1. The Girls Who Always Came Late in Tuesday.

11.6K 891 42
                                    

Note!
Ini adalah karya penulis di awal kepenulisannya tahun 2017. Jadi, mohon maaf kalau ada kata yang tidak sesuai KBBI. Atau alur yang jelek. Sebab, penulis masih belajar menulis waktu itu.

***

Gue bisa untuk lupa sama tugas dari Bu Ita. Tapi, untuk bikin bekal buat lo, gue nggak akan pernah lupa kak - Rachel.

***

Seorang gadis dengan seragam sekolahnya baru saja turun dari bis dan dengan cepat segera berlari ke arah gerbang sekolahnya yang hampir saja tertutup.

10 langkah.

5 langkah.

1 langkah.

Brak.

Pintu gerbang di tutup oleh Pak Sirna, satpam sekolahnya, sebelum gadis itu berhasil masuk.

"Pak! Kok, ditutup sih?" ucap gadis itu kesal. Pasalnya, hanya tinggal satu senti lagi langkahnya agar kedua kakinya itu bisa lolos dari gerbang dan masuk ke dalam sekolahnya. Tapi, sang satpam yang terkenal dengan sifatnya yang super nyebelin itu, sudah menutup gerbangnya membiarkan gadis yang terlambat sekitar satu menit itu di luar gerbang sekolah.

"Udah waktunya gerbang ditutup, Neng."

Gadis itu memutar bola matanya malas. Kalau udah kayak gini, cara jitu miliknya harus di keluarkan.

Dengan cepat gadis itu merogoh saku seragamnya dan menyodorkan satu lembar uang berwarna biru pada Pak Sirna, satpam sekolah.

"Nih Pak, buat beli rokok."

Pak Sirna yang melihat hal tersebut langsung tersenyum lebar kemudian mengambil uang yang gadis itu sodorkan lalu segera membuka pintu gerbang.

"Kalau gini mah, Neng Rachel terlambat aja tiap hari, bakalan bapak bukain kok gerbangnya."

Gadis itu mendengus jengah.

"Dasar pak Sirna matre!" cibirnya lalu segera berjalan mengendap persis seperti pencuri masuk ke dalam lingkungan sekolahnya. Karena jika dia ketahuan menyogok pak Sirna, bukan pak Sirna saja yang akan terkena imbasnya, tapi dirinya juga akan terkena.

"BYUN RACHEL!!" suara menggelegar dari seseorang menghentikan langkah kaki gadis yang baru saja terlambat itu.

Jantungnya sudah bekerja kelewat batas, dan bisa ia yakini kalau wajahnya pasti sudah pucat pasi.

Soalnya gadis itu sangat tahu siapa pemilik suara yang baru saja meneriaki namanya itu.

Pak Lim-- kepala sekolah SMA Garuda Internasional, yang kedisiplinannya setara dengan kedisiplinan proses pas para oppa-oppa Korea lagi wamil.

Dengan berat hati gadis itu menoleh dan mendapati pak Lim sudah berdiri bertolak pinggang di belakangnya.

Dengan cengirannya yang khas, gadis itu tersenyum dan menghampiri kepala sekolahnya itu.

"Eh, Pak Lim. Panggil saya, Pak?"

"Nggak. Panggil setan penunggu taman sekolah."

Kakel x OSH (RSB 2) Complete✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang