waktu itu kan gue bilang gue gabut terus kalo pada mau request gitu boleh kan, tapi ternyata setelah bilang begitu gue gak jadi gabut. terus ada yang komen tapi gue ambil yang komennya kiranabyun aja ya hehe. oke, here you go~
【S】【A】【L】【A】【H】
hari ini, gue, siyeon dan felix rencananya mau kerja kelompok wawancara tentang sistem ekonomi mikro di pasar. iya, sejodoh itu gue harus sekelompok sama felix untuk ke 4 kalinya.
kita ngambil poin yang tentang komponen ekonomi mikro dalam bisnis. jadi kita mengamati interaksi yang terjadi di pasar baik dari segi penjual, pembeli, sampai barang dagangnya.
gue udah sokin banget kan nih dapet sekelompok sama siyeon terus pipit si anak ambis, ehh ternyata ada si pentol felix ngikut2. untung aja si pipit yang ngerjain laporannya, jadi kita tinggal wawancara doang.
"lo dimana sih, lix?!" ujar siyeon yang lagi nelpon felix. "buruan, dong! gue udah nyampe ini!"
"dimana dia, yeon?" tanya gue.
"masih di rumah kak woojin katanya, jalan manggis." siyeon mencet loudspeaker dan terdengar jelas suara ribut dari seberang sana.
pas gue mau ngomong nih, si felix mungkin ngiranya siyeon udah matiin telponnya, soalnya dia ngomong "bacot banget emang kerja kelompok mulu, capek gue."
"siapa, sih?" kata yang sepertinya suara han.
"siyeon, ada lanisha juga. males gue anjir ke pasar, biarin aja telat." jawab felix.
"ih, jahat lo jadi orang. kasian itu mereka, mana di pasar lagi. kalo mereka digodain preman gimana?" sahut suara kak woojin, keknya.
"gak mungkin lah. ada lanisha kok, kan dia punya senjata itu nempel di tangannya. ahahaha, bego banget patah gara-gara kucing." ujar felix.
anjir emang, gue rampas hpnya siyeon terus nempelin mulut gue deket microphonenya. "OH BAGUS YA MULUTNYA NGOMONGIN ORANG DI BELAKANG!"
"LIX LIX BELOM MATI TELPON LO! LANI ITU LANI WOI!" ujar han heboh.
"5 MENIT BELUM KESINI GUE YANG KE RUMAH KAK WOOJIN."
"IYA IYA! GUE MAU OTW INI, INI LAGI PAKE JAKET!" kata felix.
belum genap 5 menit, felix udah berdiri di hadapan kita yang emang posisinya pas di depan pintu masuk pasar. "tadi gue itu ngeprank lo doang, hiya hiyaaa kena tipu kan lo?"
"mau diem aja atau gue hantam itu mulut pake tangan gue biar ga bacot?" sahut gue.
felix langsung megangin bibirnya, "diem aja."
"ayo buruan kita masuk, entar makin lama makin rame." ajak siyeon.
"harus banget apa gue ikutan masuk? gue nunggu sini aja, deh." mohon felix. "perasaan gue gak enak."
"oh, mau nunggu disini aja?" gue nepuk-nepuk pundaknya pelan pake tangan kanan gue.
felix ngeleng, "hiyaaaa, kena prank gue lagi kan lo."
siyeon ketawa aja daritadi sambil ngiket rambutnya yang tergerai. ya Allah, siyeon mah cantik banget emang.
oh iya, biarpun tangan gue patah gini rambut gue mah gak pernah terurai, tetep terikat dengan bantuan kak minkyu dan mamah gue.
kita masuk ke pasarnya yang lagi rame pembeli. mana becek gitu lagi lantainya, banyak bekas sayur yang jatoh ke lantai.
"kita ke tempat sayur aja deh, yeon. kalo ke tempat ikan sama ayam kan rada becek gitu, licin." usul gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
salah || kim seungmin ✔
Fanfiction15+ harsh words :: cuma cerita klasik :: :: jangan salty sama karakternya yaaa :: ✔ completed ✔ belum direvisi ©2018, suckolah was #1 in kimseungmin #2 in seungmin #2 in stray kids #3 in kpop