9. Under The Rain

6K 703 29
                                    

Seandainya gue bisa jadi hujan yang jatuhnya itu gak sendiri. Tapi, jatuhnya bersama dengan butir-butir hujan yang lain. - Rachel.

***

Gue melirik langit sore melalui jendela kamar gue. Gue senyum tipis ketika mendapati warna langit seperti warna hati gue sekarang. Agak gelap.

Bukan warna gelap yang menakutkan. Tapi warna gelap yang menyedihkan. Mendung. Iya mendung.

Sekarang hati gue juga lagi mendung. Kalau hujan turun, gue yakin sesuatu dari mata gue juga bakalan ikut turun. Mengikuti rintik-rintik hujan.

Alay?

Ya bodo amat. Yang penting gue udah berusaha menggambarkan apa yang gue rasain saat ini.

Terkadang gue itu suka sama hujan. Kadang juga gue tiba-tiba benci banget. Bukannya gue nggak bersyukur karena karunia Tuhan.

But. I have some reason why sometimes i love rain and sometimes i hate it.

Reason yah??

Hahh. Gue benci karena ada yang dibilang alasan di dunia ini. Kenapa mesti alasan itu ada??

Gue benci alasan gue terkadang suka sama hujan dan terkadang juga benci sama hujan karena cuman satu nama.

Satu nama dan satu orang yang sama.

Oh Sehun.

Cowok bangsat yang pernah gue temuin. Dan juga cowok bangsat yang selalu bikin gue tambah sayang sama dia. Emang dia bangsat.

Pernah suatu hari gue sama dia--Kak Sehun dihukum di sekolah karena kedapatan bolos pelajaran di atap. Terus kita berdua dihukum berdiri di bawah tiang bendera.

Hari itu mendung. Terus gak lama hujan. Kita berdua gak ada yang ninggalin tempat, bahkan ketika Mr.Ahn nyuruh kita masuk kelas.

Kita berdua bilang kalau kita mau nebus kesalahan karena bolos dengan cara menyelesaikan hukuman sampai selesai. Tapi, alasan sebetulnya hanya karena kita berdua emang sama-sama lagi mager aja belajar.

Pernah juga suatu hari gue nungguin Kak Sehun di taman tempat kita selalu datang kalau lagi jogging. Dia gak datang. Tapi, gue dengan bodohnya nungguin dia di bawah hujan waktu itu. Sampai-sampai gue sakit. Demam satu minggu.

Tapi gak pa-pa. Karena berkat gue sakit. Gue jadi bisa sedekat ini sama dia.

Dan hari ini. Kembali ada sebuah tanda bahwa hujan yang akan segera turun. Dari langit yang mendung, gue bisa lihat kalau sebentar lagi bakalan hujan.

Mungkin hari ini adalah hujan sedih untuk gue.

Gue menghembuskan nafas panjang, kemudian mengikat rambut panjang gue tinggi-tinggi.

Kak Sehun. Cowok yang selalu larang gue ikat rambut karena katanya gue gak cocok kalau ikat rambut.

Hari ini. Maaf yang banyak gue dedikasikan buat dia. Gue gak bisa lakuin perintah lo lagi. Gue pengen lepas dari bayang-bayang lo.

Gue memasang sepatu olahraga yang baru kemarin dikasih sama bunda di kedua kaki gue. Kemudian melangkah turun ke lantai bawah.

Kakel x OSH (RSB 2) Complete✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang