27 • hujan

4.2K 716 116
                                    

gamao next kalo ga komen😋😋

【S】【A】【L】【A】【H】

seungmin tuh rajin banget ikut kegiatan bakti sosial dan penggalangan dana. baksos kali ini juga diikutin oleh guanlin yang tentunya mensponsori semuanya.

"baru sekali gue liat guanlin netesin air mata, dia bilang dia hidup enak tapi masih banyak orang yang merana." tutur seungmin.

"sumpah? di depan banyak orang?" tanya gue gak percaya. "baik ya dia ternyata."

"enggak, disamping mobilnya pas orang-orang lagi sibuk acara baksosnya, makanya gak ada orang. gue ngeliat dia pas gue lagi—" ucapan seungmin tiba-tiba berhenti. "lagi anu, apa tuh namanya, anu, lagi cari udara seger aja, iya, hehe."

"udara seger beneran gak tuh?" gue lalu melahap mcflurry oreo. "nyebat kan lo? males banget gue kalo gitu mah."

"enggak! beneran, lang! gak nyebat!"

gue sama seungmin lagi di mcd habis nemenin hyunjin beli kado buat sepupunya yang ulang tahun. tapi malah hyunjin pulang duluan soalnya dia ditelponin sama mamanya.

"udah jam 5, mau pulang gak?" tanya seungmin. hari ini gue lagi gak bawa motor soalnya motor kakak gue lagi di bengkel, tumbalnya dia pinjem motor gue. untung gue baik.

gue mengangguk, "ayo."

di dekat parkiran mcd, ada seorang kakek sedang duduk dengan keranjang penuh bungkusan kacang ditangannya. ia terlihat sedang beristirahat sambil mengibaskan koran yang ia jadikan sebagai kipas. seungmin yang melihat dengan cepat mendatangi kakek itu.

"jualan apa ini, mbah?" tanya seungmin sopan.

kakek itu seketika duduk tegap dan membiarkan seungmin melihat-lihat dagangannya. "kacang goreng, mau beli?"

"berapa harganya, mbah? saya suka ngemilin kacang sambil nonton tv, temen saya itu juga suka banget makan kacang goreng." seungmin nunjuk gue yang sedang termangu menatap keduanya. aslinya, gue mah biasa aja sama kacang goreng.

"1 bungkus 3000 saja, nak. memang kacang goreng ini sangat enak kalau dibuat ngemil, apalagi sore-sore begini." sahut kakek itu dengan suaranya yang serak dimakan usia.

seungmin mengambil kresek yang diberikan kakek itu lalu memasukkan bungkusan-bungkusan kacangnya ke dalam kresek. "ini ada 13 bungkus ya, mbah?"

"iya.. hari ini mbah cuma bawa 15, nak. biasanya, mbah bisa bawa sampai 30 bungkus. tapi pembelinya kurang, makanya mbah cuma bawa sedikit. yang penting cukup untuk beli makan." kakek itu lalu tertawa seperti tidak ada penderitaan dihidupnya, cukup menyayat hati gue. makanya gue daritadi diem aja, gak bisa ngomong gue.

"ini saya beli semua ya, mbah? ini uangnya." seungmin memberikan selembar uang merah muda yang cukup membuat kakek itu melotot.

"wualah, besar sekali uangmu." kakek itu mengobrak-abrik isi tas kecilnya yang usang itu. "mbah ndak ada angsulnya, nak. di dekat sini juga ndak ada warung, kamu ndak mau tukarkan dulu?"

"waduh, saya gak ada juga, mbah. temen saya juga lagi gak bawa dompet." jawab seungmin.

kakek itu terlihat kebingungan dan memikirkan sesuatu. "ya sudah, kamu ambil saja ndak usah bayar. mbah kasih buat kamu."

"ehhh, gak usah mbah. mbah aja yang ambil sisa angsulannya, saya masih ada sedikit uang untuk jajan." seungmin menolak dengan sopan.

"jangan, nak. kembaliannya banyak sekali, mbah merasa berhutang sama kamu."

seungmin berpikir sejenak, "gini deh, mbah. mbah bisa nyanyi?"

"bisa sedikit, nak. dulu mbah ini sering ikut lomba di kampung pas 17 agustusan." lalu kakek itu menyanyikan sebuah tembang lawas yang gue kurang tau.

salah || kim seungmin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang