Ini cuman cerita klasik tentang sebagian hidup Rachel yang dihabiskan dengan sibuk mengejar kakak kelasnya, Sehun.
#update setiap rabu.
Start 07 Des 2018
End 06 Juni 2019
Aku hanya merasa aneh ketika hari Mingguku harus habis tanpa satu cerita denganmu. ~ Sehun.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Future Husband Achellll. Please maafin aku. Aku gak maksud. Read
Achellll. Hoiii. Awet bener marahnya. Read
Rachel demi Tuhan aku gak bakalan bohong lagi kayak kemarin. Read
Achellll. Ini udah mau dua minggu kamu marahnya. Gak bosen?? Read
Katanya sayang. Katanya cinta. Read
Ya udah. Nanti aku jemput. Kamu ninggalin aku lagi. Aku juga bakalan marah. Read
Rachel tersenyum tipis ketika di pagi buta ini Sehun sudah memborongnya dengan spam chatnya. Dirinya tersenyum saat mengingat aksi lelaki itu selama hampir dua minggu ini. Sudah hampir dua minggu Rachel mendiami Sehun. Menjauhi Sehun dan juga memutuskan komunikasinya dengan Sehun.
Sekali-kali cowok tengil itu dikasih pelajaran, mungkin tidak akan apa-apa. Toh, dianya juga yang salah.
Rachel menyimpan ponselnya di atas nakas, kemudian segera beranjak untuk mandi.
Sekitar 20 menit di dalam kamar mandi, Rachel keluar dengan aroma vanilla favoritnya. Cewek manis itu memang pecinta vanilla. Jadi, jangan heran kalau semua koleksi-koleksinya serba vanilla.
Mulai dari sabun mandi vanilla, shampoo vanilla, parfum vanilla, bodylotion vanilla, bahkan terakhir dia mengoleksi pengharum ruangan vanilla. Itulah mungkin kenapa banyak yang bilang Rachel itu manis.
Meskipun sebenarnya sedikit nakal.
Tidak butuh terlalu banyak gaya, Rachel sudah selesai merapikan dirinya. Hanya sedikit sentuhan baby powder, dan pelembab bibir.
Bibirnya sudah semerah cherry, jadi tidak diberi pewarna bibir pun, pasti sudah sangat merah.
Pernah sekali ia memakai liptint pada bibirnya. Tapi yang terjadi adalah Sehun menghapusnya kasar menggunakan jari-jemarinya.
Pukul 07.30 pagi. Bunyi klakson yang sudah sangat ia kenal siapa empunya berbunyi. Rachel segera melirik dirinya sekilas pada cermin, kemudian segera menyambar tas berwarna pink miliknya.
"Rachel!!" suara ibunya menghentikan langkahnya saat dirinya hampir melewati ruang tengah.
Rachel berbalik menghadap ibunya yang terlihat membawa cemilan kesukaannya.
