20. The Reason.

4.9K 581 43
                                    

Kasih semngat dong buat aing.
Supaya gak bolong-bolong updatenya.

Ini 3 part terakhir yah.

Siap-siap say goodbye!

***

Haruskah gue hidup kayak gini? Menerima beban yang tidak pernah siap untuk gue pikul?

***

"Anda mengidap penyakit kanker stadium empat, Tuan."

Satu kalimat berupa lirihan dari seorang dokter mampu membuat segalanya runtuh. Jika saja saat ini pria itu tidak sedang duduk di sebuah kursi, mungkin dia akan terjatuh dari posisinya.

Senyum tipis yang ia paksakan menjadi sebuah responan terhadap apa yang baru saja dokter itu katakan. Dengan meyakinkan dokter tersebut berupa sebuah senyuman tipis, pria itu lantas berdiri, kemudian pergi meninggalkan ruangan yang baru saja menjadi tempat dirinya diperiksa.

Tak ada sebuah rencana tertentu, yang pria itu lakukan hanyalah terus berjalan sambil menggenggam erat sebuah amplop putih yang berisikan keterangan hasil periksanya. Kertas yang tidak pernah ia sangka akan begitu isinya. Bahkan ia hampir lupa di mana dirinya memarkirkan mobilnya. Semua rasanya tidak lagi penting.

Pukul 23.30 malam. Pria itu sudah menghabiskan beberapa jamnya di sebuah bar yang terletak di sudut kota Seoul. Ditemani oleh beberapa botol wine yang sudah kosong.

Dan juga. Sebuah foto kecil, di mana dirinya, istrinya, dan juga anak tunggalnya tersenyum bahagia di sana.

Pria itu sudah di ambang batas sadarnya, pria itu mabuk sepenuhnya. Dalam mabuknya, pria itu menangis. Dan hal itu sukses membuat seorang wanita yang tengah berdiri di hadapannya ikut iba.

Wanita itu adalah asisten pribadinya yang baru, sedikit muda dari dirinya. Karena keadaannya yang tidak memungkinkan, bartender di sana menghubungi seseorang melalui ponselnya. Dan sekarang, wanita itu berdiri di sana, menyaksikan atasannya yang penuh wibawa itu menangis dengan penuh luka.

Tak ingin berlama-lama di sana, wanita yang menjabat sebagai asisten pribadinya itu mencoba membopong tubuh berat atasannya, karena dirinya tak tahu menahu tentang atasannya, dengan terpaksa wanita itu membawanya ke rumah miliknya.

Dan malam itu.

Sesuatu yang seharusnya tidak pernah terjadi. Akhirnya terjadi.

9 bulan kemudian.

Seorang wanita berlari dengan tidak sabaran sambil terus menyeka air matanya, wanita itu langsung masuk ke dalam sebuah ruangan ketika tempat tujuannya sudah betul.

Ruangan nomor empat di salah satu rumah sakit. Di mana di dalam ruangan tersebut terlihat seorang pria berbaring lemah.

Pria itu tersenyum tipis ketika netranya menangkap seorang wanita yang sangat ia cintai akhirnya datang setelah lama berpisah.

"Kenapa kau sangat kejam padaku, hah?" teriak wanita tersebut keras. Pria itu terus mengulum senyumnya. Tangannya kemudian meraih tangan wanitanya dengan lembut.

Kakel x OSH (RSB 2) Complete✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang