Bagian 2

258 25 3
                                    

Sewaktu kecil aku selalu berfikir "jika aku menguasai bahasa Inggris aku akan mendapatkan segalanya dengan mudah". Tapi kau tahu? Ada orang bijak pernah berkata "Jika kau selalu mencari kemudahan tanpa mau bersusah payah, maka yang akan kau dapatkan hanyalah kesulitan." Dan benar saja, di usiaku yang menginjak 23 tahun, aku belum mendapatkan pekerjaan manapun.

Meski aku mendapatkan gelar sarjana ku dengan nilai yang begitu sempurna, banyak perusahaan yang menolaknya. Mereka beralasan jika yang dibutuhkan bukanlah sekedar pandai berbicara bahasa asing.

Ini adalah kantor yang ke 211, semoga ini kantor terakhir dan aku bisa mendapatkan pekerjaan ku. Kaki ku rasanya mau patah jika harus berjalan berkeliling Korea hanya untuk mencari pekerjaan.

"Apa yang kau kuasai?"

"Saya pandai berbahasa asing, nilaiku sungguh tinggi dan bagus, saya yakin anda tidak akan menyesal memperkerjakan saya."

"Saya suka sifat percaya dirimu. Tetapi ini adalah kantor IT apakah kau bisa menggunakan computer?"

Aku menggeleng lemah, aku bukan berniat untuk menjadi programmer.

"Lalu apa yang kau ingin lakukan disini jika saya menerimamu?"

"Saya akan berbicara pada client asing anda dan meyakinkan mereka untuk ber-investasi di kantor ini."

"Anda berfikir jika saya akan menempatkan mu di posisi promosi padahal anda belum memiliki banyak pengalaman." Ia membetulkan dasinya, "Anda bahkan gagal di semua interview anda. Bagaimana saya bisa percaya jika anda memiliki kemampuan khusus untuk memajukan perusahaan ini?" Ia tertawa.

Yang dikatakan nya benar, aku melakukan satu kesalahan besar, mengapa aku harus melakukan interview di perusahaan IT jika yang ku bisa hanyalah berbicara bahasa asing?

Hari ini adalah hari kesialan ku berikutnya. Dan ini menjadi kegagalanku yang ke 212.

Ku seka keringat di dahi ku. Mencari pekerjaan bukanlah sesuatu yang mudah, aku merindukan saat-saat kuliahku dulu. Sewaktu kuliah yang ku pikirkan hanyalah belajar dan tak memikirkan perusahaan mana yang harus ku datangi.

"WAIIITTTT...!!!!"

Suara ribut di depan ku,

Ada seorang pemuda yang di kejar sekumpulan gadis-gadis remaja sambil berteriak tak jelas, sepertinya gadis itu bukan berasal dari sini.

Itu Oh Sehun! Penyanyi sekaligus artis ternama yang sedang naik daun.

Sehun berlari kearah ku!

Aku menggeser tubuh ku supaya tak tertabrak mereka namun nihil, aku justru berakhir dengan tertubruk.

Keseimbangan ku tak stabil, kaki ku tersandung kaki ku sendiri, aku jatuh!!!

"Aaaaaaaa"

Beruntung Sehun tanggap dan langsung memegang pinggulku, menahan nya agar tidak terjatuh ke tanah.

Huff~ setidak nya aku terselamatkan dari luka-luka akibat jatuh.

"Oppa~"

"Oppa are you okay?"

"We're apologize, oppa~"

"We didn't mean this to happen."

"We just wanna hug you and take a picture with you."

Seharusnya mereka meminta maaf kepadaku, akulah korban disini.

Setelah tersadar, aku segera berdiri dan menjauh dari pemuda ini, karena sekarang sekumpulan gadis remaja itu sedang mengerubungi sang pemuda sambil memfoto, mencubit dan juga ada yang langsung memeluknya.

Pabo-TranslatorWhere stories live. Discover now