Jangan komentar next. Karena aku bakalan lanjutin work ini tanpa kalian suruh.
Kalian boleh mengumpat.. Tapi jangan komen lanjut. Karena next sama lanjut itu gak ada bedanya.
Saya bukan pembenci siders, jadi buat kalian yang selama ini siders,muncul sekarang gak papa.
Saya adalah tipe orang yang lebih memilih pembaca dengan komentarnya, daripada dengan votenya.
Dengan kata lain. Saya lebih suka kalian berkomentar, dibanding dengan vote.
Karena saya...
Butuh moodboster...***
Jangan menderita karena orang lain lagi. Karena gue, gak bisa liat lo sakit. - Baekhyun.
***
Rachel melangkahkan kakinya menuju kelas 3 IPA-1 dengan langkah lebarnya. Menggenggam erat sebuah amplop putih di tangannya. Dan menghembuskan nafasnya panjang.
Tok-tok-tok.
Rachel mengetuk pintu berwarna putih itu, kemudian memutar gagang pintu kelas 3 IPA-1 itu perlahan.
"Permisi, Bu!" serunya ketika mendapati Bu Mely, guru Bahasa Indonesia sedang berdiri di tengah kelas.
"Nak Rachel? Ayo masuk!" ucap Bu Mely ramah. Guru Bahasa Indonesia di Garuda itu memang terkenal akan sifatnya yang lemah lembut kepada setiap orangnya.
"Maaf Bu, ganggu. Rachel mau titip surat keterangan sakit punya Kak Baekhyun." Rachel menyodorkan amplop berwarna putih tersebut. Ya, hari ini, Baekhyun memang tidak ke sekolah, dikarenakan sakit. Sudah beberapa hari yang lalu sebenarnya lelaki berwajah imut itu jatuh sakit, hanya saja baru hari ini Rachel bisa memberikan surat keterangan Dokter milik Baekhyun, karena memang lelaki itu baru saja ke Dokter kemarin sore.
"Oh iya, Nak. Baekhyun keadaannya bagaimana?" tanya Bu Mely sembari meraih amplop tersebut.
"Udah agak mendingan kok, Bu. Cuman masih oleng." jelas Rachel singkat. Bu Mely mengangguk.
"Kalau gitu Rachel izin keluar yah, Bu." pamit Rachel. Sebelum gadis itu keluar, kedua maniknya masih sempat memandang ke arah ujung ruangan. Tersenyum lebar pada seorang lelaki.
Oh Sehun.
Cowok berkulit putih yang baru saja beberapa hari kemarin berbaikan dengannya.
Tapi kemudian, setelah tersenyum ke arah Sehun. Gadis itu beralih pada sosok tinggi yang duduk tak jauh dari Sehun.
Park Chanyeol.
Cowok tinggi yang baru saja akrab dengannya beberapa hari terakhir.
Ada rasa aneh yang keduanya rasakan. Sehun yang merasa terusik karena Rachel untuk pertama kalinya tersenyum manis kepada lelaki lain selain dirinya. Dan Chanyeol yang merasa hangat karena Rachel tersenyum manis kepadanya.
Setelah Rachel pergi, hanya ada kecanggungan yang tercipta untuk keduanya.
***
Rachel mendudukkan dirinya di samping tempat tidur Baekhyun. Menatap lamat-lamat lelaki yang saat ini sedang tidur itu.
"Udah pulang?" tiba-tiba Rachel dikagetkan oleh suara parau Baekhyun.
"Kok bangun?" tanya Rachel balik pada Baekhyun. Baekhyun mendudukkan dirinya, menyandarkan kepalanya pada sandaran tempat tidur. Mata sayunya menatap Rachel lekat-lekat.
"Kenapa jam segini udah pulang?" tanya Baekhyun pada Rachel. Ini baru jam sepuluh pagi. Dan Rachel sudah ada di rumah, menggunakan baju rumahnya, dan duduk di sampingnya.
"Guru-guru rapat. Mending Rachel pulang." cicit gadis itu.
