*JIHAN'S POV*
Ingatkan aku untuk tidak lagi minum minuman keras. Kepala ku rasanya sakit sekali seperti seseorang telah memukul kepalaku dari belakang. Ya ya ya, berlebihan tapi memang nyata seperti itu.
Tunggu! Semalam aku melakukan apa aja? Kenapa aku bisa tidur disini? Kenapa aku tidak ingat apa-apa?
"Tuangkan lagi!"
What?!
"kau tahu? Tadi Hyehi eonni dan Jeno oppa bilang kalau kamu cemburu sama aku."
"Kamu tidak punya perasaan. Kamu selalu bertingkah seolah kamu tidak perduli padahal aku tahu kamu itu orang yang sangat perduli."
What?!!
"See?! Kamu itu perhatian!"
Oh my God! Aku berteriak dan menjerit sama Sehun? God! Bukan, bukan, bukan! Tidak mungkin kan?!
"Morning sleepy head,"
Suara seseorang membuatku terkejut dan hampir saja memukul nya dengan bantal sebelum akhirnya ku batalkan karena orang yang berada di depan ku tidak lain adalah Sehun. Menatap ku dengan cengiran.
"Yah! Hampir aja aku tonjok." Ujar ku kesal sambil membetulkan rambut pirang ku yang berantakan.
"Dengan bantal? Yeah aku takut." Suaranya sangat meledek. "Cepat bersiap! Dan minum ini." Sehun meletakan nampan berisi segelas air putih, semangkuk soup tahu putih dan 3 pill entah apa itu.
"Tunggu!" cegah ku sebelum Sehun berhasil keluar kamar. "Apa kau yang menggendongku?!"
Sehun masuk kembali kedalam kamarku, duduk di pinggir kasur dan menatapku. Wajah nya semakin mendekat membuat ku takut dan mundur kebelakang sampai akhirnya aku mentok dan tak bisa bergerak lagi, dia tersenyum dan mendekati telingaku, berbisik:
"Bangun, sebelum aku memecatmu!"
Sehun langsung bangun dan keluar meninggalkan ku sendiri. Lelaki itu! Sayang saja dia tampan jadi meski terlihat kasar dan tidak perduli dia tetap enak di lihat.
Yah! Pikiran ku!
***
"Kau tidak sempat sarapan lagi hari ini, Ji." ujar Jeno Oppa tanpa berpaling dari jalan.
"Aku sudah janji sama Nini ingin sarapan bareng, Opp."
"5 menit!" Sehun tiba-tiba bersuara.
"Yee?"
"Kau dengar, aku kasih 5 menit atau kamu gausah kerja dengan ku lagi!" Suaranya tegas.
Tidak ada jawaban lain selain pasrah padanya.
Setelah sampai di gedung M, kami langsung disambut Jongin. Hell, dia gak nungguin aku kan? Karena aku bakal ngerasa gak enak.
"Sehun.. Hyung.." Jongin menyapa dengan ramah, dia menatap ku setelahnya dan tersenyum manis sekali, "siap?"
Aku mengangguk,
"Kalian cuma sarapan jadi jangan bertingkah seolah sedang kencan." Sehun berkomentar dengan sinis.
"Siapa bilang ini bukan kencan? Ayok Jihan, aku udah pesen makanan yang kamu suka!" Jongin memberikan tangan nya, menunggu aku menggenggamnya. Entah setan apa yang merasuk tapi aku justru mengaitkan tangan ku pada lengan nya.
"5 menit! Ingat!" Sehun berseru saat aku sudah menjauh.
"5 menit apa?" Jongin bertanya tidak mengerti.
YOU ARE READING
Pabo-Translator
FanfictionSeorang gadis yang menjadi tulang punggung dari keluarga yang kacau dan berantakan harus mencari pekerjaan hanya dengan mengandalkan kepintaran dalam bahasa asing. Tanpa sengaja dia justru terjebak dengan seorang model muda yang tampan dan juga memi...