gadis ini. Mata biru yang indah dan tenang. Bulu mata lentik yang tampak tidak memakai mascara sedikitpun. Rona pipi samar-samar. Alis natural berwarna coklat. Dan..
Glek! Nam Hyuk lalu merona saat menatap bibir mungil yang terbuka sedikit. Ia pindah lagi ke mata gadis itu.
Dyu Na sendiri memperhatikan mata pekat yang menawan. Alis tebal menambah kesan pria-nya. Cambang yang mempertegas rahangnya. Dyu Na terpana dengan pria tampan yang berdansa dengannya.
Pipi Dyu Na tiba-tiba merona. Ia malu. Lalu, mengalihkan pandangan ke samping. Nam Hyuk terkekeh pelan melihat rona Dyu Na yang memerah.
"Kenapa aku? Ada yang tidak beres dengan hatiku. Tidak! Aku tidak boleh terjatuh didalam cinta lagi!!" Batin Dyu Na membulat.
~~~~~~~~***~~~~~~~~
Hayoloh akhirnya sampai pada PDKT :V
Baper jangan?😂😂😂
Next ini atau skip?
KAMU SEDANG MEMBACA
Shine Again
Romance"Entah memang kebetulan, atau memang sudah di takdirkan. Yg jelas, kejadian ini kerap terjadi antara kau dan aku." Special story for Kim Dilah eonnie dan sepupu-sepupuku tersayang😘 Silent readers jangan lupa vomment yaw :3