"Bukannya kalau guru rapat, kamu biasanya ke rumah Mingyu atau Yubin?"
Rachel menghela nafasnya panjang. "Mereka berdua belum pulang. Rachel yang pulangnya kepagian. Emang Kak Baekhyun pikir Rachel tenang kalau tahu Kak Baekhyun sakit di rumah? Malah gak ada yang tahu lagi kalau Kak Baekhyun sakit. Kenapa sih gak mau kasih tahu Bunda?" cerocos Rachel panjang lebar.
"Bunda lagi di luar kota. Lagi kerja. Nanti kalau bunda tahu, jadinya ganggu pekerjaannya." jelas Baekhyun sambil memejamkan matanya. Menetralkan rasa pening yang menderanya.
"Ck, kalau Bunda tahu Kak Baekhyun sakit, pasti dia gak bakalan merasa terganggu. Kak Baekhyun itu anak kesayangannya."
Baekhyun membuka matanya. Wajah pucatnya menoleh kepada Rachel. Sedangkan mata sayunya, menatap Rachel dalam.
"Kamu tuh kapan sadarnya? Bunda itu sayang banget sama kamu, Ra!" jelas Baekhyun pelan.
"Semua orang juga tahu kali, Kak, kalau Bunda gak ada sayang-sayangnya sama Rachel." gadis itu merenggut kesal. Mengalihkan pandangannya pada figura foto Baekhyun dan bundanya.
"Kalau Rachel pikir-pikir, gak pernah tuh Rachel foto kayak gini sama Bunda. Jangankan foto bareng, Bunda aja gak pernah pasang figura foto Rachel di rumah."
Ada gurat kesedihan yang terpancar di wajah milik gadis itu. Sungguh, dia sangat berat hati mengatakan ini.
"Terserah kamu mau berpikir apa tentang Bunda. Yang harus kamu tahu, Bunda tuh sayang sama kamu. Melebihi bunda sayang ke gue." jelas Baekhyun pada adik satu-satunya itu.
"Udah baikan sama Sehun?" tiba-tiba pertanyaan itu, keluar dari mulut Baekhyun.
Yang membuat Rachel heran, sejak kapan Baekhyun tertarik dengan hidupnya Rachel?
"Emang Rachel marahan sama kak Sehun?" Rachel berpura-pura tidak tahu.
"Ck, jangan bohong. Sehun cerita semuanya ke gue." tutur Baekhyun sambil mencibir kesal.
"Apa aja yang Kak Sehun ceritain?"
"Ini rahasia."
Rachel memejamkan matanya erat. Sungguh dia menyesal bertanya seperti itu pada Baekhyun.
Dia adalah tipikal orang yang rasa penasarannya itu benar-benar tinggi. Tapi, bukan berarti dia adalah tipikal orang kepo.
"Kamu dekat sama Chanyeol?" Baekhyun kembali bertanya. Untuk hal ini, Rachel rasa Baekhyun betulan sakit keras karena kelihatan perduli padanya.
"Itu juga rahasia." ucap gadis itu sambil memeletkan lidahnya pada Baekhyun.
"Rachel juga pusing liat Kak Baekhyun. Rachel yang main hujan, kenapa Kak Baekhyun yang sakit?" tutur gadis itu kemudian memainkan ponselnya.
"Tuh, Rachel bawa makanan kesukaan Kak Baekhyun. Habisin."
Alih-alih menjawab. Baekhyun malah menggerakkan tangannya membelai lembut surai adiknya itu. Otomatis Rachel mendongak, diam, bungkam, dan bisu. Tidak mengerti apa yang terjadi pada kakaknya yang hampir tidak pernah peduli dengannya.
"Jangan menderita karena orang lain lagi. Karena gue, gak bisa liat lo sakit."
***
B e r s a m b u n g
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakel x OSH (RSB 2) Complete✔
Fiksi PenggemarIni cuman cerita klasik tentang sebagian hidup Rachel yang dihabiskan dengan sibuk mengejar kakak kelasnya, Sehun. #update setiap rabu. Start 07 Des 2018 End 06 Juni 2019